Jadi Komisaris Telkom, Gaji Abdee Slank Bikin Ngiler
| Minggu, Mei 30, 2021

By On Minggu, Mei 30, 2021


PATIMPUS.COM - Setelah diputuskan lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST), Jumat (29/5/2021) kemarin, Abdee Negara Nurdin, gitaris Slank resmi menjadi komisari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero).

Menjadi komisaris di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentulah sangat menggiurkan dengan gaji dan fasilitas yang luar biasa. Lantas, berapa gaji Abdee Negara Nurdin?

Mengacu pada Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan pDewan Pengawas BUMN, penghasilan Komisaris Utama/Ketua Dewan Pengawas BUMN setara 45 persen dari gaji Direktur Utama.

Selain itu, Dewan Komisaris BUMN memperoleh tunjangan berupa Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan transportasi (bisa diganti dengan fasilitas mobil dinas), dan asuransi purna-jabatan. Komisaris juga memperoleh fasilitas kesehatan dan fasilitas bantuan hukum. Tak lupa, Komisaris Utama BUMN akan mendapatkan bonus tahunan sebesar 45 persen dari tantiem yang diterima Direktur Utama.

Dikutip dari laporan keuangan Telkom Indonesia pada tahun 2020, pembayaran gaji dan tunjangan seluruh komisaris sebesar Rp 96 miliar. Adapun setiap komisaris memiliki total gaji yang berbeda-beda, tergantung kinerja.

Sebagai contoh pada tahun 2020, gaji total jajaran komisaris Telkom Indonesia mencapai Rp 9,8 miliar per tahun yang di dalamnya termasuk honorarium dan tantiem atau insentif. Sementara dengan rincian yang sama komisaris Independen sekitar Rp 1,4 miliar per tahun minimal tanpa insentif.

Adapun total anggaran untuk komisaris pada tahun lalu Rp 96 miliar ini dibayarkan kepada seluruh dewan komisaris yang berjumlah 16 orang. Untuk itu, mengacu pada laporan tahunan Telkom Indonesia gambaran umum gaji yang didapat Abdee Slank sebagai komisaris independen berkisar Rp 1,4 miliar - Rp 11,3 miliar per tahun tergantung insentif dan kinerja.

Muhammadiyah Dukung Percepatan Vaksinasi, 115 RSM Siap Bantu
| Sabtu, Mei 29, 2021

By On Sabtu, Mei 29, 2021


PATIMPUS.COM - Muhammadiyah mendukung program vaksinasi berjalan cepat agar pandemi segera berakhir.  Untuk itu, Muhammadiyah siap menjadikan 115 Rumah Sakit yang dimiliki di seluruh Indonesia dapat dijadikan lokasi vaksinasi. Demikian dijelaskan Ketua Muhammadiyah Covid19 Command Center (MCCC) Agus Samsuddin kepada media, Sabtu (29/5/2021).

Sejalan dengan pernyataan Ketua MCCC Pusat itu, di Medan Muhammadiyah Sumatera Utara melalui RS Muhammadiyah menyelenggarakan program vaksinasi tahap kedua melalui program vaksinasi lintas agama. Valsinasi tahap pertama berlangsung pada 10 April di Kampus Utama Jl Mukhtar Basri, kemudian vaksinasi kedua diakukan dua tahap karena dilakukan pemisahan peserta sebelum 60 tahun dan usia diatas 60 tahun.

Proses terakhir, vaksinasi tahap II berlangsung Sabtu (29/5/2021) di gedung Pascasarjana UMSU Jalan Denai Medan.

Rektor UMSU Prof. Agussani menyampaikan apresiasi kepada semua pihak suksesnya pelaksanaan vaksinasi lintas agama di Kampus UMSU. Vaksinasi UMSU dilakukan oleh tim medis RS Muhammadiyah Medan.

Program vaksinasi di Kampus UMSU melibatkan tokoh dari berbagai agama yang dikoordinir oleh Forum Komunikasi Umat Beragama. Ketua FKUM Medan H. Ilyas Halim memberi apresiasi atas baiknya pelaksanaan vaksinasi tokoh lintas agama di Medan. Program vaksinasi ini melibatkan lebih dari 1000 umat dari berbagai agama,

Dari Yogyakarta, Ketua MCCC PP Muhammadiyah Agus Samsudin, mengatakan, sangat mendukung program percepatan vaksinasi karena sebagai bagian dari ikhtiar agar terbebas dari pandemic Covid-19. Dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan, Muhammadiyah sudah melakukan vaksinasi ke-10.

Vaksinasi yang dilakukan oleh Muhammadiyah tidak terbatas hanya untuk warga Muhammadiyah saja, tetapi untuk kepentingan seluruh bangsa Indonesia. “Seperti yang dilakukan di UMS kemarin, kami memvaksinasi 2.500 orang lintas agama,” lanjutnya. (don)

UMSU Masuk Nominasi 10 Besar Lomba Pantun
| Sabtu, Mei 29, 2021

By On Sabtu, Mei 29, 2021


PATIMPUS.COM - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi  di Indonesia yang berhasil masuk nominasi 10 besar lomba berbalas pantun Tingkat Nasional Tahun 2021 yang di selenggarakan oleh Balai Pustaka bekerjasama dengan kementerian BUMN.

"Prestasi ini menjadi kabar yang menggembirakan, apalagi UMSU menjadi satu-satunya kampus yang lolos masuk 10 besar. Kini tim pantun menunggu hasil akhir, semoga bisa memuncaki hasil sebagai hasil terbaik," ujar Kabiro Bimawa Radiman kepada wartawan Sabtu (29/5/2021) di Medan.

Lomba berbalas pantun ini di ikuti sebanyak 1.083 peserta seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua. Masing-masing peserta menyertakan videklip rekaman yang berisi pantun sesuai persyaratan yang disampaikan Balai Pustaka selaku penyelenggara lomba.

Besarnya jumlah peminat lomba ini tentu saja menjadi kabar gembira karena anak-anak milenial ternyata masih gandrung berpantuk sebagai salah satu warisan budaya nusantara yang berasal dari Melayu.

Dijelaskan, kategori lomba pantun di bagi menjadi dua yaitu milenial BUMN dan Umum

Dari 10 besar nantinya UMSU akan bersaing merebutkan juara terbaik 1,2,3 dan Favorit, yang akan di umumkan pada tanggal 1 Juni 2021.

Kepala Biro Bimawa Radiman berharap UMSU dapat meraih hasil terbaik, Untuk kepada parap pecinta pantun mohon dukungan  kepada tim Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan cara like, share dan comment video Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di akun Instagram balai pustaka https://www.instagram.com/tv/CPTcZqnB0nT/?utm_medium=copy_link dan YouTube https://youtu.be/jfMhur6Th1I. (don)

Malam Ini, Kecamatan Medan Selayang dan Johor Diisolasi Seminggu
| Jumat, Mei 28, 2021

By On Jumat, Mei 28, 2021


PATIMPUS.COM - Mulai Jumat (28/5/2021)  malam hingga tujuh hari ke depan, Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang diisolasi, karena masuk zona merah penyebaran Covid-19.

Orang luar yang datang ke tidak diperbolehkan masuk ke lingkungan tersebut, guna memutus mata rantai penularan vurus Corona.

"Pemberlakuan isolasi lingkungan ini akan berlangsung selama seminggu dan nantinya akan dievaluasi oleh pemko Medan," ujar Sekda kota Medan Wirya Al Rahman saat menggelar rapat di ruang rapat II kantor walikota Medan, Jumat (28/5/2021).

Wirya menambahkan, warga yang terpapar maupun yang tidak akan dilakukan tracing guna mengetahui langkah menekan penyebarannya.

"Berdasarkan data dari dinas kesehatan di Lingkungan 7 Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor terdapat 14 warga dari 6 rumah yang terpapar virus Covid-19. Sedangkan di lingkungan 10, Kelurahan Tanjung Sari , Kecamatan Medan Selayang jumlah warga yang terpapar berjumlah 14 orang dari 8 Rumah," ujar Wiriya.



Wirya menyebutkan, pemberlakuan isolasi tersebut akan dimulai pukul 19.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB. Namun petugas yang  di Pos Kelurahan nantinya akan berjaga selama 24 jam.

"Kedua lingkungan yang akan diisolasi ini kita akan pantau dengan benar, sehingga nantinya tidak akan menyebarkan virus Covid-19 ke tempat lain," bebernya.

Wirya juga meminta pemberlakuan isolasi itu dilakukan di kecamatan lainnya yang terjadi lonjakan penyebaran virus Covid-19. Oleh karena itu pihak kecamatan nantinya akan melaporkan setiap hari perkembangan data penyebaran virus Covid-19.

Terlanjur Dikremasi, Jenazah Muslim dan Tionghoa Tertukar
| Jumat, Mei 28, 2021

By On Jumat, Mei 28, 2021


PATIMPUS.COM - Jenazah seorang muslim tertukar dengam jenazah seorang Tionghoa di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Batam.

Akibatnya, warga Batam sontak heboh. Kasus itu pertama kali terungkap, saat pihak keluarga ingin menjemput jenazah pada Sabtu (22/5/2021) pagi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, jenazah itu bernama Abdul Hamid (44) asal Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tertukar dengan jenazah Sing Peng, warga keturunan Tionghoa. 

Hal itu semakin membuat heboh warga sekitar, lantaran jenazah Abdul terlanjur menjadi abu karena sudah dikremasi oleh pihak keluarga Sing Peng. 

Berdasarkan keterangan dari Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam, Masrur Amin, awalnya Abdul dirawat di RS Bhayangkara Kota Batam dan dinyatakan meninggal karena penyakit asma.

Setelah itu, pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah Abdul terpapar COVID-19 atau tidak. Setelah dilakukan tes pertama Abdul dinyatakan negatif. Namun, setelah menunggu beberapa hari untuk menunggu hasil dari tim gugus tugas, pihak rumah sakit malah seakan-akan mempersulit keluarga untuk membawa jenazah Abdul.

Saat dijemput, keluarga mengaku melihat jenazah Abdul tampak berbeda dan langsung mempertanyakan hal itu ke pihak rumah sakit. 

Sayang, saat pihak rumah sakit menghubungi keluarga Sing Peng, jenazah Abdul telah dikremasi. 

Pihak keluarga pun tak terima akan hal tersebut dan menggeruduk rumah sakit. 

Alhasil, sisa tulang dan tengkorak jenazah Abdul yang diambil dan akan dimakamkan secara Islam. 

Begal Tikam dan Rampas Kereta Korban di Simpang Gaperta
| Jumat, Mei 28, 2021

By On Jumat, Mei 28, 2021


PATIMPUS.COM - Perampokan di siang bolong terekam CCTV pemantau arus lalulintas disaat sedang ramai di simpang Jalan Asrama - Gaperta, Rabu (26/5/2021) jam 10.30 WIB.

Dalam rekaman terlihat pelaku yang berjalan kaki sedang memilih-milih korbannya. Saat itu, pengendara Honda CBR BK 6983 AJF bernama Agustinus Manik (30) yang melintas di depan pelaku.

Saat korban berhenti di lampu merah, pelaku langsung menghampirinya dari belakang dan menikam korban beberapa kali untuk merampas kereta korban.

Korban dan istrinya berusaha melawan dan meminta pertolongan, namun pengendara lainnya tidak membantu korban. Karena tidak ada yang bantu, korban pun lari menyelamatkan diri. Alhasil kereta korban berhasil dibawa kabur pelaku.

Akibat luka tikaman tersebut, pria yang beralamat di Jalan Penampungan Helvetia Timur ini, mengalami 6 luka tikaman di bagian, punggung leher dan lengan.


Saat ini, Agustinus masih dalam kondisi kritis dan dirawat di RS Hermina, Jalan Kapten Sumarsono, Kecamatan Medan Helvetia.

“Pagi itu, keponakan saya baru pulang mengantar istrinya bekerja di RCW, Jalan Ringroad, gak tahunya saya dapat kabar dia sudah di rumah sakit ini, katanya jadi korban perampokan,” ungkap Hutabarat, paman korban, kepada wartawan.

Ia menjelaskan, bahwa Agustinus ditikam orang tak dikenal persis di perempatan Jalan Asrama dan Jalan Gaperta.

“Pelaku infonya berjalan kaki seorang diri dan langsung menikam keponakan saya dari belakang di bagian perut serta lengan. Sempat dia minta tolong ke tukang tambal ban, namun tak dihiraukan. Bahkan, pengendara lainnya yang ada di sekitar tak mau menolong,” beber Hutabarat.

Kanit Reskrim Polsek Medan Helvetia, Iptu Zuhatta Mahadi, ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Masih penyelidikan,” jawabnya singkat.

Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis