Jumat, 08 Oktober 2021

Umur Yang Hina Atau Umur Yang Berkah

    Jumat, Oktober 08, 2021  


PATIMPUS.COM - Dalam Islam kemapanan seseorang itu ketika usianya mencapai 40 tahun, karena usia tersebut dianggap istimewa.

Al Quran surah Al Ahqaf ayat 15, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia berdoa, Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim."

(QS. Al-Ahqaf 46: Ayat 15)

Dalam ayat itu menganjurkan agar senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT. Diantaranya adalah nikmat umur. Umur adalah batas waktu hidup, sedangkan usia adalah yang sudah kita lalui. Jadi ketika seseorang merayakan hari lahirnya maka usianya bertambah tapi umurnya semakin berkurang, banyak yang tak menyadarinya, 

Rasulullah bersabda yang diriwayatkan Attirmizi, sebaik-baiknya manusia yang dipanjangkan umurnya baik pula amal perbuatannya. Jadi ketika umur mencapai 40 tahun perbuatannya baik itulah umur yang berkah. Begitu juga sebaliknya apabila melakukan maksiat, tidak sholat, menzolimi orang dan sering berbicara yang tak baik itulah tanda umur yang hina. 

Al Quran memberikan solusi yang umur 40 tahun agar senantiasa perbanyak berdoa yang ada didalam surah Al Ahqaf ayat 15. 

Mudah mudah umur yang kita miliki adalah inir yang berkah, Aamiin

Kamis, 07 Oktober 2021

Wisata Puncak Laut Tawar Diserobot, Pemilik Lahan Adukan Oknum PT SPS

    Kamis, Oktober 07, 2021  


PATIMPUS.COM - Karya Bhakti Purba, selaku pemilik lahan wisata Puncak Laut Tawar melaporkan oknum yang mengatasnamakan PT SPS, karena diduga telah menyerobot lahan dan melakukan tindakan arogan mengusir pengelola kantin serta mencabut plank lokasi tersebut, Rabu (6/10/2021).

Karya Bhakti melaporkan oknum yang berinisial AM tersebut atas peristiwa pelanggaran pidana UU No 1 tahun 1946 tentang KUHP pasal 385 yang terjadi pada tanggal 14 September 2021 di Dusun Hapoan Naga Meriah, Kabupaten Simalungun.

Laporan itu bernomor surat STPL/178/X/2021/SPKT/RES SIMALUNGUN/POLDA SUMUT tertanggal 6 Oktober 2021.

“Ya, sudah selesai laporkan ppukul 23.30 WIB ke Polres Simalungun oknum yang berinisial AM tersebut,” kata Benson Kaban selaku penerima Kuasa Kelola Lahan sebagai Usaha Pariwisata dan juga saksi dalam pengaduan tersebut.

Benson saat ini mempromomosikan lokasi tersebut secara keseluruhan dengan nama Taman Ekowisata Semenanjung Danau Toba, terdiri dari Puncak Laut Tawar, Bukit Sinarta, Mega Panorama dan Situs Roemah Toean Agro.

Benson menjelaskan AM Cs memasang Plank berisi Tanah Ini Milik PT SPS yakni Mayjend (Purn) Haposan Silalahi, membawa material bangunan berupa pasir dan batu, tenaga kerja Untuk membabat, memasukkan alat berat berupa dozer dan terakhir merusak plank.

Mereka, kata Benson juga dengan arogan mengusir pengelola dan menduduki lahan dan mengganti nama lokasi Taman Bunga Soadamara dan Rest Area SPS Nauli.

Pihak Karya Bhakti memutuskan mengadu ke pihak kepolisian karena tindakan AM semakin menjadi-jadi dengan terakhir melakukan pengusiran.

Sebelumnya pihak pengelola dan pemilik tanah telah bersepakat dengan warga desa untuk meminta pendapat dari Camat Pamatang Silima Huta, Rabu, Pukul 10.30 WIB, terkait persoalan ini.

Sepulang dari Kantor Camat Pemilik Tanah di dampingi Perwakilan warga dan Tokoh masyarakat mendampingi Proses pengaduan ke Polres Simalungun di Pematang Raya.

Benson Kaban mengakui sejak lahan dibukanya dari bulan Maret 2021 tidak pernah menuai persoalan di lapangan dan dari pengelola lama bernama Marjan Girsang sejak menerima Surat Kuasa mengusahai lahan pertanian dari tahun 2013 menuturkan juga tidak pernah mengalami masalah di lapangan.

Menurut Benson, pemilik tanah yakni Karya Bhakti juga menegaskan, tanah bukan digarap tapi dimiliki dengan proses jual beli, seluruh warga desa tahu dan banyak warga sebagai saksi dari keabsahan kepemilikan lahan tersebut.

Sebelumnya, per tanggal 17 Septemper 2021 Pemilik Tanah dan warga Dusun Hoppoan sudah mengadukan tindakan aktivitas pemasangan Plank PT SPS ke kantor Camat, dan hasilnya pada tanggal 22 September 2021 sudah terbit Surat Atas Kepala Desa Sinar Naga Mariah untuk meminta menghentikan seluruh aktivitas dan mengarahkan untuk menempuh proses hukum.

Namun, surat tersebut diabaikan, maka pihak Karya Bhakti membuat pengaduan ke polres Simalungun per tanggal 6 September 2021 setelah konsultasi bersama Camat yang di dampingi warga Dusun Hoppoan.

Benson mengatakan meskipun ada persoalan ini, lokasi wisata Laut Tawar masih berjalan seperti biasa, bahkan kutipan biaya retribusi masuk pengunjung ditiadakan.

“Walaupun ada riak kecil, ada sejenis the agreement gentelmen sebagai sesama pengelola wisata, tamu yang masuk tetap dilayani bagaikan raja. Dan saat ini pengutipan biaya masuk ditiadakan alias gratis untuk umum karena kami tidak mau ada rebutan pengutipan retribusi yang membuat pengunjung tidak nyaman,” katanya.

Terkait hal ini, AM yang dikonfirmasi lewat telepon dan Whatsapp mengatakan belum ada waktu untuk menjawab dan segera mengatur waktu bertemu para wartawan. 

Intinya Kanit Reskrim Polres Simalungun sudah datang ke lokasi membawa BPN berdasarkan Pengaduan PT.SPS, "kami bisa menunjukkan Legalitas Sertifikat Hak Milik dan Pembuktian dari warga desa Hoppoan bahwa Tanah itu di Jual ke Karya Bhakti Purba," ujar Marjan Girsang. (*)

Stok Dosis 222 Juta, Indonesia Peringkat Ke-5 Vaksinasi Terbanyak

    Kamis, Oktober 07, 2021  


PATIMPUS.COM - Indonesia berada di peringkat ke 5 dengan jumlah masyarakat yang divalsinasi terbanyak di dunia. Pasalnya hingga Rabu (6/10/2021) negara ini sudah memvaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 94 juta orang.

"Dari sisi vaksinasi, per hari ini sudah 94 juta orang Indonesia yang divaksinasi dosis pertama. Indonesia ada di ranking ke 5 dunia," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (7/10/2021).

Dengan demikian, Indonesia telah naik 1 tingkat menyusul Jepang. Sampai sekarang, Jepang telah berhasil memvaksinasi sekitar 80 juta warganya. 

Sementara, lanjut Menkes Budi, total suntikannya sudah 148 juta dosis, ranking ke-6 dunia. Tidak hanya itu, Indonesia sudah melampaui 2 juta suntikan per hari di bulan September ini. 

Terkait stok vaksin, sebanyak 222 juta dosis yang sudah diterima Pemerintah Indonesia, 193 juta di antaranya sudah didistribusikan ke daerah, dan 148 juta dosis sudah disuntikkan. 

"Total stok vaksin yang masih ada di kisaran 70 jutaan, masih cukup banyak," ungkapnya. 

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan  mengatakan meski saat ini pengendalian pandemi COVID-19 di Indonesia berjalan dengan baik, namun masyarakat diimbau tetap waspada terhadap varian baru, jangan sampai terlena dengan kondisi saat ini yang mulai membaik. 

"Pemerintah akan melakukan pengawasan ketat dengan memonitor seluruh kegiatan aktivitas masyarakat agar dapat kita merespons bila ada hal-hal yang dianggap menjadi darurat, sehingga virus tidak berkembang biak," kata Luhut. 

Rabu, 06 Oktober 2021

Rakercab PKS Maimun Targetkan 3 Kursi Aleg dan Menang 2024

    Rabu, Oktober 06, 2021  

 


PATIMPUS.COM - Sukses menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Spektakuler terpanjang dari 26 September hingga 03 Oktober 2021, Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKS Medan Maimun menggelar Penutupan Rakercab pada Minggu (03/10/2021) di RM Jasa Baru Jalan Brigjend Katamso.

Pada pleno penutupan Rakercab, para pengurus PKS Maimun merampungkan program-program Kerja yang terukur dan merakyat disegala bidang yang ada.

Turut hadir pada acara tersebut Anggota DPRD Sumut Fraksi PKS Abdul Rahim Siregar ST MT. Kehadiran Abdul Rahim memberi semangat dan pembekalan strategi program pemenangan kepada seluruh pengurus PKS Maimun.

Rahim juga memotivasi semangat para pengurus untuk lebih solid dan menghimbau agar program2 kerja yang dirancang lebih terukur kedepannya. 

"Bapak ibu yang dirahmati Allah, untuk mencapai kemengan kita harus solid, dan strategi program kerja yang di rancang harus terukur, insa Allah PKS Medan Maimun bisa menang dan mencapai targetnya," ujar Abdul Rahim.

Dalam rakercab tersebut semua ketua bidang telah memaparkan program-program terbaiknya yang terukur dan merakyat, jadi DPC PKS Medan Maimun optimis menang dan menargetkan akan menambah 3 kursi untuk Anggota Legislatif (Aleg) Medan pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.

Ketua DPC PKS Medan Maimun, Ismalik Syahputra SE dalam sambutannya mengingatkan bahwa gerakan PKS adalah gerakan dakwah sehingga kerja-kerja PKS adalah kerja dakwah yang bersumber dari Al Quran dan Hadist Nabi. Ia juga memotivasi pengurus dengan mengingatkan kembali Al Quran Surat At Taubah ayat 105 : bahwa Allah melihat semua pekerjaan yang dilakukan hambanya dan membalas setiap pekerjaan tersebut. 

Malik juga berharap dengan diadakannya penutupan Rakercab, segala program yang dimatangkan dapat direalisasi dengan baik,dan terus dievaluasi sehingga dengan program yang terukur dan dijalankan dengan semangat dakwah, ia yakin dengan semangat pengurus PKS Maimun, PKS akan menang di maimun dan optimis menargetkan penambahan 3 Kursi Aleg di tahun 2024 mendatang.

"Dengan semangat dan kerja dakwah dari saudara semua, semua program yang sudah di susun baik, akan kita jalankan dengan baik, dan juga kita evaluasi. Dengan begitu Kita yakin 2024 PKS akan menang dan kita akan targetkan penambahan 3 Kursi Aleg Medan," tegas Malik.

Acara yang dihadiri oleh Anggota DPRD Sumut Fraksi PKS, Para Pengurus DPC Maimun dan juga para ketua-ketua Dewan Pengurus Ranting (DPRa) se-Kecamatan Maimun, Rakercab tersebut ditutup langsung oleh Ismalik. (son)

Senin, 04 Oktober 2021

Mr X Dimutilasi KA di Palang Pintu Mandala

    Senin, Oktober 04, 2021  



PATIMPUS.COM - Seorang pria tak dikenal tewas mengenaskan setelah dicabik-cabil Kereta Api jurusan Siantar - Medan di perlintasan rel KA Jalan AR Hakim, Tegal Sari Mandala I, Medan Denai, Medan, Sumut, Senin (04-10-2021) Siang.

Berdasarkan keterangan penjaga palang pintu KA, Aziz Maulana, 24, waega Jalan Dusun I, Aman Damai, Desa Sei Semayang, Sunggal, Deliserdang, sekira jam 11.14 WIB, korban sebelumnya terlihat duduk di bawah tiang pondasi rel KA layang jurusan Kualanamu.

Tak lama kemudian, KA jurusan Siantar - Medan melintas ke arah Stasiun Besar KA Medan. Saat KA mendekat, korban langsung berbaring miring ke arah Medan di atas rel KA. Tanpa ampun, roda KA langsung melindas korban hingga terseret sejauh 100 meter.

Warga yang menyaksikan aksi bunuh diri itu langsung berdatangan dan mendapati korban sudah terpotong-potong. Petugas Inafis Polrestabes Medan yang tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP.

Setelah melakukan olah TKP, jasad korban diboyong ke RS Bhayangkara Brimobdasu Jalan KH Wahid Hasyim, Medan dengan menggunakan mobil ambulance Yayasan Angsapura.

Sampai berita ini dimuat, belum diketahui idenritas korban karena petugas tak menemukan eKTP korban di TKP. Selain itu, wajah korban sulit dikenali karena hancur dilindas roda KA. (*)

Jumat, 01 Oktober 2021

Penyesalan Setelah Kematian

    Jumat, Oktober 01, 2021  



PATIMPUS.COM - Dalam Al Quran Surah Al Munafiqun ayat 10 menjelaskan ada penyesalan manusia setelah kematiannya.

Yang pertama adalah manusia meminta kepada Allah SWT untuk menunda kematiannya. Manusia meminta dirinya untuk dibangkitkan kembali ke dunia, walau pun hanya sedetik saja.

Sedangkan yang kedua adalah manusia ingin melakukan sedekah, menyantuni anak yatim piatu, fakir miskin dan kaum duafa. 

Dan yang ketiga adalah manusia yang selama hidupnya selalu berbuat dosa dan lalai menjalankan ibadah, maka dirinya meminta kepada Allah untuk dibangkitkan kembali agar menjadi hamba yang sholeh.

Hidup kita sangat singkat. Jangan terlena oleh kehidupan duniawi. Dunia adalah tempat untuk mempersiapkan diri sebelum kematian kita.

Sedekah adalah salah satu amalan yang terus mengalir pahalanya kepada orang yang semasa hidupnya selalu bersedekah.

Ingin menjadi hamba yang sholeh juga salah satu penyesalan sesudah kematian. Maka, selagi masih hidup, banyaklah beramal sholeh agar tidak ada penyesalan setelah kematian.

Kamis, 30 September 2021

Pelaku Potong Telinga Muadzin Diringkus Polsek Medan Barat

    Kamis, September 30, 2021  


PATIMPUS.COM - Pelaku penganiaya M Syawal Syah (53) selaku muadzin masjid diringkus petugas Polsek Medan Barat, Senin (27/9/2021) malam.

M Ramadona ditangkap atas laporan pengaduan Syawal yang mengaku telah dianiaya Romadona memggunakan pisau cutter hingga mengakibatkan telinga korban nyaris putus.

Sepekan setelah kejadian tersebut, Ramadona akhirnya berhasil diciduk di belakang Masjid Raudhtul Islam, Jalan Putri Hijau, Kelurahan Silalas, Medan Barat.

Kanit Reskrim Polsek Medan Barat, Iptu Philip A Purba saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah mengamankan M Ramadona. 

“Benar, pelaku kita kenakan pasal 351 ayat 1 KUHP dengan ancaman 2 tahun 8 bulan,” jelasnya. 

Dari pengungkapan itu, pihaknya juga mengamankan barang bukti patahan pisau cutter. 

“Patahan pisau cutter yang digunakan terlapor untuk melukai pelapor,” lanjutnya. 

Disinggung terkait motif penyerangan yang dilakukan Ramadona, Philip mengatakan bahwa keduanya memiliki masalah pribadi. 

“Motifnya adalah masalah pribadi yang diawali saling ejek mengejek antara terlapor dan pelapor,” pungkasnya. (*)

Rabu, 29 September 2021

Warga Kampung Aur Hentikan Pengukuran Untuk Normalisasi Sungai

    Rabu, September 29, 2021  



PATIMPUS.COM - Sejumlah warga menghentikan aktifitas pengukuran lahan untuk normalisasi Sungai Deli yang dilakukan oleh PT Sarana Perencana Jaya (SPJ) di Kampung Aur, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Selasa (28/09/2021) Siang.

Warga mempertanyakan kegiatan PT SPJ tersebut yang dilakukan tanpa sosialisasi kepada warga dan tidak didampingi oleh kepala lingkungan setempat.

Kepada warga, tim PT SPJ yang terdiri dari Faris, Ibnu Abbas, Faiim Gemilang Chaniago, Gagah Pratama dan didampingi seorang warga lokal mengatakan perusahaannya ditugaskan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera Utara untuk mengambil titik koordinat normalisasi Sungai Deli sekitar 20 meter dari bibir sungai.

Berbekal Surat Tugas No 22/SK/SPJ/IX/2021 tanggal 22 September 2021, yang ditandatangani Agung Prabowo Bhudi Wicaksono SSos selaku Direktur Utama tersebut, mereka ditugaskan melakukan pengambilan data titik koordinat dan batas-batas bangunan yang diperlukan untuk Studi LARAP Pengendalian Banjir DAS Belawan dan DAS Padang Sumatera Utara.

Kegiatan survey tersebut akan dilakukan di wilayah Kecamatan Hamparan Perak Deliserdang, Kecamatan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Maimun, Kecanatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan dan Kecamatan Medan Barat.

"Kami mempertanyakan aktifitas mereka karena sedang melakukan pengukuran di halaman masjid yang sudah memiliki sertifikat tanpa pemberitahuan atau sosialisasi langsung kepada pengurus masjid. Apalagi mereka tidak didampinhi oleh Kepling," sebut Soni.

Sementara, Sutan Fazli selaku Ketua BKM Jami' Aur dan tokoh masyarakat setempat mengatakan, dirinya terkejut adanya aktifitas pengukuran di lahan masjid yang sudah memiliki sertifikat oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Medan.

"Pengukuran ini jelas mengusik kembali ketentraman warga Kampung Aur setelah beberapa waktu lalu munculnya wacana rumah susun untuk warga Kampung Aur. Tapi kali ini, warga kembali terusik oleh wacana normalisasi sungai yang otomatis akan menggusur warga yang tinggal di pinggir sungai sejauh 20 meter dari bibir sungai," pungkas Sutan Fazli.

Bahkan, lanjut Sutan Fazli, warga Kampung Aur diiming-imingi oleh pihak Kantor Camat Medan Maimun untuk menjadikan Kampung Aur sebagai Kampung Warna Warni. 

"Baru saja kita diundang ke kantor camat membahas tentang akan dibuat kampung warna-warni," ujar Sutan Fazli merasa kecewa telah dibohongi oleh Kecamatan Medan Maimun.

Adanya wacana normalisasi sungai ini, warga menolak dan mengusir tim PT SPJ untuk melakukan pengukuran dan tidak akan tinggal diam jika penggusuran terjadi.

Selasa, 28 September 2021

LBH Medan dan Warga Minta PT PGN Tidak Pasang Pipa di Lahan Eks HGU PTPN 2

    Selasa, September 28, 2021  


PATIMPUS.COM - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan bersama warga yang menetap di Dusun I Desa Helvetia, Labuhan Deli, Deliserdang, Sumatera Utara, mendatangi PT Perusahaan Gas Negara Tbk Kantor Area Medan Jl. Kolonel Yos Sudarso, Glugur Kota, Medan Barat, Kota Medan, meminta untuk tidak melakukan pemasangan pipa di lahan warga yang merupakan lahan Eks HGU PTPN 2, Selasa (28/9/2021).

Kedatangan tersebut dilakukan oleh Kepala Devisi Sumber Daya Alam (SDA) LBH Medan, Muhammad Alinafiah Matondang SH MHum sebagai kuasa hukum dari para pensiunan untuk mempertanyakan permasalahan pemindahan pipa yang akan dilakukan oleh PT PGN Tbk atas permintaan dari PTPN 2 dan PT Ciputra yang merupakan sebagai pengembang di lahan tersebut.

"Kedatangan kami kemari, yang merupakan saya sebagai kuasa hukum dari para pensiunan bersama warga ingin mepertanyakan dasar apa yang dilakukan PT PGN Tbk untuk memasang pipa di wilayah lahan para pensiunan, sebab lahan tersebut masih dalam permasalahan dan masih dalam sengketa," jelas Muhammad Alinafiah Matondang.

Muhammad Alinafiah Matondang, yang sudah sekitar hampir 10 tahun di LBH Medan ini juga mempertanyakan dasar hak apa PT PGN Tbk melakukan pemasangan pipa tersebut yang belum adanya sosialisasi kepada warga yang terdampak dalam proyek pemasangan pipa yang dilakukan ini.

"Kami harapkan PT PGN Tbk mempertimbangkan ini, sebab ini akan jadi permasalahan di jalur hukum dan akan beresiko tentang bisnis PT PGN Tbk ini sendiri, sebab demi proyek Ciputra dalam membangun perumahaan PT PGN Tbk harus mengikuti proyek ini yang sangat berdampak kepada warga sekitar," jelas Muhammad Alinafiah Matondang.

Muhammad Alinafiah Matondang, yang biasa disapa Ali ini juga, meminta kepada PT. PGN Tbk harus bisa menilai dam memikirkan dampak resikonya yang akan terjadi bila pemasangan pipa ini bila dilakukan secara paksa atau memaksakan kehendak dari PTPN 2 atau Ciputra.

"Saya harap PT PGN Tbk jangan membuat keruh permasalahan dengan para pensiunan atau warga sekitar, sebab resikonya adalah kepada bisnisnya PT PGN Tbk sendiri," beber Ali.

Sementara itu kedatangan tersebut disambut oleh Simon Penggabean yang merupakaan Kordinator Managemen Asset dan Managemen Infrastruktur PGN Solution kepada LBH Medan dan warga yang hadir mengungkapkan bahwa permasalahan ini akan kami bahas dan akan kami sampaikan kepada pimpinan tertinggi di PT Perusahaan Gas Negara Tbk Kantor Area Medan sebab saat ini dirinya tidak mengetahui permasalah yang terjadi.

"Kami akan bahas ini, hingga kepada pimpinan tertinggi di perusahaan. memang juga kami akui bahwa pemasangan itu dilakukan adanya permintaan dari PTPN 2 dan Ciputra untuk memindahkan pipa yang ada di lokasi tersebut," jelas Simon Penggabean.

Simon Penggabean juga mengungkapakan bila hal ini terjadi, maka akan beresiko kepada PT Perusahaan Gas Negara Tbk sendiri, maka secara cepat dirinya berterima kasih atas informasi yang diberikan kepadanya terutama kepada perusahaan.

"Kami berterimakasih atas penyampaian ini, maka akan saya sampaikan kepada pimpinan untuk menindak lanjuti permasalahan ini," jelas Simon. (*)

Senin, 27 September 2021

Pemko Medan Anggarkan 71 Miliar Bebaskan Lahan Pinggir Sungai

    Senin, September 27, 2021  


PATIMPUS.COM - Walikota Medan, Bobby Nasution telah menyiapkan anggaran sebesar Ro 71 miliar untuk menormalisasi tiga sungai, yakni Sungai Deli, Babura dan Bedera guna mengatasi banjir Kota Medan.

Normalisasi ketiga sungai itu akan segera dilakukan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II. 

Bobby Nasution mengungkapkan, anggaran yang akan digunakan tersebut untuk pembebasan lahan yang terkena normalisasi. Orang nomor satu di Pemko Medan itu pun berharap agar normalisasi segera dimulai.

Selain itu Bobby Nasution juga berharap agar normalisasi yang dilakukan diikuti Pemerintah Provinsi Sumut dan Pemkab Deliserdang dengan melakukan normalisasi di hulu sungai. Dengan demikian normalisasi yang dilakukan akan memberikan hasil maksimal sebagai upaya untuk mengatasi persoalan banjir yang selama ini terjadi. Dari ketiga sungai tersebut, Bobby Nasution ingin Sungai Bedera yang lebih dahulu dinormalisasi. Sebab, sungai itu memiliki banyak cakupan wilayah yang terkena banjir.

"Kita sudah menyiapkan anggaran untuk pembebasan lahan yang terkena normalisasi sungai tersebut. Kita berharap normalisasi sungai segera dimulai guna mengatasi persoalan banjir yang selama ini terjadi," kata Bobby Nasution saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Banjir dengan Kepala BWSS II Maman Noprayamin, Malik Assalih dari Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provsu serta segenap pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemko Medan di Balai Kota, beberapa hari lalu.

Di tempat terpisah, Kepala Bappeda Kota Medan Benny Iskandar mengungkapkan, normalisasi ketiga sungai tersebut sudah dikaji BWSS II. Benny pun mengamini ucapan Wali Kota, Sungai Bedera yang pertama dinormalisasi. 

"Untuk Sungai Bedera kita siapkan anggaran sebesar Rp 35 miliar yang akan di gunakan hanya untuk pembebasan lahannya. Sedangkan untuk fisiknya sudah ditampung oleh BWSS II berupa konstruksi," jelas Benny.

Diungkapkan Benny, biaya pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Bedera diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar 71 miliar. Sedangkan pembebasan lahan khusus di wilayah Kota Medan ditaksir mencapai Rp.58 miliar. "Anggaran Rp.35 miliar yang kita siapkan itu sudah ada saat proses appraisal (penilaian harga tanah) sudah selesai," ungkapnya.

Hingga kini, papar Benny, terkait dengan normalisasi yang akan dilakukan, Gubsu akan membuat penetapan lokasi dan appraisal. Setelah itu dilakukan barulah dilanjutkan dengan tahapan pembebasan lahan. "Kita tinggal menunggu penetapan lokasi dan appraisal dari Pemprov Sumut saja," jelasnya.

Langkah yang dilakukan Bobby Nasution dalam mengatasi persoalan banjir dinilai positif dan tepat oleh dosen FISIP USU Fredick Broven Ekayanta MIP. Dia menilai, banjir merupakan salah satu persoalan di Kota Medan setiap tahunnya yang terus berulang, terutama saat curah hujan tinggi. Salah satu penyebab banjir, jelasnya, sungai yang melintasi Kota Medan tidak dikelola dengan baik. "Itu (normalisasi) memang langkah yang harus diambil untuk mengatasi permasalahan banjir," jelas Fredick.

Menurut Fredick, langkah yang dilakukan  Bobby dinilai terukur. Hanya saja, ungkapnya,  selesai normalisasi harus terus dipantau dan diperhatikan sehingga tujuan normalisasi yang dilakukan untuk mengatasi banjir dapat terwujud.

"Normalisasi sungai merupakan salah satu upaya mengatasi banjir, termasuk memperbaiki hulunya. Jadi langkah yang dilakukan Pak Wali sudah tepat dan patut diapresiasi karena langsung menjawab kebutuhan masyarakat. Sebab, masyarakat yang terdampak dari banjir tersebut," ungkapnya.

Mudah-mudahan dengan normalisasi sungai yang dilakukan, Fredick berharap mampu mengatasi persoalan banjir yang selama ini dikeluhkan masyarakat. Dikatakannya, Pemko Medan harus konsisten dan tetap mengawal sampai normalisasi ini benar-benar bisa menghentikan banjir yang terjadi. Selain normalisasi sungai, lanjutnya, Pemko Medan juga harus terus mengedukasi warga untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai.

"Edukasi ini harus terus digalakkan, sebab mengatasi banjir tidak bisa dari sisi pemerintah saja, masyarakat harus ikut membantu dengan tidak buang sampah sembarangan serta senantiasa menjaga kebersihan sungai," harapnya. 

© 2023 patimpus.com.