Puncak Libur Lebaran, Warga Medan Nikmati Wisata Perahu Kayak
| Minggu, Mei 16, 2021

By On Minggu, Mei 16, 2021



PATIMPUS.COM - Libur Lebaran Idul Fitri 1442 H memasuki puncaknya pada Minggu (16/5/2021). Dengan liburan yang singkat ini, wisatawan lokal Kota Medan, memilih menikmati tempat-tempat wisata terdekat.

Seperti di Taman Cadika, yang terletak di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Wisatawan lokal berdatangan dari pagi hingga sore hari untuk menikmati suasana taman yang dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan.

Wisatawan yang datang ke Taman Cadika ini tak perlu cemas merogoh kocek yang banyak. Untuk memasuki kawasan ini, tidak perlu membeli karcis masuk alias gratis. Sedangkan parkir kendaraan roda dua cukup membayar Rp 2000 dan mobil Rp 3000.

Begitu juga dengan lapak untuk bersantai, bebas di mana saja dan tidak dipungut bayaran.

Di Taman Cadika ini, tersedia beberapa wahana bermain untuk anak-anak. Seperti menunggang kuda, mandi bola, taman balon dan melukis. Untuk menikmati wahana tersebut, wisatawan dikenakan biaya yang masih bisa dijangkau.

Jika kita berjalan lebih ke dalam lagi, kita harus melewati jembatan gantung yang di bawahnya terdapat Danau Paya Badau. Di danau tersebut berseliweran perahu-perahu kayak yang ditumpangi oleh wisatawan.

Perahu kayak tersebut dapat kita sewa di Pandawa Kayak yang berkapasitas 2 orang dengan harga Rp 50 ribu perjam. Wisatawan akan dilengkapi dengan rompi pelampung dan helm serta dayung agar bisa menyusuri Danau Paya Badau.

Adi Pandawa selaku Founder Pandawa Kayak, mengatakan sejak H+2 Lebaran, Pandawa Kayak ramai dikunjungi wisatawan lokal, baik dari Medan maupun dari luar Kota Medan.

"Hari Minggu ini merupakan puncak dari masyarakat yang mengunjungi Pandawa Kayak yang berada di Taman Cadika. Tidak sedikit para pengunjung ingin merasakan menaiki perahu Kayak dengan perahu lain yang sudah kita sediakan," katanya di lokasi Pandawa Kayak.

Adi Pandawa menuturkan dengan harga sewa Kayak Rp 50 ribu tersebut, sudah termasuk guide, asuranai dari jasaraharja dan dokumentasi yang disediakan oleh photografer mereka.

Pandawa mengaku pihaknya menyediakan waktu 30 sampai 60 menit kepada masyarakat untuk kayak di atas perahu. 

"Kita sediakan dua termin waktu bagi masyarakat yang ingin kayak. Di situ juga ada guide nya," katanya.

Sementara itu, Ronita Jayanti Boru Purba yang dijumpai di Pandawa Kayak mengaku dirinya memilih berlibur di Pandawa Kayak Taman Cadika karena rekomendasi dari temannya.

"Kata teman di sini tempatnya asik dan sangat asri. Makanya saya penasaran dan saya coba. Ternyata betul, tempatnya nyaman dan cocok untuk habiskan akhir pekan di sini," ujarnya.

Warga Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan ini mengaku baru pertama kali ke Pandawa Kayak. 

"Ternyata tempatnya asik. Dan saya akan merekomendasikan tempat ini sebagai tempat liburan kepada teman-teman saya," katanya.

Pengunjung lain, Nuri Sarini Purba mengaku tempat ini harus terus dilestarikan sebagai tempat wisata Kota Medan. Selain tempatnya yang asri, juga pemandangan alamnya juga sangat mumpuni.

"Cocoklah tempatnya untuk menghilangkan penat dari hiruk pikuk rutinitas yang selalu dijalani," pungkasnya. (don)

 2 Preman Pengeroyok Wisatawan Danau Lau Kawar Diciduk Polisi
| Minggu, Mei 16, 2021

By On Minggu, Mei 16, 2021


PATIMPUS.COM - Dua pelaku penganiayaan terhadap satu keluarga wisatawan di Danau Lau Kawar, Tanah Karo, diringkus petugas Polsek Simpang Empat, Sabtu (15/5/2021) jam 23.30 WIB, tengah malam.

Keduanya, yang diduga otak pelaku penganiayaan, masing-masing berinisial NS dan GAS, dibekuk di kediamannya  di Jalan Samura, Kabanjahe.

Kapolsek Simpang Empat, AKP Ridwan Harahap, Minggu (16/5/2021) dinihari mengatakan pihaknya telah menangkap dua orang yang diduga otak pelaku penganiayaan satu keluarga yang ingin berlibur di lokasi wisata Danau Lau Kawar pada Kamis (13/5/2021).

"Ya, sudah. Saat ini sudah berada di Mapolsek Simpang Empat untuk dilakukan pengembangan dan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka," kata AKP Ridwan.

Baca Juga : Wisatawan Dikeroyok 20 Preman Danau Lau Kawar

Sebelumnya, kedua pelaku bersama puluhan preman menghentiikan laju mobil yang dikendarai Ade Chandra bersama keluarganya, warga Jalan Masjid, Kelurahan Tanjung Mulgap, Berastagi, yang hendak ke Danau Lau Kawar untuk berwisata.

Di pintu masuk itu, para pelaku meminta uang masuk kepada Ade Chandra. Karena dirasa mahal, Ade Chandra pun protes sehingga terjadi adu mulut.

Alhasil, para pelaku yang salah satunya bernama Nefra Sitepu, anak seorang Kepala Desa Sukanalu, Kecamatan Naman Teran, mengeroyok Ade Chandra dan keluarganya.

Kasus itu pun akhirnya dilaporkan ke pihak berwajib yang berujung ditangkapnya dua orang diduga pelaku.

Ditabrak Truk Tangki, Cewek Mabar Naik Scoopy Tewas di Tempat
| Sabtu, Mei 15, 2021

By On Sabtu, Mei 15, 2021



PATIMPUS.COM - Kecelakaan lalulintar terjadi di Jalan Tandam Hilir, Deliserdang, menewaskan seorang wanita pengendara kereta Honda Scoopy BK 4879 AHP, Sabtu (15/5/2021) pagi.

Cewek malang itu bernama Restiani, 29 tahun, warga Jalan Mangaan I Gang Rusli, Lingkungan VIII, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli.

Menurut informasi, korban datang dari arah Medan hendak menuju ke arah Stabat. Naas, saat melintas di TKP, kendaraan roda dua berwarna merah yang dikendarai korban ditabrak truk tangki minyak dari arah berlawanan.


Braakkk….!!! Warga yang mendengar suara dentuman keras langsung menuju ke TKP dan mendapati korban sudah tergeletak bersimbah darah di aspal.

Saat diperiksa, kondisi korban sudah tidak bernyawa lagi dan warga pun menutup jasad korban dengan daun pisang sembari menunggu pihak kepolisian lalulintas setempat melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad korban ke rumah sakit.

Protes Uang Masuk, Wisatawan Dihajar 20 Preman Danau Lau Kawar
| Jumat, Mei 14, 2021

By On Jumat, Mei 14, 2021



PATIMPUS.COM - Satu keluarga di Kabupaten Tanah Karo menjadi bulan-bulanan sekitar 20-an pemuda di lokasi wisata Danau Lau Kawar, Kamis (13/5/2021). 

Peristiwa naas itu bermula dari protes mahalnya kutipan uang masuk dan tanpa karcis. Kasus itu telah dilaporkan ke Polsek Simpang Empat, Berastagi dengan STPL/398/V/2021/Simpang.

Dalam laporan tersebut diterangkan telah terjadi tindak penganiayaan oleh Nefra Sitepu (25) dan kawan-kawan terhadap Ade Chandra (44) warga Jalan Masjid, Kelurahan TL Mulgap, Berastagi. 

Kepada awak media, Ade Chandra menjelaskan ihwal penganiayaan yang dialami dirinya, beserta keluarga mertuanya. 

Tepat lebaran pertama, Ade Chandra membawa mertua, istri, sepupu dan anak-anaknya untuk bermain-main dan berfoto lebaran di lokasi wisata Danau Lau Kawar, tak jauh dari kediaman mereka di Berastagi. Mereka pun berjalan memboyong keluarganya dengan 2 unit mobil.

Tepat di pos pintu masuk Danau Lau Kawar, kendaraan mereka dihentikan oleh beberapa pemuda, diantaranya Nefra Sitepu, anak seorang oknum kepala desa sukanalu, Kecamatan Naman Teran.

Mereka pun diminta membayar uang masuk sebesar Rp.35.000. Namun, permintaan tersebut tak langsung diamini Ade Chandra dengan menanyakan karcis masuk. 

Lantaran, tak menunjukkan karcis bukti retribusi ke pihak pemerintah, salah seorang keluarga Ade Chandra nyeletuk dengan menyebut pungli. Hal itu lantas membuat emosi Nefra Sitepu dan kawan-kawan.

“Kalau tidak mau bayar, ya sudah putar balik aja, karena siapun yang mau masuk ke kawasan Danau Lau Kawar harus bayar uang sama kami,” senggak Nefra.

"Kalau gitu kalian ini pungli,” kata keluarga korban lagi. 

Dan tejadilah adu argumen hingga mengundang kehadiran belasan pemuda yang membawa berbagai senjata tajam berupa pacul, kayu, besi, bambu ke arah 2 mobil keluarga Ade Chandra.

Dalam kondisi bersitegang, para pemuda memaksa sopir keluar dan melakukan penganiayaan. Hal tersebut membuat keluarga lainnya di dalam mobil turun, termasuk mertua korban.

Maksud hati hendak melerai, namun mertua korban yang berusia 63 tahun malah turut jadi korban. Bahkan, berulang kali mertua korban menyampaikan kata maaf ke para pemuda. Tapi tak digubris. Puluhan pemuda malah makin beringas.

Aksi para pelaku sempat direkam istri Ade Chandra. Tapi malang, para pelaku sepertinya menyadari dan merampas hp milik istri Ade Chandra. 

Para pelaku pun meminta seluruh penumpang keluar dari dalam mobil. Namun, beruntung pintu berhasil dikunci untuk mengamankan anak-anak. 

Tapi para pelaku memaksa membuka pintu mobil. “Sudah bakar saja mobilnya,” teriak para pelaku yang salah satunya diketahui anak seorang kepala desa, membuat wanita dan anak-anak di dalamnya ketakutan.

Tak mau makin konyol, salah satu keluarga berusaha menelpon petugas polisi untuk meminta bantuan. “Jika kalian tidak melepaskan kami maka kita tunggu sama-sama disini, sebentar lagi polisi datang, mereka (polisi) sudah di jalan,” teriak salah seorang wanita dari dalam mobil.

Mendengar hal tersebut para pelaku mulai tersadar jika mereka telah melakukan tindak pidana. Tak lama setelah itu, para korban baru dilepaskan.

Pihak keluarga langsung menuju Polsek Simpang Empat untuk membuat Laporan Polisi beserta pengambilan visum ET revertum ke Puskesmas Simpang Empat, Kab. Karo.

Ade Chandra berharap kepada pihak kepolisian segara menangkap para pelaku. Sebab selain menyebabkan luka-luka, anak-anak para korban mengalami trauma dan ketakutan. 

“Kami yakin pihak kepolisian tidak membiarkan aksi-aksi brutal seperti yang kami alami. Jika ini dibiarkan, kami khawatir bakal ada korban lain bermunculan. Dan ini tentu turut mencoreng citra pariwisata di kawasan Berastagi yang diusung Menteri Pariwisata dan Bapak Presiden Jokowi,” harap Ade Chandra.

Serangan Israel Tewaskan 103 Warga Palestina, Termasuk 27 Anak dan 11 Wanita
| Jumat, Mei 14, 2021

By On Jumat, Mei 14, 2021



PATIMPUS.COM - Kementerian Kesehatan Palestina mencatat jumlah warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel mencapai 103 orang.

Dikutip dari AFP pada Kamis (13/5/2021) waktu setempat, korban yang tewas tersebut termasuk 27 anak-anak dan 11 wanita. Sedangkan 580 orang lainnya terluka. 

Sedangkan di Israel, dilaporkan sebanyak 7 orang tewas, termasuk seorang anak berusia 6 tahun, setelah sebuah roket dari Hamas menghantam sebuah rumah. 

Israel membalas serangan tersebut pada Kamis (13/5/2021) pagi atau tepat saat Hari Raya Idul Fitri dengan mengerahkan jet tempur. 

"Jet tempur menghantam kompleks militer markas besar intelijen Hamas. Lusinan anggota Hamas hadir di kompleks itu saat serangan," kata tentara Israel. 

Kemudian menjelang siang, puluhan roket ditembakkan dari Gaza ke Ashdod dan Ashkelon, kota-kota pesisir selatan Israel, serta di sekitar bandara Ben Gurion di Israel tengah.

Sementara itu di Gaza, orang-orang dievakuasi dari rumah mereka mengantisipasi serangan Israel, khususnya melalui jalur darat. 

Serangan roket menuju Israel tak hanya berasal dari Gaza. Tercatat 3 roket baru-baru ini ditembakkan dari Lebanon selatan menuju Israel. Tentara Israel mengatakan roket itu jatuh di laut.

Sumber militer dan keamanan Lebanon mengatakan roket diluncurkan dari dekat kamp pengungsi Palestina di Rashidiyeh.

Sebuah sumber yang dekat dengan musuh bebuyutan Israel, Hizbullah, mengatakan kelompok Syiah Lebanon tidak memiliki hubungan dengan insiden tersebut.

Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Beberapa waktu yang lalu, tiga roket ditembakkan dari Lebanon ke Laut Mediterania di lepas pantai Galilea."

"Menurut protokol tidak ada sirene yang dibunyikan".

Tembakan roket terjadi ketika Israel telah mengerahkan pasukan tambahan ke perbatasan Jalur Gaza.

Pada tahun 2014, selama serangan militer Israel sebelumnya di Gaza, roket juga ditembakkan dari Lebanon selatan menuju Israel utara.

Usai Shalat Ied, Warga Bersihkan Sisa Lumpur Pasca Banjir
| Kamis, Mei 13, 2021

By On Kamis, Mei 13, 2021



PATIMPUS.COM - Usai melaksanakan Shalat Ied Idul Fitri, warga Kampung Aur, Medan bergotong royong membersihkan sisa lumpur pasca banjir kiriman dari pegunungan yang merendam rumah warga yang bermukim di pinggir Sungai Deli, Kamis (13/5/2021).

Pantauan patimpus.com, walau pun banjir setinggi setengah meter merendam rumahnya, warga kampung aur tetap bersemangat merayakan Idul Fitri pada tahun ini. Terlihat warga tetap melaksanakan Shalat Ied Idul Fitri di Masjid Jami' Aur dan bersilaturahim ke jiran tetangga dan sanak saudara sebagai tradisi setiap tahunnya. 

"Tingginya sekitar lutut orang dewasa. Jam 06.00 WIB pagi, mulai berangsur surut dan meninggalkan lumpur," sebut Yusnidar.

Terlihat sejumlah warga, baik laki-laki dan perempuan bergotong royong membersihkan lumpur di sekitar halaman dan jalan masuk masjid agar warga yang hendak shalat Ied Idul Fitri bisa masuk ke masjid.

Rawan salah seorang warga yang ikut bergotong royong membersihkan Lumpur sisa banjir yang berada di sekitar masjid menjelaskan banjir yang merendam pemukiman warga pada hari ini merupakan banjir kiriman dari pegunungan. 

Menurutnya fenomena iklim ini sudah difahami warga Kampung Aur. Jika di kota tidak ada hujan tapi cuaca dingin, ditambah di pegunungan hujan lebat dan panjang maka warga sudah memahami fenomena iklim seperti ini pertanda air sungai akan banjir. Sebaliknya jika di kota ini hujan lebat, tapi di gunung tidak hujan lebat air sungai tidak akan banjir.

"Ini air kiriman dari gunung. Sepertinya di pegunungan sedang hujan lebat tadi malam, kalau hujan di gunung biasanya di kota Medan ini apa lagi di pinggiran sungai cuacanya terasa dingin. Kalau sudah gitu kita bersiap itu pertanda banjir," ujar Rawan mengakhiri sambil melanjutkan gotong royongnya. (Son)

Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan