Kapolda Sumut pimpin Kegiatan Penandatanganan Fakta Integritas Seleksi SIP Secara Virtual
| Selasa, Januari 26, 2021

By On Selasa, Januari 26, 2021


PATIMPUS.COM - Sejumlah Kapolres di Sumut mengikuti kegiatan Pengambilan Sumpah dan Penandatanganan Pakta Integritas Seleksi SIP Angkatan 50 Secara Virtual, Selasa (26/01/2021).


Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut), Irjen Pol Martuani Sormin, saat memimpin langsung pengambilan sumpah dan penandatanganan pakta integritas pada seleksi pendidikan Sespimmen Polri Dikreg ke 61 T.A 2021 dan Sespimma Polri Angkatan 65 & 66 T.A 2021 Polda Sumut, di Aula Tribrata Mapolda Sumut, Selasa (26/1).


Turut hadir, Irwasda Polda Sumut, Karo SDM Polda Sumut, Kabid Propam Polda Sumut, seluruh panitia dan peserta seleksi Sespimmen dan Sespimma Polri Polda Sumut.


Dalam kegiatan ini, Kapolda Sumut juga turut memimpin pengambilan sumpah kepada seluruh panitia, baik internal dan eksternal yang terlibat dalam seleksi, serta para peserta seleksi Sespimmen dan Sespimma Polri TA 2021 Polda Sumut.


Dalam kesempatan itu, Kapoldasu menyampaikan tentang pentingnya kesiapan sebelum mengikuti seleksi pendidikan Polri.


 “Kalau kita ingin meraih sesuatu tidak ada yang datang dari langit, semuanya harus diraih dengan giat berusaha, kemampuan peserta seleksi juga harus di tuntut, diasah dan di latih.


Kapolda berharap, suatu saat ada salah satu dari peserta seleksi yang menggantikan posisinya, sebagai Kapolda Sumut.


"Jadilah seorang pemimpin yang bertanggung jawab penuh. 

Jika salah katakan salah, jangan malah mengelak namun silakan diperbaiki,” tegasnya.


Irjen Pol Martuani berpesan agar para peserta menjadi seorang ksatria pemberani yang mampu memimpin kesatuannya dengan tanggung jawab serta menjadi contoh bagi anggotanya kelak.


”Seleksi ini dilaksanakan untuk memilih siapa yang terbaik di antara peserta seleksi dan siapa yang mampu menjadi pemimpin, karena tidak mungkin semuanya menjadi pemimpin,” katanya.


Kapoldasu juga berpesan, agar berusahalah dan bekerja keraslah serta lakukan yang terbaik, tidak ada yang hanya melalui mimpi lalu bisa lulus.


 “Siapapun nantinya yang lulus terpilih mewakili Polda Sumut, dia adalah putra dan putri terbaik perwakilan Sumut dan merupakan rekan kita, hargai teman kita dan harus kita dukung serta kita banggakan dan jangan ada yang saling menjatuhkan,” pinta Martuani.(lim/di)

Selama Covid, Angka Pernikahan Menurun
| Selasa, Januari 26, 2021

By On Selasa, Januari 26, 2021


PATIMPUS.COM - Mewabahnya pandemi Covid-19 di tanah air ternasuk di Provinsi Sumut, berdampak di segala sektor dan tatanan kehidupan, termasuk pelaksanaan akad pernikahan.


Menurut keterangan Kabid Urusan Agama Islam (Urais,) Kanwil Kemenag Sumut, DR H Syafii MA, dalam dua tahun terakhir, yakni tahun 2019 dan 2020, terjadi  penurunan angka pernikahan di Sumut.


Syafii memaparkan, biasanya setiap tahun data keseluruhan pernikahan yang dilaporkan dari seluruh Kantor Kemenag Kabupaten/Kota,totalnya bisa lebih 100.000 peristiwa pernikahan.


Namun sejak virus Corona mewabah di tanah air, termasuk di Sumut, pernikahan pun makin berkurang.


Sebagai bukti, tambah Syafii, dari peristiwa nikah tahun 2018 lebih 100.000 , namun pada tahun 2019 menurun menjadi 88 483 peristiwa pernikahan.


Begitu juga pada tahun 2020 kemarin, jumlah angka pernikahan di Sumut tercatat 78.892 peristiwa pernikahan.


Menyinggung tentang prediksi peristiwa pernikahan di tahun 2021,disebutkan Syafii pihaknya telah menyiapkan 100.000 buku nikah, mudah mudahan bisa terpenuhi,mengingat tahun ini meski masih pandemi covid 19 tapi pelaksanaan pernikahan dibarengi resepsi sudah dibolehkan,asalkan mematuhi dan menerapkan Prokes Covid 19.


"Mari sama sama kita berdoa, agar virus Corona dapat segera hilang dari muka  bumi kita, agar semua tatanan kehidupan dan kegiatan masyarakat termasuk akad nikah dapat berlangsung normal, seperti sediakala," ujar Syafii. (lim)

 5 Warga Madina Meninggal Keracunan Gas Saat Kran Master Palep Dibuka
| Selasa, Januari 26, 2021

By On Selasa, Januari 26, 2021


PATIMPUS.COM - Lima warga Mandailing Natal yang tewas akibat keracunan menghirup gas berawal ketika pekerja PT Sorik Merapi Geothermal Plant (SMGP) membuka kran palep pembangun power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Madina, Senin (25/1/2021).

"Pengerjaan pembangunan power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi sudah berjalan selama 80 persen. Lalu, pekerja PT SMGP bernama Deden Dermawan membuka kran master palep untuk mengalirkan panas bumi atau fluida ke pipa sbend dan membuka kran isolasi palep panas bumi atau fluida mengalir ke silencer tersebut," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi melalui Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan.


Lebih lanjut, Nainggolan mengungkapkan, saat pipa kran isolasi panas bumi itu dibuka lalu mengeluarkan gas berancun. 

Kemudian warga yang mengetahui itu mendatangi pekerja memberitahukan agar menutup kran isolasi karena telah mengeluarkan gas beracun dari sumur T02 milik PT SMGP tersebut.  


Salah satu korban pingsan


"Ternyata, akibat peristiwa gas berancun itu menyebabkan 24 warga yang mencoba menutup sumur yang mengeluarkan gas berancun itu pingsan," imbuhnya.


Sementara lima warga  lainnya bernama Suratmi (46), Kaila Zahra (5), Yusniar (3), Dahni, Syahrani (14) meninggal dunia serta seorang personil polisi Aipda Lestari dirawat di rumah sakit.


"Untuk para korban yang pingsan sudah dilarikan ke Puskesmas di Desa Sibanggor Jae, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal," ungkap AKBP Nainggolan. 


Nainggolan menambahkan akibat jatuhnya korban jiwa karena menghirup gas beracun, untuk sementara lokasi pembangunan power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi PT SMGP telah ditutup pihak Polres Madina.


"Untuk tindakan yang dilakukan melakukan pengecekan dan olah TKP dan memasang garis polisi. Lalu untuk korban yang meninggal dunia telah dibawa ke RSUD Panyabungan untuk dilakukan otopsi,"sebut MP Nainggolan. (lim)

Toko Acai Jaya Mulai Diramaikan Pencari Pernak Pernik Imlek
| Selasa, Januari 26, 2021

By On Selasa, Januari 26, 2021



PATIMPUS.COM - Jelang tahun baru Imlek yang jatuh pada 12 Februari 2021, warga Tionghoa mulai mempersiapkan diri untuk menghiasi rumah dan tempat kerjanya dengan berbagai macam pernak-pernik Imlek.

Untuk mendapatkan aksesoris Imlek tersebut, warga pun mendatang tempat-tempat yang menjual aksesoris, seperti di Toko Acai Jaya, Jalan Brigjend Katamso, Kelurahan Aur, Medan Maimun ini.


Di Toko Acai Jaya, pengunjung terlihat mulai ramai untuk mencari dan membeli kebutuhan guna memeriahkan pergantian tahun Imlek tersebut.


Sejumlah kebutuhan menjadi pilihan di antaranya bunga sakura, lampion serta lampu-lampu hias lainnya.


"Pohon Sakura kertas dan pohon elektrik dihiasi lampu warna-warni dengan beragam corak, termasuk ornamen

yang dicari pembeli," sebut Aliansyah, pengelola Toko Acai Jaya.


Menurutnya, sebagian pernak-pernik didatangkan dari luar daerah dan sebagian lagi hasil kerajinan pelaku usaha kecil menengah (UKM) serta Karang Taruna.


"Kita menghadirkan produk UKM agar tetap bertahan dan dipasarkan, apalagi saat pandemi Covid-19 ini," imbuh Acai yang juga penasihat Karang Taruna Kota

Medan tersebut.


Dia memastikan saat transaksi diterapkan protokol kesehatan (prokes) berupa tempat cuci tangan menjaga jarak dan pengunjung diwajibkan menggunakan masker.


Salah seorang pembeli, Wati memastikan sedang mencari aksesoris baru untuk Imlek. "Kami sedang mencari aksesoris yang baru untuk menyambut dan

memeriahkan Imlek tahun ini, supaya lebih meriah." terangnya. (don/rel)

Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Medan Hampir Penuh
| Selasa, Januari 26, 2021

By On Selasa, Januari 26, 2021


PATIMPUS.COM - Berkurangnya kedisiplinan Protokol Kesehatan (Prokes) saat perayaan akhir tahun 2021 lalu, berdampak meningkatnya kasus Covid-19 di Sumatera Utara dalam dua pekan terakhir.


Rata-rata jumlah penambahan konfirmasi positif Covid-19 pada 14 hari terakhir sebesar 85,3 kasus per hari. Walau sempat menurun di pertengahan Januari, penambahan kasus positif terus meningkat 88 kasus pada 24 Januari 2021. Karena itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meminta kabupaten/kota kembali perkuat Prokes dan fasilitas kesehatan.


"Kondisi saat ini sangat memprihatinkan, bukan hanya di Sumut, tetapi juga Indonesia. Bayangkan, di Jakarta ada pasien Covid-19 yang harus di rawat di kursi roda, tidak di tempat tidur lagi karena tempat tidur perawatan sudah habis. Di Medan rumah sakit juga sudah hampir penuh, jadi kabupaten/kota perlu tingkatkan Prokes dan kemampuan merawat pasien, tidak semua dikirim ke Medan,” kata Edy Rahmayadi pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 di Provinsi Sumut secara virtual di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman, Medan, Senin (25/1/2021).


Pada Rakor virtual yang dihadiri kepala daerah kabupaten/kota se-Sumut tersebut Edy Rahmayadi juga meminta setiap kepala daerah membuat langkah yang nyata dalam pencegahan dan pengendalian kasus Covid-19. Menurutnya, beberapa bulan terakhir berbagai daerah di Sumut telah menurun kedisiplinannya mencegah penyebaran Covid-19.


"Saya harap kepala daerah memahami kondisi saat ini, kita perlu ambil langkah yang konkret. Lakukan kembali hal-hal seperti saat pertama kita terkena wabah ini, jangan kendur. Saya yakin, bila bersama kita bisa melewati ini,” jelas Edy.


Per tanggal 24 Januari, kasus di Kota Medan sudah mencapai 9.927 dengan pertambahan kasus baru 56 orang, sedangkan Deliserdang 2.527 kasus dengan pertambahan kasus 15 orang. Ini membuat Edy Rahmayadi cukup prihatin, karena Medan lebih sering dijadikan muara bagi daerah untuk perawatan penanganan pasien Covid-19.


“Lakukanlah penyekatan, lakukan perawatan di daerah, bisa dikirim ke sini (Medan) bila kondisinya berat, kita akan siapkan perawatannya. Bayangkan di Medan ada pasien dari seluruh kabupaten/kota di Sumut, bahkan dari Aceh, Riau, Kalimantan, kita khawatir RS di Medan tidak cukup kapasitasnya karena melihat pertambahan kasus yang cukup signifikan 14 hari terakhir,” kata Edy Rahmayadi, yang di dampingi Kadis Kesehatan Pemprov Sumut Alwi Mujahit.


Selain peningkatan Prokes 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilisasi, Edy Rahmayadi berpesan agar memperhatikan Bed Occupancy Rate (tingkat kemanfaatan tempat tidur) dengan meningkatkan kapasistas tempat tidur di RS rerata 30-40%. Menurunkan angka kematian dengan cara tidak terlambat dalam melakukan test PCR dan tes PCR bagi seluruh Tenaga Kesehatan (Nakes) dua minggu sekali.


Edy Rahmayadi juga berpesan agar kabupaten/kota laksanakan program vaksinasi termasuk pendataan, sosialisasi dan menyiapkan dana. “Diminta kepada Bupati/Walikota memastikan ketersediaan dana untuk proses vaksinasi masing-masing sebesar 4% dan dana DAU (Dana Alokasi Umum) dan bagi hasil yang diterima dari pemerintah pusat,” ujarnya.


Terkait vaksin, Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahit menambahkan saat ini vaksin masih diutamakan untuk tenaga kesehatan (Nakes). Setelah itu, gelombang berikutnya adalah masyarakat dengan risiko tinggi seperti Polisi, Aparatur Sipil Negara yang banyak berhubungan dengan masyarakat, pegawai bank dan lainnya.


Belum ke masyarakat secara langsung, kita masih menunggu informasi selanjutnya. Sekarang diutamakan kepada Nakes, setelah itu kelompok masyarakat yang berisiko tinggi dan kemudian yang berisiko rendah,” tegas Alwi, saat video conference.


Selain Kepala Daerah Se Sumut Rakor virtual ini juga dihadiri Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Arsyad Lubis, Koordinator Medis dan Paramedis Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Restuti Hidayani Saragih dan LO BNPN untus Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Dahlan Harahap. Selain itu Rakor virtual ini juga dihadiri Kadis Kesehatan kabupaten/kota se-Sumut dan OPD terkait. (don/rel)

Ambroncius Nababan : Postingan Saya Ke Natalius Pigai Bukan Ke Warga Papua
| Senin, Januari 25, 2021

By On Senin, Januari 25, 2021

Photo : detik


PATIMPUS.COM - Penyesalan datangnya terlambat. Itulah yang terjadi pada Ketua Umum PROJAMIN, Ambroncius Nababan, yang membuat postingan di facebook berbau rasis terhadap Natalius Pigai dan masyarakat Papua.


Meski terbilang terlambat, Ambroncius Nababan tetap meminta maaf kepada mantan Komisioner Komnas HAM tersebut dan masyarakat Papua yang terlanjur tersakiti.


"Saya meminta maaf kepada Saudara Natalius Pigai dan masyarakat Papua. Mungkin ada yang tersinggung dan menganggap saya menghina masyarakat luas, apalagi melakukan rasis," kata Ambroncius Nababan dalam siaran video, Senin (25/1/2021).


Politikus Hanura ini mengaku tidak mungkin berlaku rasis terhadap warga Papua karena sudah diadati di Papua lewat acara lompat piring dan bakar batu. Dia menyebut ujaran itu hanya ditujukan ke Natalius Pigai dan bukan ke warga Papua.


"Tidak mungkin saya melukai hati masyarakat Papua yang sangat saya cintai ini. Ini hanya terhadap Saudara NP, yang ketepatan dia anak Papua juga. Ini benar-benar ditujukan kepada Saudara NP tersebut, bukan kepada masyarakat Papua secara keseluruhan," ungkapnya.


"Saya benar-benar dengan hati yang tulus meminta maaf ke seluruh masyarakat Papua. Mohon hal ini tidak menjadikan kita jadi salah pengertian, miskomunikasi dan mudah-mudahan hal ini bisa dimaklumi dan dibukakan pintu maaf," sambung Ambroncius Nababan.


Unggahan Ambroncius yang dipersoalkan adalah saat dia menyandingkan foto Natalius Pigai dengan foto gorila. Dia juga menulis 'Edodoeee pace. Vaksin ko bukan sinovac pace tapi ko pu sodara bilang vaksin rabies. Sa setuju pace'.


Kembali ke penjelasan Ambroncius Nababan, dia mengakui unggahannya tersebut. Ambroncius mengatakan itu adalah bentuk kritik ke Natalius Pigai setelah dia membaca statement Natalius Pigai yang menolak vaksin Corona merek Sinovac.


"Memang benar saya yang posting di Facebook pribadi saya tentang menanggapi pernyataan Saudara NP yang menolak vaksin COVID-19 merek Sinovac dan menyatakan di media bahwa beliau tidak percaya pada vaksin Sinovac yang disuntikkan kepada Presiden RI Bapak Jokowi dan memilih untuk membeli vaksin merek lain dari luar negeri," paparnya.


Sebelumnya diberitakan, Ambroncius Nababan dipolisikan akibat ujarannya ini. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri kemudian memanggil Ambroncius Nababan. Bareskrim sudah menerbitkan surat perintah penyidikan terhadap perkara ini.


Dalam pemanggilan ini, penyidik Siber Bareskrim Polri akan mengklarifikasi ke Ambroncius mengenai akun FB yang digunakan dugaan penyebaran ujaran rasis. Dari hasil klarifikasi itu akan ditentukan langkah lebih lanjut. Perlu juga dicatat, penyidik Siber Bareskrim sebelum melakukan pemanggilan juga sudah memiliki temuan-temuan awal. (don/det)