Mantan Gubsu Syamsul Arifin Yakin BAPERA Sumut Jadi Ormas Besar
| Senin, Mei 24, 2021

By On Senin, Mei 24, 2021



PATIMPUS.COM - Mantan Gubernur Sumut, H Syamsul Arifin, SE menghadiri halal bihalal 1 Syawal 1442 Hijriyah, DPD BAPERA Sumut di Masjid Muslimin, Gang Terimo, Jalan Bromo, Medan, pada Sabtu 22 Mei 2021 malam.

Halal bihalal DPD Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA) Sumut ini, juga dihadiri ratusan jamaah masjid, pengurus dan kader. Tidak luput mantan Gubsu Syamsul Arifin mengucapkan minal aidin walfaizin, mohon maaf lahir dan batin untuk masyarakat Sumatera Utara.

Syamsul Arifin merasa terharu dengan jamaah Masjid Muslimin yang begitu ikhlasnya menerima ormas untuk berhalal bihalal mengundang dirinya.

"Saya terharu dan sangat senang bisa bersilaturahim dengan bapak/ibu Jamaah Masjid di sini, begitu juga dengan anak-anak di kampung ini. Saya merasa yakin BAPERA ini akan besar dalam waktu yang akan datang, dan menjadi ormas yang disegani dan dihormati. Apa yang mereka buat ini sangat baik, dan sangat terhormat bagi banyak ormas," ucap Syamsul dalam sambutannya.

Syamsul berpesan kepada DPD BAPERA Sumut, dan jamaah Masjid Muslimin, serta khususnya masyarakat Sumatera Utara untuk mempererat persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI.

"Kita bisa kuat karena menjaga silaturahim, di bulan baik ini marilah kita semua meningkatkan persaudaraan antar sesama golongan dan dengan golongan manapun untuk bangsa dan negara yang kita cintai ini," pesannya.

Sementara itu, Ketua DPD BAPERA Sumut Abdul Rahman yang akrab dipanggil Dedek Ray mengatakan kehadiran mantan Gubsu Syamsul Arifin di tengah acara halal bihalal di Masjid Muslimin adalah menjadi tamu khusus.

"Jamaah masjid ini yang meminta ke kita (BAPERA) agar mengundang Wak Syamsul (Syamsul Arifin) datang di acara halal bihalal. Makanya kita undang, dan kita pun sangat senang Wak Syamsul ringan langkah datang ke Masjid Muslimin. Kita doakan mantan Gubsu kita ini sehat selalu dan panjang umur, karena jamaah masjid semuanya pada senang dengan beliau," kata Dedek Ray didampingi Sekretaris Ricky Pangeran Siregar.

Ricky menambahkan, halal bihalal 1 Syawal 1442 Hijriyah tahun ini menjadi berkah bagi DPD BAPERA Sumut yang bisa berbuat di bulan suci Ramadhan kepada banyak orang. "Semoga di ramadhan tahun depan BAPERA tetap bisa berbuat yang terbaik lagi buat umat muslim yang melaksanakan ibadah," ucapnya. (don)

50 Penggali Kubur Terima Bantuan dari DPF bersama IDI dan PDUI Sumut
| Senin, Mei 24, 2021

By On Senin, Mei 24, 2021


PATIMPUS.COM - Membahas Covid 19 kita tak hanya berbicara tentang Tenaga Kesehatan (Nakes), Penyintas, ada peran-peran lain yang juga penting yaitu bilal mayit dan penggali kubur. Ketika proses fardu kifayah (pemulasaran jenazah) tak bisa dilakukan secara biasa, maka 2 L profesi inilah yang berada di garda terakhir untuk  memuliakan para jenazah di singgasana terakhir.

Melihat hal ini, Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) DPF bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumatera Utara dan Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) menemui sekitar 50 bilal mayit dan juga penggali kubur  di beberapa titik Kota Medan beberapa hari lalu.

Diketahui, sumber pendanaan mereka untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari sifatnya juga masih berupa insentif diberikan per tiga bulan sekali. Selebihnya Bilal mayit dan penggali kubur dibayar sesuai pekerjaan yang mereka tangani.

Pada moment itu, juga diberikan bantuan sembako, suplemen makanan dan juga uang tunai kepada 50 bilal mayit dan juga penggali kubur yang berasal dari empat kecamatan berbeda yakni dari Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Selayang, dan Medan Sunggal tersebut. 

Tak hanya sekadar memberikan bantuan fisik, mereka juga diberikan pemaknaan secara spiritual dengan menghadirkan tokoh muballigh nasional, KH Wahfiudin Sakam. Kepada mereka, diberikan pemaknaan tentang makna Iman, Islam dan juga Iman. 

CEO Laznas DPF, Ardian Ramadani Pulungan, mengungkapkan program ini hadir guna menyebarkan semangat kebajikan. Ia juga berharap program ini bisa dijadikan program pengembanggan yang lebih produktif, sehingga para penerima manfaat yang terdiri dari bilal mayit dan penggali kubur juga mendapatkan pemanfaatan yang lebih baik.

"Program ini hadir untuk memuliakan profesi bilal mayit dan penggali kubur yang bisa jadi terabaikan selama ini. Mudah-mudahan profesi ini mendapat perhatian penuh dari seluruh masyarakat,” ujar Ardian, Senin (24/5/2021)

Mewakili Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Utara, dr. Edy Ardiansyah, Sp.OG mengatakan bahwa kesehatan bukanlah masalah besar jika kita semua mau menjaga. “Saya mengapresiasi atas kegiatan ini, yang sudah memfasilitasi dari sisi kesehatan, kami senang bisa bersama-sama mendukung para pihak yang juga turut berjuang dalam menjaga kestabilan kesehatan d Sumatera Utara,’ ujar Edy

Dalam penyerahan bantuan ini juga dihadiri Kadis Kesehatan Kota Medan, dr. Syamsul Arifin Nasution, Sp.OG dan juga Ketua PDUI Sumut dr. H. Rudi Rahmadsyah Sambas. Proses penyerahan bantuan pjkuang keluarga bagi bilal mayit dan penggali kubur ini dilakukan dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Terlebih dahulu mereka dilakukan skrining Covid 19 dengan menggunakan GeNose C19 yang merupakan layanan kesehatan yang dimiliki oleh Laznas DPF. (don)

BKKBN Sumut Apresiasi Capaian PK 21 Pakpak Bharat Tertinggi di Sumut
| Senin, Mei 24, 2021

By On Senin, Mei 24, 2021


PATIMPUS.COM - Bersama dengan Tim Monev BKKBN Sumut, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Sahidal Kastri, berkunjung ke Pakpak Bharat, Kamis (20/5/2021).

Sahidal Kastri beserta rombongan berkesempatan bertemu dengan Franc bernhard tumanggor dan Mutsyuhito Solin selaku bupati dan wakil bupati Kabupaten Pakpak Bharat.

Dalam Pertemuan kali ini, Sahidal kastri berterima kasih dan mengapresiasi pemerintah Pakpak Bharat telah mendukung pendataan keluarga 2021 yang masih berjalan sampai tanggal 31 Mei 2021

Tidak hanya Pendataan Keluarga 2021, saat ini stunting menjadi perhatian pemerintah Indonesia termasuk BKKBN yang ditetapkan menjadi koordinator penurunan angka stunting. Franc selaku Bupati Pakpak Bharat melaporkan bahwa angka stunting saat ini mencapai 26,8% di Pakpak Bharat.

Telah dilakukan upaya-upaya Pemkab Pakpak Bharat saat ini salah satunya  melakukan penyuluhan di setiap posyandu melalui kader, melalui petugas di puskesmas dan bidan di desa.


Penyuluhan yang dilakukan dengan menggaungkan pemberian makanan tambahan, pemberian asi eksklusif. Pemberian asupan-asupan yang dapat meningkatkan status gizi pada ibu hamil dimasa seribu Hari Pertama Kehamilan (1000HPK).

Sebagai perwakilan BKKBN di Sumatera Utara, Sahidal Kastri siap mendukung dan membantu program yang telah direncakan pemerintah pakpak bharat dalam mengurangi stunting.

“BKKBN Sumut siap membantu dan mendukung program-program yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Pakpak Barat untuk mengurangi angka stunting. Saya berharap kita sama-sama berupaya untuk menurunkan angka stunting. Karena stunting saat ini menjadi focus perhatian pemerintah dan merupakan masalah kita bersama,” ucap sahidal

Beranjak dari kantor Bupati Pakpak Bharat, Sahidal dan tim Monev BKKBN Sumut bertemu dengan para kader pendata dan penyuluh di aula kantor dinas PPKB. Beliau sangat mengapresiasi kinerja yang dilakukan para kader dalam pendataan keluarga 2021 di Pakpak Bharat.

Berdasarkan monitoringpk21.bkkbn.go.id, Kabupaten Pakpak Bharat menjadi peringkat tertinggi di sumatera utara dalam capaian target  pendataan per tanggal 20 mei 2021 mencapai 81%. Metode pendataan yang dilakukan di pakpak bharat 100% menggunakan metode capi atau dengan metode smartphone. 

Capaian Pakpak Barat ini tidak lepas dari Kegigihan para kader pendata untuk mendata setiap hari dan terus mengejar target agar pendataan keluarga dapat sukses di Pakpak Bharat. Sahidal selaku Plt Kaper BKKBN Sumut mengharapkan para kader tetap semangat dan meningkatkan kinerja nya sehingga capaian target pendataan keluarga di Kabupaten Pakpak Bharat dapat terus meningkat sampai tanggal 31 mei 2021.

Data BPJS Kesehatan Diduga Bocor dan Dijual di Forum Peretas, Ini Kata Kominfo
| Minggu, Mei 23, 2021

By On Minggu, Mei 23, 2021


PATIMPUS.COM - Diduga data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bocor dan dijual ke Raid Forums.

Namun, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) belum dapat memastikan sumber 279 juta data penduduk Indonesia dijual di forum peretas tersebut.

Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengatakan pihaknya sedang melakukan pendalaman terkait dengan hal itu.

"Kementerian Kominfo sedang melakukan pendalaman atas dugaan kebocoran data tersebut," ujar Dedy kepada CNNIndonesia.com, Kamis (20/5/2021).

Dedy enggan berkomentar langkah apa yang dilakukan oleh Kominfo dalam mengungkap insiden kebocoran data itu. Selain itu, dia juga enggan berkomentar siapa pemilik data tersebut.



Sebelumnya, 279 data penduduk Indonesia bocor dan dijual di forum peretas Raid Forum pada 12 Mei 2021.

Belum diketahui secara pasti dari mana data itu berasal dan bagaimana data itu diperoleh.

Data yang diunggah oleh akun bernama kotz itu berisi beberapa informasi, seperti KTP, alamat, nama, hingga foto pribadi. Akun itu juga memberikan 1 juta data sampel secara gratis untuk diuji dari 279 juta data yang tersedia.

Pemilik data menjual 279 juta data ini dengan harga 0,15 bitcoin atau setara Rp87 juta.

Salah satu akun @Br__AM menyampaikan data itu milik Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan. Informasi itu diperoleh dari komunikasinya dengan akun bernama KAZALA MORO.

"Source BPJS Kesehatan and they sell it for 0.15 BTC around 6K usd," kicau @Br__AM.

Kebocoran data bukan kali ini saja terjadi, 180 juta data penduduk Indonesia juga dijual di forum itu pada 27 November 2020. Data itu diketahui berkaitan dengan data pemilih pada Pemilu tahun 2019.

Kepala Humas BPJS Kesehatan qbal Anas Ma'ruf menegaskan pihaknya sedang melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah data yang bocor tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan.

"Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya," kata Iqbal kepada CNNIndonesia.com, Kamis (20/5/2021).

Namun Iqbal menegaskan bahwa BPJS Kesehatan konsisten memastikan keamanan data peserta BPJS Kesehatan dilindungi sebaik-baiknya.

Dengan big data kompleks yang tersimpan di server BPJS, pihaknya mengklaim memiliki sistem pengamanan data yang ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan data tersebut, termasuk di dalamnya data peserta JKN-KIS.

Burhanuddin Sitepu : Jangan Paksakan Dinasti Kepling, Batas Usia 48 Tahun
| Sabtu, Mei 22, 2021

By On Sabtu, Mei 22, 2021


PATIMPUS.COM - Anggota DPRD Kota Medan Burhanuddin Sitepu SH meminta warga untuk proaktif memantau keberadaan Kepala Lingkungan (Kepling) di wilayahnya masing-masing.

Jika diketahui ada praktik "dinasti" dalam pergantian Kepling, sementara yang bersangkutan kurang berkompeten dalam menjalankan Tupoksinya, maka  warga diminta melakukan protes untuk dilakukan pergantian.

"Pengangkatan Kepling sesuai Perda  No 9 tahun 2017 harus berbasis kompetensi. Artinya Kepling itu harus siap menjadi pelayan masyarakat, memiliki kecakapan soal administrasi, bahkan harus bersih diri dan lingkungan. Bagaimana bisa dia menjalankan tugas sebagai kepling kalau dia bekas pengguna narkoba atau penulis togel. Begitu juga keluarganya apakah abang atau adiknya ada yang terlibat masalah narkoba itu juga bisa mempengaruhi kredibilitasnya," tegas Burhanuddin dalam acara Sosper Perda No 9 Tahun 2017 yang dirangkai dengan Halal Bi Halal Keluarga Besar DPC Partai Demokrat Kota Medan, Sabtu (22/5/2021) di kediamannya .

Namun jika memang ada kepling yang diangkat dari keluarga kepling terdahulu dan masyarakat menerimanya karena memiliki kecakapan, serta  secara administrasi terpenuhi maka "dinasti" tersebut tidak perlu dipermasalahkan.

Dalam acara itu disosialisasikan bahwa masa tugas kepling 1 periode untuk 3 tahun.

Setiap Kepling diperkenankan memimpin hingga 3 periode dengan usia maksimal calon Kepling 48 tahun dan minimal 23 tahun.

Perda Kepling ditegaskannya merupakan aturan yang harus dijalankan dalam pengangkatan Kepling guna mengoptimalkan pelayanan Pemko kepada masyarakat.

Vaksin Covid Buat Napi Tj Gusta Dijual di Kompleks Perumahan
| Sabtu, Mei 22, 2021

By On Sabtu, Mei 22, 2021


PATIMPUS.COM - Mencari keuntungan di masa pandemi Covid-19, seorang wanita agen property berinisial AW diringkus petugas Direktorat Reskrimum dan Reskrimsus Polda Sumut.

Pasalnya AW nekat menjual 185 ribu vaksin Covid-19 di sebuah kompleks perumahan dengan harga Rp 250 ribu perorang.

“Vaksin itu harusnya diberikan kepada pelayan publik dan napi, namun diberikan ke warga perumahan di Medan, dengan imbalan uang Rp 250 ribu perorang,” sebut Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra didampingi Waka Polda, Brigjen Dadang Hartanto di Lapangan KS Tubun Medan, Jumat (21/5/2021).

Kata Kapolda, pengungkapan praktik penyelewengan program pemerintah tersebut bermula dari adanya informasi masyarakat tentang jual beli vaksin. 

Petugas langsung melakukan penyelidikan dan menemukan perbuatan jual beli vaksin di kawasan sebuah perumahan di Medan pada Selasa (18/5/2021).

“Vaksin itu diberikan kepada masyarakat yang belum berhak menerimanya,” kata Panca.

Dijelaskannya, tersangka SW mengumpulkan warga lalu berkoordinasi dengan dokter Dinkes Sumut aparatur sipil negara (ASN) berinisial IW dan ASN di Lapas Tanjung Gusta, berinisial  SH.

Sedangkan seorang tersangka lagi berinisial KS (ASN) yang berperan sebagai penyuap, atau penerima vaksin. Pemberian vaksin secara ilegal tersebut telah berlangsung selama 15 kali di 15 tempat dengan jumlah total yang sudah tersalur sebanyak 185.000 vaksin.

“Kegiatan itu sudah dilakukan sejak April dan uang yang sudah diterima Rp 271 juta lebih. Keempatnya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan,” tegasnya.

Dalam praktiknya, para penerima vaksin juga diberi sertifikat sebagai mestinya. Penyidik menerapkan UU Tindak Pidana Korupsi dan Pasal 372 dan 374 KUHPidana.

Kapolda menekankan, kepada warga masyarakat agar tidak mudah percaya atau tertipu dengan tawaran pemberian vaksin dari orang tidak bertanggung jawab, karena merupakan kewenangan pemerintah.

“Proses pemberian vaksin tidak dipungut biaya, semua masyarakat dapat tinggal menunggu tahapannya,” terang Panca.

Disinggung tentang tersangka lainnya karena diduga melibatkan berbagai pihak, Panca menuturkan, masih dalam proses perkembangan penyidikan.

“Masih didalami terus, termasuk mencari dokumen-dokumen di Dinkes Sumut,” pungkasnya.

Tersangka SW mengakui perbuatannya, mendapat imbalan dari usahanya mengumpulkan orang untuk mendapatkan vaksin dengan cara suap. Dari SW, polisi menyita 13 botol vaksin Sinovac, 4 kosong dan  9 berisi beserta barang bukti lainnya.

Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis