Proyek Paving Block Di Kantor Camat Sei Rampah Tanpa Plank
| Jumat, Juni 17, 2022

By On Jumat, Juni 17, 2022


PATIMPUS.COM - Gawat, pemasangan paving block dan papan nama di  Kantor Camat Sei Rampah tanpa memiliki plank proyek.

Pantauan wartawan, Jumat (17/6/2022), tidak diketahui sumber proyek dan besaran anggarannya, serta siapa kontraktornya. 

Seharusnya pihak Pemerintah Kecamatan Sei Rampah transparan terhadap pembangunan tersebut apalagi menggunakan Anggaran Negara. 

Apalagi kegiatan itu juga dilaksanakan di depan Kantor Camat Sei Rampah sehingga tidak menimbulkan tanda tanya masyarakat. 

Karena sangat bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan Pasal 28 F UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Ketika ditanya ke sejumlah pekerja di lokasi, bahwa proyek tersebut Camat langsung yang mengerjakannya.

"Kami kerja harian, Camat langsung yang ngerjakan pak," ujar seorang pekerja.

Terpisah, ketika dikonfirmasi Camat Sei Rampah, Rahmat Suhendra Damanik kepada wartawan mengatakan bahwa papan proyek telah hilang dan akan dipasang kembali nanti.

"Anggaran perawatan kantor, dengan anggaran Rp 60 juta. Papannya hilang nanti mau dipasang lagi bang," ujarnya.

Saat ditanya wartawan bahwa dirinya terlibat langsung dalam kegiatan pembangunan, Camat Sei Rampah membantahnya.

"Tidak bang. Yang mengerjakan CV Hakim Anugrah," pungkas Camat. (sar)

ARAH BANGSA
| Jumat, Juni 17, 2022

By On Jumat, Juni 17, 2022


MEMBACA beberapa komentar pendukung Calon Presiden di akun-akun facebook yang dibuat oleh para Relawan, menarik untuk disimak. Biasanya mereka ini terdiri dari anak-anak muda. Militan memperjuangkan calonnya untuk menjadi Presiden.

Kepercayaan diri mereka tinggi sekali. Dalam pandangan para relawan ini, calon yang mereka dukung itu tanpa cacat. Jika disentil sedikit keraguan kita tentang calonnya, langsung diserang. Tanpa ampun. Ngamuk. Keroyokan.  

Ya! Sudah hampir sebulan ini saya mem-follow akun-akun facebook relawan calon presiden untuk Pemilu 2024. Calon Presiden yang saya maksud itu adalah tokoh-tokoh yang masuk dalam radar lembaga survey. 

Paling tidak ada sepuluh nama capres popular yang saya follow akun facebook relawannya. Tak perlu saya sebut namanya satu persatu. Saya yakin, anda semua sudah tahu.

Saya tahu akun-akun relawan ini bukanlah saluran resmi. Bukan pula dibuat oleh para capres. Pun bukan tolak ukur untuk menilai bibit, bebet dan bobot-nya capres. Bahkan mungkin beberapa akun fake. Akun robot. Akun yang dikendalikan oleh lawan politik. Bisa saja.     

Namun setidak-tidaknya, sedikit-dikitnya, dalam akun-akun relawan capres itu terdapat pendukungnya.


Perlu diketahui, saya tidak punya preferensi politik apapun terhadap akun-akun relawan capres itu. Saya hanya ingin tahu lebih dalam apa pikiran-pikiran para relawan ini. Mau dibawa kemana arah perjalanan bangsa ini kedepan?

Sejauh ini saya belum melihat mereka mendiskusikan hal-hal substantif dan konkret. Bahkan untuk sekedar melawan politik uang pun, jauh dari wacana diskusi mereka. Kita tahu politik uang ini daya rusaknya parah. Demokrasi jadi berbiaya tinggi. Pemimpin yang dihasilkan dari politik uang hanya jadi penghamba oligarki, pemilik modal.   

Kesadaran untuk melawan politik uang merupakan pintu masuk rakyat untuk menentukan arah bangsa. Bangsa yang tenteram dan sejahtera. Sebagaimana yang dicita-citakan para pendiri bangsa.

Tonggak sudah dipancang. Kemarin, 14 Juni 2022. Tahapan pemilu dimulai. Kontestasi lima tahunan ini sangat berpengaruh kepada arah perjalanan bangsa kedepan.

Kita rakyat jangan mau hanya jadi boneka voting saja. Jadilah pemilih rasional. Gunakan hak pilih dengan baik. Sampai ketemu di TPS pada 14 Februari 2024.

(Penulis Ardiansyah Hasibuan : Komisioner KPU Serdang Bedagai)

Pria Bertato Kupu-Kupu Ancam Tikam Korban Pakai Sajam, Digolkan
| Jumat, Juni 17, 2022

By On Jumat, Juni 17, 2022


PATIMPUS.COM - Polsek Tanjung Beringin menangkap seorang pelaku tindak pidana pengancaman dengan kekerasan dengan menggunakan sebilah pisau.

Tersangka pelaku yang diamankan adalah Burhanuddin Rangkuti alias Sibur (41) warga Dusun III Buantan Desa Pekan Tanjung Beringin, Kec. Tanjung Beringin, Kab. Serdang Bedagai. Pelaku diamankan dari sebuah gubuk di kebun sawit di Dusun II, Desa Pematang Kuala Kec. Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Rabu (15/6/2022); sekitar pukul 11.15 WIB.

Kapolres Serdang Bedagai AKBP Dr Ali Machfud SIK,MIK melalui Kasi Humas Iptu S Sagala, Jumat (17/6/2022) kepada wartawan mengatakan, sebelumnya korban melaporkan tindak pidana pelaku ke Polsek Tanjung Beringin sesuai laporan korban, Roni Muktar Simanjuntak (26) Nomor : LP / B / 31 / VI / 2022 / SPKT / SEK TANJUNG BERINGIN / RES SERGAI / POLDA SUMUT tanggal 13 Juni 2022.

Korban yang menetap di Pangkalan Budiman Dusun V, Desa Sei Rampah, Kec. Sei Rampah Kab. Serdang Bedagai, sesuai laporannya, diancam pelaku dengan menggunakan senjata tajam (sajam).

Peristiwa itu terjadi, Senin (13/6/ 2022) sekira pukul 13.30 WIB, di Toko Samsudin Amer alias Ucok di Dusun II Desa Nagur, Kec. Tanjung Beringin, Kab. Serdang Bedagai. Pada saat itu korban atau pelapor Roni Muktar Simanjuntak dan temannya Agus Suprianto (32) warga Desa Cempedal Lobang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai.

Saat itu keduanya sedang mengikat karton yang hendak dibeli di Toko Samsudin Amer alias Ucok, lalu datang pelaku mengatakan, “apa maksud kalian nggak bayar berani masuk sini, ” lalu saat itu pelapor mengatakan “abang jangan marah sama aku, aku nggak tau apa-apa, kalau mau minta uang sama toke karena aku orang kerja”.

Selanjutnya pelaku langsung marah dengan jawaban korban dengan mengatakan,”kau melawan ya,” sambil mendorong tubuh korban.

Tak puas pelaku langsung memaki-maki sambil mengatakan ”Anj*ng kau…b*bi kau… Nggak kalian hargai aku disini,” kata pelaku.

Kemudian terjadi dorong-dorongan antara korban dengan pelaku. Saat itu juga pelaku mengeluarkan sebilah pisau dengan panjang sekira 30 Cm yang diambil dari pinggangnya, lalu berniat mengejar korban untuk menikamnya.

Melihat itu, Samsudin Amer alias Ucok datang melerai dan menyuruh korban masuk kedalam rumah.

Pada saat korban masuk ke rumah berusaha menghindar, pelaku kemudian meninggalkan lokasi (TKP).

Akibat kejadian tersebut korban merasa ketakutan dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian agar pelaku dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menindaklanjuti informasi dari masyarakat yang dapat dipercaya akhirnya pelaku Burhanuddin alias Sibur yang sedang sedang tertidur di sebuah gubuk di kebon sawit di Dusun II Desa Pematang Kuala, Kec. Teluk Mengkudu Kab. Serdang Bedagai.

Kapolsek Tanjung Beringin AKP Tobat Sihombing memerintahkan Kanit Reskrim dan Team Opsnal Polsek Tanjung Beringin* untuk melakukan penangkapan terhadap tersangka.

” Sesampainya di TKP, Team Opsnal Polsek Tanjung Beringin langsung mengamankan tersangka yang sedang tertidur di sebuah gubuk di kebon sawit. Pada saat dilakukan penggeledahan badan dan pakaian lalu ditemukan barang bukti sebilah pisau dengan panjang sekira 30 Cm yang terletak disebelah badannya,” ungkap Sagala.

Berdasarkan bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi yang sudah dilakukan interogasi atau pemeriksaan di Polsek Tanjung Beringin, sambung Sagala, kemudian tersangka beserta barang bukti yang di dapat pada saat penangkapan, langsung di bawa ke Polsek Tanjung Beringin, guna dimintai keterangan dan diproses hukum,” ujarnya. (sar)

STAR SYNDROME
| Kamis, Juni 16, 2022

By On Kamis, Juni 16, 2022



PATIMPUS.COM - Lolosnya Indonesia ke Piala Asia 2023 disambut meriah. Apalagi pada pertandingan terakhir kualifikasi group A, Indonesia membantai Nepal 7 gol tanpa balas. 

Euphoria terasa dimana-mana. Pelatih dan pemain di elu-elukan. Disanjung. Seakan-akan Timnas telah membawa pulang trophy. Menjadi juara. Padahal tidak. 

Liputan media tak kalah gencarnya. Timnas diberitakan siang malam. Saya tonton kemarin sore, Pratama Arhan, bek kiri Timnas diwawancarai Metro TV live.

Pemain Timnas mendadak terkenal. Popularitas mereka melambung. Siapa yang tak kenal saat ini dengan Nadeo, Asnawi, Saddil, Witan, Elkan, Arhan, Ridho, Fachruddin, Egy, Klok, Ricky, Dimas dan pemain Timnas lainnya.    

Mereka menjadi idola baru. Diundang banyak media sebagai narasumber. Menjadi bintang iklan. Akun medsos mereka diserbu penggemar. Naik rating.

Sebagian menganggap euphoria ini wajar. 16 tahun penantian bukan waktu yang sedikit. Begitu bela mereka. 

Tapi awas! Star syndrome sering menjangkiti pesepakbola muda. Tak sedikit dari mereka yang cepat merasa puas apabila sudah dikenal banyak orang. 

Merasa dirinya sempurna. Sudah seperti bintang dan diidolakan banyak orang, padahal perjalanan karirnya masih seumur jagung. 

Masih ingat dengan Syamsir Alam? Mantan striker Persiba Balikpapan ini pernah digadang-gadang sebagai pemain masa depan. Andalan Indonesia. Kecepatan dan kemampuannya mengolah si kulit bundar bikin orang berdecak kagum.  Namun apa dinyana. Dia malah banting stir ke dunia entertainment.  

Di level international ada Alexandre Pato, mantan stiker Brazil ini pernah disejajarkan dengan Ronaldo. Gaya permainannya mirip. Dia berhasil menghantarkan AC Milan meraih scudetto 2010/2011. Namun setelah itu meredup. Dia terkena star syndrome itu. 

Pujian dan sanjungan sekedarnya saja. Jangan berlebihan. Kita tahu Timnas dihuni pemain-pemain muda. Mereka rentan terhadap pujian yang berlebihan itu.  

Sama-sama kita jaga, kita bangun Timnas. Bukankah kritik dan saran lebih baik daripada pujian dan sanjungan. Kritik itu ibarat orang minum jamu, meski pahit namun menyehatkan. 

Ingat! Perjalanan masih panjang. Masih ada 7 pertandingan yang harus ditaklukkan Timnas untuk menuju tangga juara. Menjadi kampiun di benua Asia. (Ardiansyah Hasibuan)

RSU Pirngadi Siap Mengikuti Medan Medical Tourism
| Selasa, Juni 14, 2022

By On Selasa, Juni 14, 2022


PATIMPUS.COM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan siap menjadi salah satu RS penyelenggara program Medan Medical Tourism (MMT) seperti yang digagas oleh Walikota Medan Bobby Nasution.

Direktur RSUD Pirngadi Medan dr Syamsul Arifin Nasution SpOG menegaskan, pihaknya menyiapkan dua layanan kesehatan unggulan untuk mengikuti program MMT tersebut, yakni Klinik Spesialis THT dan Klinik Dokter Gigi Spesialis.

"Kita siap mengikuti Medan Medical Tourism dengan 2 program unggulan kita yaitu Klinik Spesialis THT dan Klinik Dokter Gigi Spesialis yang berbeda dengan RS lainnya, sekarang sedang dipersiapkan oleh tim MMT dan rencana Minggu ini akan ditinjau dari Kemenkes, Dinas Pariwisata, PERSI, Dinkes Kota Medan," kata Syamsul, Selasa (14/6).

Dipaparkannya, Klinik Dokter Gigi Spesialis RSUD Pirngadi Medan memiliki sejumlah keunggulan. Di antaranya Dental Emergency, yakni Acute Dental Pain, Fracture Dental Dan Dento-Alveolar, Immediate Denture dan Luksasi Condyle Mandibula, serta Esthetic Dentistry Bleaching Gigi (pemutihan gigi).

"Sedangkan keunggulan Klinik Spesialis THT RS Pirngadi yakni penanganan Rinitis Alergica Telinga Berdenging, Vertigo," katanya.

"Medan Medical tourism ini adalah program kuta. Program ini kita harus dukung semuanya. RS Pirngadi sendiri siap untuk mengikuti program Medan medical tourism ini,” tutupnya.

Sebelumnya, Pemko Medan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Sumatera Utara (USU), Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Sumut, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita) Sumut dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut di Heritage City Hall Medan, Kamis (2/6) lalu.

Penandatanganan MoU atau Nota Kesepahaman dilakukan langsung Wali Kota Medan Bobby Nasution. Sebelum orang nomor satu di Pemko Medan ini, Rektor USU DR Muryanto Amin SSos MSi, Ketua Persi Sumut dr Syaiful M Sitompul, Ketua Asita Sumut Solahuddin Nasution SE MSP serta Ketua PHRI Sumut Denny Wardhana lebih dahulu menandatangani nota kesepahaman tersebut.

Dikatakan Bobby Nasution, selain dalam rangka menyehatkan masyarakat Sumut, terutama Kota Medan, penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kembali rasa kebanggaan atas Kota Medan terhadap seluruh fasilitas maupun kemudahan yang ada di dalamnya. (don)

BKKBN Raih The 2022 United Nation Population Award
| Selasa, Juni 14, 2022

By On Selasa, Juni 14, 2022


PATIMPUS.COM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah berhasil meraih penghargaan tertinggi dunia dalam bidang Kependudukan yaitu The 2022 United Nations Population Award (UNPA) atau Penghargaan Dunia di Bidang Kependudukan tahun 2022 untuk kategori Institusi.

BKKBN sebagai perwakilan Indonesia telah berhasil menyisihkan kandidat lain yang berasal dari 193 negara anggota PBB.

Indonesia pernah menerima UNPA yaitu Presiden RI ke 2 Bapak Soeharto pada 33 tahun lalu (tahun 1989). Penyerahan Penghargaan UNPA kepada Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, SpOG (K) melalui Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan (Lalitbang) BKKBN Prof drh Muhammad Rizal Martua Damanik MRepSc PhD yang diserahkan oleh Eksekutif Director UNFPA Kantor Pusat PBB New York, Dr Natalia Kanem kepada BKKBN di New York, Amerika Serikat. 

Prof. Rizal Damanik mengucapkan dengan bangga rasa terimakasihnya atas penyerahan penghargaan ini.

“BKKBN merasa sangat terhormat menerima Penghargaan Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa Tahun 2022 ini, ucapnya saat menerima penghargaan di New York pada malam Selasa (14/6/2022).

“BKKBN juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Joko Widodo Presiden Republik Indonesia dan kepada Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sekretariat Negara, Perwakilan Tetap Republik Indonesia di New York, dan United Nations Population Fund (UNFPA) Country Office Indonesia atas dukungan dan kerjasamanya sehingga  prestasi penting ini dapat diraih. BKKBN didirikan sebagai tindak lanjut dari gerakan KB yang telah berkontribusi pada pembangunan nasional dan internasional,” imbuh Prof. Rizal Damanik.

“Pada Pembangunan Nasional, dalam lima dekade terakhir, BKKBN telah berhasil melaksanakan Program Keluarga Berencana di Indonesia. Hal ini berdampak pada penurunan tajam TFR di Indonesia dari 5,6 menjadi 2,2 anak per wanita selama tahun 1970-an hingga 2000-an," ungkap Prof Rizal Damanik. 

“Selain itu, pertumbuhan penduduk Indonesia menurun dari 2,31% per tahun pada 1971–1980 menjadi 1,25% per tahun pada 2010–2020, lalu mengurangi dampaknya terhadap layanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.  Perubahan jumlah penduduk ini pada akhirnya membawa perbaikan taraf hidup di Indonesia," imbuh Prof Rizal Damanik.

Sebagai informasi, Komite untuk Penghargaan Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNPA memilih pemenang Penghargaan tersebut yang terdiri dari sepuluh perwakilan Negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (Pantai Gading, Republik Fiji, Gambia, Islandia, Republik Indonesia, Lebanon, Republik Liberia, Panama, Rumania, dan Republik Trinidad dan Tobago) dipilih oleh Dewan Ekonomi dan Sosial untuk masa jabatan tiga tahun (2022-2025).

Para Nominasi yang diusulkan untuk mendapatkan Penghargaan dari Negara anggota PBB dapat diusulkan oleh Pemerintah Negara Anggota; Organisasi antar pemerintah yang terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan kependudukan; Organisasi non-pemerintah terkait kependudukan yang memiliki status konsultatif dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa; Akademisi Profesor universitas kependudukan atau institusi terkait kependudukan; Penerima Penghargaan.

"Indonesia melalui koordinasi BKKBN dan Kementerian Luar Negeri serta Perwakilan Tetap Republik Indonesia mengusulkan BKKBN mewakili delegasi Republik Indonesia sebagai nominasi untuk bersaing meraih penghargaan Penghargaan Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNPA dengan nominasi lainnya yang telah diusulkan," ucap Executive Director UNFPA Pusat di New York, Natalia Kanem.

"Saya turut bangga untuk BKKBN atas diraihnya UNPA kali ini. BKKBN merupakan instansi di Indonesia yang berkontribusi dalam penerapan Keluarga Berencana. Selain itu, BKKBN juga terlibat dalam Kerjasama Selatan Selatan dalam hal pelatihan dan membimbing para pakar kependudukan yang melibatkan organisasi non pemerintah dan berbasis agama tentang masalah kependudukan," tambah Natalia.

Pada 6 April 2022, dalam pertemuan Commission of the UNPA 2022 di New York, BKKBN telah berhasil memenangkan UNPA di Kategori Institusi. BKKBN berhasil memperoleh dukungan 6 dari 9 voters (melewati simple majority), menyisihkan perwakilan institusi dari RRT, Meksiko, Nepal, Filipina, dan Spanyol. 

“Terpilihnya BKKBN sebagai pemenang UNPA merupakan tonggak momentum perjuangan pemerintah RI termasuk BKKBN  dalam peningkatan kualitas SDM Indonesia. Terlebih dengan ditetapkannya BKKBN sebagai koordinator percepatan penurunan stunting oleh presiden RI. Keberhasilan BKKBN mendapatkan UNPA merupakan bukti bahwa perkembangan serta pelaksanaan program KB dan Kependudukan di Indonesia oleh BKKBN serta semua mitra yang terlibat masih mendapatkan dukungan komitmen dari dunia Internasional," tutup Prof Rizal Damanik. (rel)

Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan