Api Dalam Sekam Hanguskan 17 Ruko di Jalan Mahkamah
| Selasa, Juli 06, 2021

By On Selasa, Juli 06, 2021


PATIMPUS.COM  -  Kebakaran hebat menghanguskan 17 unit rumah dan toko di Jalan Mahkamah, Kelurahan Aur dan Kelurahan Masjid, Kecamatan Medan Kota, Selasa (6/7/2021) subuh.

Perisitiwa ini terjadi sekira jam 05.45 WIB selepas shalat subuh. Asal api berawal dari tumpukkan sekam dan kayu yang terletak di belakang toko Perabot Kurnia.

"Pertama kali ada warga kita bernama Kak Yanti melihat api sekitar jam 05.45. Lalu api semakin marak jam 6.00 pagi. Asal api dari salah satu kios perabot yang ada tumpukan kayu," sebut Ridwan kepala Lingkungan 7 Kelurahan Masjid.

Ridwan menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun 17 KK kehilangan tempat tinggal dan usahanya. Menurutnya 8 unit toko milik warganya yang ludes terbakar terdiri dari percetakan, perabot dan bengkel las.

Ridwan mengatakan, di lokasi tersebut sudah dua kali terjadi kebakaran yang juga berasal dari tumpukan sekam toko perabot. Untuk itu, pihaknya bersama Kelurahan Masjid dan damkar akan mengadakan pelatiha  aigap bencana kebakaran dan bagaimana mengolah limbah hasil ketam kayu.


9 Rumah Di Kelurahan Aur

Sementara itu dari Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun, Kepala Lingkungan 8 Nelly Susanti, menjelaskan, bahwa musibah kebakaran ini, menghanguskan 9 unit rumah warganya. Ada 39 jiwa yang kehilangan rumah

Warganya ikut menjadi korban lantaran rumah warga berdekatan dengan lokasi kebakaran di Kelurahan Masjid.

"Rumah warga kami berada persis di belakang toko perabotan. Kelurahan kami dibatasi oleh rel kereta api yang non aktif ini," pungkas Nelly.

Sementara menurut Hera, warga Lingkungan 8 Kelurahan Aur, mengatakan dia terbangun sekira jam 6.00 WIB karena mendengar tetangganya menjerit kebakaran.

Dengan panik Hera dan keluarga langsung menyelamatkan harta bendanya dari dalam rumah.

"Tetangga kami menjerit-jerit meneriakkan api yang sudah marak jam 06.00 pagi. Melihat api yang sudah membesar kami langsung lari menyelamatkan diri dan menyelamatkan barang-barang yang bisa dibawa keluar rumah," ujar Hera.


Kebakaran tersebut berhasil dipadamkan sekira jam 9.00 WIB, setelah puluhan unit mobil damkar milik Pemko Medan datang ke lokasi.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Sementara petugas dari kepolisian dan damkar tampak sedang menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. (son)

Belum Kantongi Izin Kerja, 20 TKA China Mendarat di Sulsel
| Senin, Juli 05, 2021

By On Senin, Juli 05, 2021


PATIMPUS.COM - Sebanyak 20 TKA asal China yang tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Utara, Sabtu (3/7/2021) belum mengantongi izin bekerja dari Dinas Ketenagakerjaan.

Mereka terbang dari Jakarta untuk bekerja di perusahaan smelter di Bantaeng, Sulsel. Sedangkan pihak imigrasi baru memberikan izin tinggal sementara.

"20 orang itu (TKA) dalam masa menunggu untuk mendapatkan izin kerja yang dikeluarkan oleh Disnakertrans," kata Kepala Kantor Imigrasi Makassar, Agus Winarto, kepada wartawan, Senin (5/7/2021).

Ia menambahkan, keberadaan 20 TKA itu hanya untuk uji coba. Mereka akan menjalani tes kelayakan untuk bekerja. Kalau lolos, perusahaan akan mengurus izin kerja. Jika tidak, mereka akan dipulangkan ke negaranya.

"Mereka masa uji coba, belum bekerja dan belum digaji. Mereka masih uji coba di perusahaannya," tambahnya.

Agus menegaskan Kantor Imigrasi telah memberikan izin tinggal selama 30 hari untuk menunggu masa percobaan tersebut. Jika dalam 30 hari izinnya belum keluar, maka mereka akan dipulangkan.

"Kalau 30 hari belum ada notifikasinya, maka mereka akan keluar atau dipulangkan ke negaranya. 30 hari diberi kesempatan," ungkapnya.

20 TKA China yang akan bekerja di PT Huady Nickel Alloy menjalani tes swab antigen corona di Bantaeng. Hal itu dilakukan sambil menunggu hasil swab PCR.

"Sejak Sabtu, kita sudah melakukan swab antigen. Hasilnya tidak ada yang reaktif. Tetapi kita juga sudah melakukan swab PCR. Insyaallah sebentar malam hasilnya sudah ada," jelas Juru Bicara Satgas Covid-19 Bantaeng, Andi Ihsan.

Ia menambahkan selama hasil swab PCR belum terbit, TKA tersebut tidak diperkenankan untuk melakukan aktivitas di perusahaan tersebut. 

"Semuanya memiliki sertifikat vaksin. Dokumennya semua ada sama saya," imbuhnya.

Sudah Uzur, Harmoko Tutup Usia 82 Tahun
| Minggu, Juli 04, 2021

By On Minggu, Juli 04, 2021


PATIMPUS.COM - Kabar duka kembali menyelimuti tokoh tanah air Indonesia. Mantan Menteri Penerangan era Presiden Soeharto, Harmoko, menunggal dunia, Minggu (4/7/2021) Malam.

Harmoko yang berusia 82 tahun meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto sekitar jam 20.22 WIB.

"Innalillahi wa innailaihi rojiun telah meninggal dunia Bpk. H. Harmoko bin Asmoprawiro pada hari Minggu 4 Juli pada jam 20:22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau dan mohon doanya insya Allah beliau husnul khotimah. Aamiin YRA," kata politikus Golkar, Dave Laksono.

Terkait penyebab wafatnya Harmoko, Dave belum memberikan penjelasan lebih lanjut.

"Memang usianya cukup uzur," ucap Dave.


Harmoko lahir di Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, pada 7 Februari 1939. Ia merupakan politikus dari Partai Golkar.

Sebelum menjadi politikus, Harmoko pernah bekerja menjadi wartawan dan kartunis di media dan majalah Harian Merdeka sekitar tahun 1960-an. Selain itu, Harmoko pernah menjadi wartawan di Harian Angkatan Bersenjata pada 1964.

Empat tahun berselang, Harmoko bersama beberapa rekannya mendirikan harian Pos Kota.

Nama Harmoko meroket di dinamika politik Indonesia pada 19 Maret 1983. Ketika itu Harmoko dipercaya Soeharto untuk menjabat sebagai Menteri Penerangan RI ke-22. Ia menggantikan Ali Murtopo.

Selama menjabat Menteri Penerangan hingga 16 Maret 1997, Harmoko membuat beberapa gebrakan. Mulai dari gerakan Kelompencapir (Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pirsawan) yang dimaksudkan sebagai alat untuk menyebarkan informasi dari pemerintah. 

Harmoko juga dinilai berhasil memengaruhi hasil Pemilu melalui Safari Ramadhan.

Ketika masih menjabat sebagai Menteri Penerangan, pada 1993, Partai Golkar menggelar Musyawarah Nasional. Dalam Munas disepakati memberikan mandat kepada Harmoko untuk menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berlambang Beringin itu.

Ini merupakan kali pertama kursi pimpinan Golkar dijabat oleh sipil. Sebelumnya, pimpinan Golkar selalu dijabat dari kelompok militer.

Namanya terus berada di lingkaran kecil kekuasaan Soeharto, sampai tiba-tiba tahun 1997, dia dicopot Soeharto dari posisi kementerian yang melambungkan namanya itu.

Ia kemudian dibuatkan pos sendiri oleh Soeharto, sebagai Menteri Negara Urusan Khusus. Harmoko hanya menjabat dari 6 Juni hingga 1 Oktober 1997, tak sampai empat bulan.

Tak pernah jelas untuk apa pos kementerian itu dibuat, karena posisi Harmoko berganti lagi menjadi Ketua DPR/MPR RI hingga tahun 1999.

Di pos itulah Harmoko justru mengambil posisi antagonis dalam proses berakhirnya Orde Baru. Ia yang dikenal sebagai tangan kanan Soeharto selama berpuluh-puluh tahun tiba-tiba berganti posisi menjadi orang yang mendorong hancurnya Orde Baru itu sendiri.

Harmoko, pada 18 Mei 1998, mengumumkan bahwa Soeharto harus mau turun.

Padahal, beberapa hari sebelumnya, Harmoko masih menolak ada orang lain yang pantas menggantikan Soeharto. Ia sendiri yang susah-susah melakukan Safari Ramadhan ke daerah-daerah di Indonesia untuk meyakinkan Soeharto bahwa rakyat masih menginginkannya menjadi presiden pada tahun 1997, di dekade ketiga Soeharto memimpin Indonesia.

Positif Covid-19, Politikus Nasdem Asal Deliserdang Emmy Hafild Meninggal Dunia
| Minggu, Juli 04, 2021

By On Minggu, Juli 04, 2021

 


PATIMPUS.COM - Aktivis lingkungan sekaligus politikus Nasdem Nurul Almy Hafild yang dikenal dengan nama Emmy Hafild meninggal dunia Sabtu (3/7/2021).

Kabar Emmy meninggal dunia disampaikan anggota DPR Partai Nasdem Taufik Basari lewat akun twitternya. Taufik menyampaikan Emmy meninggal dunia akibat Covid-19.

"Innalillahi wa innalillahi rojiun, mbak Emmy Hafidz, Ketua DPP Partai Nasdem bidang Maritim, mantan Direktur Eksekutif Walhi, aktivis perempuan dan lingkungan hidup telah meninggalkan kita. Duka yang mendalam. Terima kasih perjuanganmu untuk Indonesia," kata Taufik.

"Dari tadi sore kita semua tegang mendengar kondisi mbak Emmy Hafild semakin memburuk di ICU akibat Covid-19 yang tentunya akan berbahaya dengan komorbid kanker yang dideritanya, Malam ini jam 21.17 beliau meninggalkan kita semua," sambung dia.

Emmy lahir pada 3 April 1958 dan menghabiskan masa kecilnya di Deliserdang. Dirinya meninggalkan seorang suami dan dua orang anak.

Semasa hidup Emmy selain dikenal sebagai aktivis lingkungan dan perempuan Emmy pernah memimpin beberapa LSM. Di samping, menjadi Ketua Greenpeace Asia Tenggara, Emmy pernah tergabung di Walhi dan Yayasan Indonesia Hijau.

Melawan Covid-19, Artis Jane Shalimar Meninggal Dunia
| Minggu, Juli 04, 2021

By On Minggu, Juli 04, 2021



PATIMPUS.COM - Perjuangan Jane Shalimar dalam melawan Covid-19 berakhir sudah. Artis sekaligus politikus berusia 41 tahun ini meninggal dunia pada Minggu (4/7/2021) jam 04.20 WIB.

Kabar tersebut diketahui dari keterangan sahabat Jane, Elisya Olive, dalam unggahan di akun Instagramnya.

Olive mengatakan Jane direncanakan akan dikebumikan hari itu juga di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

"Rencana akan dikebumikan pada hari yang sama di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan dan akan menggunakan protokol COVID-19," tulis Olive.

Jane Shalimar diketahui terjangkit COVID-19 pada 24 Juni 2021. Ia langsung dirawat di Rumah Sakit JMC, Mampang Prapatan, Jakarta.

Pada 29 Juni, Jane Shalimar kritis dan mendapatkan perawatan di ICU. Empat hari setelahnya, Jane yang sudah dibuat tertidur dan dipasang ventilator masih tidak bisa melewati masa kritis hingga berpulang.

Anggota keluarga Jane, yakni Karina dan Zarino, mengatakan bahwa Jane dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

"Rencana akan dikebumikan di TPU Jeruk Purut (sekitar pukul 10.00 / 11.00) Jakarta Selatan dan akan menggunakan protokol covid," tulis Karina dan Zarino melalui pesan singkat yang beredar di WhatsApp.

Keduanya meminta agar orang-orang bisa mengikhlaskan kepergian Jane. Mereka juga berharap agar kesalahan Jane bisa dimaafkan.

Jane mulai berkarier di dunia hiburan sejak usia 7 tahun. Kala itu, Jane sering menjadi bintang iklan.

Di era 90-an, ia terpilih menjadi cover girl favorit pilihan pembaca di majalah Aneka. Keberhasilan itu membuatnya dikontrak secara eksklusif oleh Multivision Plus pada era 2000-an.

Jane telah membintangi banyak sinetron, mulai dari Padamu Aku Bersimpuh, Jalan Keadilan, Selendang Sutra Biru, dan Istri Pilihan. Ia juga beberapa kali membintangi FTV, seperti Seleberitis Juga Manusia, Kasih, dan Cinta Yang Hilang.

Setelah berusia 30 tahun, tepatnya pada 2010, Jane memutuskan untuk berfokus pada dunia politik dan meninggalkan industri hiburan. Ia menjadi kader dari Partai Demokrat hingga akhir hayatnya.

Selain karena kesibukannya di sinetron dan politik, Jane juga sering menjadi perbincangan karena pasang surut kehidupan asmaranya. 

Jane pernah berpacaran dengan aktor laga Iko Uwais. Setelah menjalin hubungan yang cukup lama, keduanya putus. Iko kemudian menikah dengan Audy Item pada 2012.

Jane pernah menikah dengan Vebryanto Indra Kusuma Jahja pada 2004. Meski telah dikaruniai seorang anak, Muhammad Zarno, Jane justru menggugat cerai Vebryanto.

Setelah mengajukan gugatan, sempat ada cekcok antara Jane dan Vebryanto mengenai hak asuh Zarno. Pada akhirnya, hak asuh jatuh ke tangan Jane.

Jane Shalimar kemudian menikah secara siri dengan Didi Mahardika pada 2012. Namun, pernikahan siri ini pun gagal di tengah jalan.

Bahkan, Jane sempat bersitegang dengan kekasih Didi kala itu, Vanessa Angel. Perseteruan ini cukup panas dan ramai diperbincangkan publik.

Pada akhirnya, Jane dan Vanessa justru berteman. Hubungan mereka diketahui terjalin baik hingga akhir hayat Jane.

Terakhir, Jane menikah dengan Arsya Wijaya pada 2020. Pernikahan ini juga berakhir tragis karena Jane merasa Arsya telah menipu dirinya.

Sebab, Jane mengetahui bahwa pernikahannya dengan Arsya tidak sah di mata hukum. Arsya pun masih dinyatakan beristri. Jane menggugat Arsya.

Longsor Mirip Tsunami Hantam Jepang
| Sabtu, Juli 03, 2021

By On Sabtu, Juli 03, 2021



PATIMPUS.COM - Jepang kembali dilanda bencana alam dahsyat. Longsor mirip tsunami menyapu pemukiman penduduk di perbukitan Izusan, Atami, Jepang, Sabtu (3/7/2021).

Longsor yang diikuti banjir berwarna hitam ini dilaporkan telah menelan korban jiwa sebanyak 19 orang.

Lokasi kejadian berada di sebelah barat Tokyo. Atami dikenal sebagai daerah dengan sumber air panasnya.

Sejumlah rumah rusak berantakan akibat kejadian ini. Ada yang hanyut terbawa lumpur.

Di media sosial beredar, video dan foto ngerinya peristiwa tersebut. Netizen Jepang menyebutnya 'tsunami' gunung.

Tim penyelamat mencari 19 orang yang dinyatakan hilang. Beberapa diyakini sudah dievakuasi atau selamat, tapi belum ada data rinci terkait hal ini.




Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan