Antisipasi Tunggak Iuran, BPJS Kesehatan Perluas Tagihan Autodebit
| Rabu, Juni 16, 2021

By On Rabu, Juni 16, 2021


PATIMPUS.COM - Kepala Deputi Direksi BPJS Kesehatan wilayah Sumut-Aceh, Mariamah mengakui bahwasanya saat ini sekitar 25 persen peserta mandiri atau Pekerjaan Bukan Penerima Upah (PBPU) di Provinsi Sumut menunggak iuran JKN-KIS.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya kini mulai melakukan perluasan terhadap metode tagihan iuran autodebit kepada peserta tersebut, pada sejumlah kanal E-Wallet yang tersedia.

"Kenapa kita menyajikan autodebit ini, karena bahwa segmen BPJS PBPU, secara kolektibilitasnya masih rendah. Sumut sendiri baru 75 persen, artinya masih ada 25 persen peserta mandiri yang belum membayar (menunggak)," ungkapnya, Rabu (16/6/2021).

Menurut Mariamah, penyebab dari tunggakan yang terjadi itu, umumnya dilatarbelakangi oleh 2 hal. Pertama adalah kesadaran membayar yang hanya dilakukan ketika sakit, padahal secara ekonomi mampu. Kemudian yang kedua, karena memang murni ketidakmampuan dalam membayar.

"Alasannya macam-macam, mulai dari lupa hingga susah membayarnya. Lalu kalau yang tidak mampu seharusnya tinggal mendaftar ke Dinas Sosial agar dimasukkan ke dalam PBI JK (Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan)," jelasnya.

Mariamah menerangkan, metode iuran autodebit ini sendiri sebetulnya sejak 2018 pihaknya memang sudah mulai mengharuskan. Tapi dia mengakui, progresnya belum sesuai yang diharapkan, makanya dalam melakukan pendaftaran, calon peserta diwajibkan memakai rekening bank.

"Sekarang autodebit diperluas lagi, biasa melalui kredit card, wallet, dan lain-lain. Jadi tidak hanya dari bank saja," terangnya.

Mariamah membeberkan, hingga saat ini, dari data yang mereka miliki sekitar 63 persen peserta sudah teregistrasi dalam iuran autodebit untuk Sumut dan Aceh. Adapun nominal tunggakan yang ada, Mariamah menuturkan, secara akumulasi mulai dari 2014 hingga per 3 Mei 2021 mencapai sebesar Rp941 miliar.

"Dengan autodebit ini, harapannya bisa meningkatkan kesadaran membayar dari peserta mandiri sampai 100 persen. Karena untuk segmen Pekerjaan Penerima Upah (PPU) sudah 90 persen," pungkasnya.

Sementara itu, Staf Manajemen Iuran BPJS Kesehatan Wilayah Sumut-Aceh Maulana Iqbal menambahkan, metode autodebit ini sifatnya adalah wajib bagi peserta. Makanya secara berkelanjutan, peserta diimbau untuk melakukan pendaftaran malalui fitur yang tersedia di aplikasi mobile JKN.

Maulana, menyatakan, BPJS Kesehatan telah menjamin keamanan akun, karena autodebit ini memiliki OTP (one time pasword) yang terkoneksi ke nomor terdaftar. Untuk penarikan iuran dapat berlangsung 2 kali dalam sebulan yakni pada tanggal 5 dan 20, sesuai nominal iuran yang diharuskan.

"Tapi masalahnya jumlah saldonya ini. Makanya kita koordinasi dengan bank. Karena kalau saldo tidak cukup maka sistem gagal mendebetnya," tandasnya. (don)

PKS dan BKPRMI Medan Maimun Sepakat Berdakwah Selamatkan Akhlak Generasi Bangsa
| Rabu, Juni 16, 2021

By On Rabu, Juni 16, 2021


PATIMPUS.COM - Dewan Pengurus Cabang Partai Keadilan Sejahtera (DPC PKS) Medan Maimun kembali melakukan kunjungan silaturrahim kebangsaan. Kunjungan Kali ini ke Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Medan Maimun pada Selasa (15/6/2021).

Kunjungan Silaturahim ini berlangsung di rumah Ketua BKPRMI Medan Maimun di Jalan Teratai. Banyak hal yang dibahas dalam kegiatan tersebut, terutama tentang persoalan generasi bangsa yang sudah banyak jauh dari nilai-nilai agama serta bagaimana meningkatkan kreatifitas generasi dalam meningkatkan ketrampilan, Skill dan Ekonomi sehingga nantinya generasi bangsa ini bisa mandiri dan kreatif yang mencintai Agama, Masjid, dan Al-Qur'an.

Banyak generasi muslim yang sudah tidak perduli lagi dengan dakwah agama, dan bahkan banyak generasi yang tidak tahu baca Al Qur'an khususnya surat pendek. Selain itu agak sulit mengajak generasi khususnya remaja zaman now ini untuk meramaikan masjid, mereka lebih mau berlama-lama nongkrong duduk di cafe-cafe, ada juga yang lebih mau maen game-game online, dan tak malu bertiktok ria dengan berjoget-joget didepan kamera hp nya yang di tonton jutaan manusia di seluruh dunia.

Melalui silaturahim PKS Maimun ini, terjadi diskusi membahas persoalan generasi bangsa saat ini. Pengurus BKPRMI Maimun menyampaikan aspirasi dan pandangannya tentang persoalan generasi bangsa yang menurut mereka sudah sangat memprihatinkan.

Akhyar selaku Ketua BKPRMI Medan Maimun Memaparkan kegelisahannya tentang persoalan generasi islam saat ini. Menurutnya remaja sebagai generasi bangsa saat ini perlu diselamatkan dan di arahkan kembali kepada ajaran agama. Karena agak sulit mengajak remaja sekarang untuk meramaikan masjid, apalagi di wilayah BKPRMI Maimun ini dekat dengan Cafe. Para remaja lebih mau berlama-lama nongkrong di cafe dari pada berlama-lama di masjid untuk sholat, belajar mengaji, baca al-qur'an, dan sebagainya. 

Akhyar sangat miris melihat hal ini, makanya Dia dan kawan-kawan BKPRMI Maimun tergerak untuk berdakwah mengarahkan kembali generasi secara perlahan dan berharap juga menjadi perhatian semua kalangan untuk bekerja sama dalam persoalan merubah moral generasi saat ini. 

Banyak strategi dan program BKPRMI Medan Maimun agar Remaja bisa mandiri,kreatif dan puya skill. Salah satunya dengan mengarahkan generasi melalui kegiatan positif, seperti pelatihan-pelatihan wira usaha dengan memanfaatkan teknologi hp, jadi diharapkan mereka bisa memanfaatkan hp mereka tidak monoton ke game online ataupun tiktok saja tetapi memanfaatkannya untuk berwirausaha sehingga meraka bisa mandiri nantinya. 

Untuk Tiktok yang saat ini, menjadi media yang sangat ramai di minati para remaja baik pria maupun wanita, bahkan orang tua. Kita ubah dan arahkan dengan berdakwah seperti sholawatan, dengarkan ceramah pengajian dari ustad-ustad kondang. Sehingga mereka akan secara perlahan tidak lagi mempertontonkan tubuh mereka dengan menari-nari di depan kamera. 

"Kita sangat prihatin bang, remaja sekarang agak sulit kita arahkan ke agama. Kita arahkan ke masjid agar mereka mencintai masjid, mereka lebih mau berlama-lama nongkrong di cafe, dan bermain game online bahkan bertiktok ria yang tak ada manfaatnya sama sekali, jadi ini harus kita rubah bersama bang. " ujar Akhyar kepada DPC PKS Maimun yang di Komandoi langsung oleh Ketua Bidang (KaBid) Kepemudaan.

Pada pertemuan yang berbahagia tersebut. Ketua Bidang Kepemudaan DPC Medan Maimun Susandi, juga merasakan kegelisahan yang sama dengan keadaan generasi saat ini. Dan persoalan generasi ini menjadi sorotan DPC PKS Maimun melalui Bidang Kepemudaan.

PKS Maimun sendiri juga memiliki program-program positif melalui Bidang Kepemudaan untuk mengarahkan generasi kembali kepada nilai-nilai agama, mencintai masjid, Meningkatkan skill dan kreatifitas, serta juga bisa mandiri dalam meningkatkan ekonomi.

Melalui Bidang Kepemudaan PKS Maimun, Dia dan Kawan-kawan lainnya mengarahkan remaja melalui pendekatan dialog persaudaraan yang disinergikan dengan kegiatan positif yang diminati generasi, seperti mengajak futsal, camping mengenal alam, dan kegiatan pengajian halaqoh, hingga pelatihan kewirausahaan yang memanfaatkan teknologi.

Andi sapaan akrab Susandi, memaparkan lebih lanjut. Kenapa PKS Medan Maimun Menyoroti hal ini. Menurutnya Remaja sebagai generasi bangsa menjadi target mereka yang hendak merusak akhlak dan moral penerus bangsa. Seperti perkembangan teknologi sekarang yaitu Hp. Kalau tidak kita arahkan ke hal yang positif maka hp tersebut dapat berdampak buruk bagi generasi seperti yang kita lihat saat ini, game online, tiktokan bahkan juga uda ada konten-konten yang terkadang mengarah kepada pornografi.

Selain itu juga, remaja menjadi target maraknya peredaran narkoba yang juga dapat merusak mental dan moral generasi. Dalam persoalan remaja ini, Andi sepakat ini bukan tugas mudah, sudah saatnya kita pemuda bangsa bersatu dan peduli dengan keadaan sekarang, bersatu untuk berdakwah dalam hal kegiatan positif khususnya di wilayah medan maimun.

"Benar yang kawan-kawan BKPRMI katakan, persoalan generasi ini juga menjadi sorotan yang memprihatinkan dari PKS Medan Maimun. Dan persoalan ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri butuh perhatian dan kerjasama semua pihak karena generasi kita saat ini menjadi target mereka yang hendak merusak generasi penerus bangsa," papar andi.

Di akhir pertemuan, Akhyar juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada DPC PKS Maimun telah sudi bersilaturahim kepada Pengurus BKPRMI Medan Maimun. Dan menyampaikan permohonan maafnya karena silaturahim sempat tertunda dari jadwal sebalumnya dikarenakan banyak hal kegiatan dan kesibukan dari program BKPRMI.

"Alhamdulillah, terimaksih atas kehadiran abang-abang kami dari Kepemudaan PKS Medan Maimun yang sudah sudi bersilaturahim dengan kami, sehingga terjadi diskusi yang ternyata kita memiliki misi dan visi dakwah yang sama terhadap bangsa ini. Kami siap bekerja sama dalam hal dakwah ini. Dan Kami juga mohon maaf atas tertundanya jadwal silaturahim kita dikarenakan padatnya kegiatan dari BKPRMI." Ujar akhyar.

Pada akhir pertemuan, Andi yang diamanahkan Ketua DPC PKS Medan Maimun sebagai Ketua Bidang Kepemudaan juga menyampaikan rasa terimakasihnya atas sambutan ramah dari pengurus BKPRMI Medan Maimun, dan memaklumi perihal tertundanya jadwal silaturahim.

Turut hadir pada pertemuan silaturahim tersebut seluruh Pengurus BKPRMI Medan Maimun serta para senioran. Dari PKS Maimun sendiri turut hadir Ketua Bidang Kepemudaan PKS Medan Maimun, para ketua Dewan Pengurus Ranting se- Kecamatan Medan Maimun. (son)

Perda KTR Indikator Penting Bagi Kota Layak Anak dan Kota/Kabupaten Sehat
| Selasa, Juni 15, 2021

By On Selasa, Juni 15, 2021


PATIMPUS.COM - Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) menjadi salah satu indikator penting untuk mendapatkan predikat Kota Layak Anak. Hal tersebut disampaikan Kementrian Pemberdayaan Perlindungan  Perempuan dan Anak (PPPA) dalam Fokus Grub Diskusi (FGD).

FGD yang diselenggarakan Yayasan Pusaka Indonesia bertema branding cities dalam upaya pengendalian epidemi Tembakau melalui kebijakan KTR, Selasa (15/6) melalui zoom meeting. FGD ini menghadirkan 2 Narasumber yakni koordinator bidang kesehatan dan pendidikan Kementrian PPPA Anggi Nazla Rahma dan Dirgen Bina Bangda Kementrian Dalam Negeri.

Selain penerapan Perda KTR, yang tidak kalah penting lainnya adalah pengawasan terhadap iklan, promosi, dan sponsor rokok di kota tersebut.

"Dalam penilaian kota layak anak terdapat 24 indikator, dan penerapan KTR serta pengawasan terhadal iklan, promosi dan sponsor rokok masuk dalam indikator ke 17 yang menjadi indikator penting dalam penetapan KLA," ujar Anggin.

Anggin juga memaparkan, dalam penilaian tersebut juga dilihat, apakah kota tersebut telah memiliki perda KTR, bagaimana penerapannya, pemberian sanksi dan anggaran yang disiapkan pemerintah untuk implementasi perda KTR.

Selain Kota Layak Anak (KLA) , branding cities yang saat ini menjadi kebanggaan bagi kepala daerah dan tengah diperebutkam adalah Kota/Kabupaten Sehat (KSS). Tidak jauh berbeda dengan KLA, KKS juga menjadikan penerapan kawasan tanpa rokok (KTR) dan larangan Iklan, promosi dan sponsor  rokok masuk dalam indikator  KKS. 

"Suka tidak suka, KKS ini harus dilaksanakan oleh kabupaten dan kota, termasuk di dalamnya penerapan kawasan tanpa rokok,"  ujar Dirgen Bina Bangda Kementrian Dalam Negeri Budiono Subambang.

Diskusi yang berlangsung selama 2 jam itu memberikan masukan kepada kemendagri untuk memberikan tambahan indikator Kota/Kabupaten Sehat tentang aturan akses pembelian untuk meminimalisir pembelian rokok secara ketengan.



Selain itu, untuk Branding City baik penilaian KLA dan KKS membuka ruang bagi masyarakat untuk ikut memberikan penilain kepada pemerintah.

Branding cities yang diselenggarakan pemerintah, menurut kedua narasumber merupakancara pemerintah melakukan advokasi pemenuhan hak masyarakat dan sebagai pembelajaran kepada kota lain yang sukses mendapat kota terbaik agar bisa ikut menerapkan

Sementara Ketua Badan pengurus Yayasan Pusaka Indonesia (YPI), OK. Syahputra Harianda menambahkan, Kabupaten/Kota Sehat (KKS) dan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) merupakan apresiasi yang diberikan pemerintah pusat  kepada pemerintah daerah yang sudah berupaya menyelenggarakan program sesuai dengan panduan yang diberikan dalam Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan  Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2005 dan Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005 dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 11 Tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak.

Kedua program ini, baik program KKS maupun program KLA memiliki irisan tujuan yang sama yaitu dalam rangka pencapaian tujuan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, katanya. (don)

OPPA Berkolaborasi dengan Bank Sampah Induk  Surabaya untuk Mengapresiasi Pekerja Sampah
| Senin, Juni 14, 2021

By On Senin, Juni 14, 2021


PATIMPUS.COM -  Sampah bertumpuk, bertebaran, bahkan tak elok dipandang dan berbau. Beberapa orang mungkin  mengatasinya  dengan cara membakar  atau menimbun di dalam tanah yang  justru malah mencemari lingkungan.  

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan  Kehutanan (KLHK) menyebut di era  pandemi tahun 2020, total produksi  sampah nasional telah menembus angka 67,8  juta  ton, atau meningkat sekitar 3 juta ton dari tahun 2018.

Secara bersamaan, pekerja sektor sampah juga rawan kehilangan pekerjaan. Seperti dialami pekerja salah satu BSIS, Yuda (37) yang sempat dirumahkan sementara waktu. Beberapa fasilitas pengolahan sampah memilih menunda operasinya selama pandemi untuk mengurangi penyebaran virus dari material asing atau omset turun drastis akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Perlunya Kolaborasi maka dari itu OPPA-SecondMuse, yang didukung oleh The Incubation Network (TIN), The Circulate Initiative (TCI), Global Affairs Canada (GAC), Alliance to End Plastic Waste (AEPW), dan beberapa organisasi lain, mencoba mencari solusi inovatif untuk mengatasi tantangan dalam sistem pengelolaan sampah lokal dan sektor daur ulang melalui kegiatan kolaboratif.  

“Sektor informal juga menjadi perhatian besar bagi OPPA, sehingga kami  dengan semangat mendukung aksi sosial Peduli Pahlawan Lingkungan yang dijalankan oleh BSIS di Kota Surabaya,” tambah Duala Okto selaku Project Manager OPPA. 

Salah satu penerima bantuan, Agus Winarto (46) menyampaikan aksi sosial ini menandai bahwa pekerja sektor sampah mulai diperhitungkan. 

“Insya allah ke depannya kami lebih bersemangat dan bisa memberikan kontribusi lebih,” lanjut Agus yang juga ketua Bank Sampah Songolikoer Surabaya. 

Saat ini, ada sekitar 3,7 Juta pemulung di Indonesia, menurut data Ikatan Pemulung Indonesia (2019)4 yang mengandalkan pendapatan hariannya dari sampah. Angka ini belum termasuk pekerja lain di sektor serupa. 

Terlebih lagi, pekerja sektor informal bertanggung jawab terhadap pengumpulan sampah plastik untuk kebutuhan daur ulang di Indonesia, berdasarkan National Plastic Action Partnership. Sebagai aktor kunci dalam sistem manajemen sampah yang lebih baik, kesejahteraan pekerja informal harus menjadi perhatian kita semua. 

Selain aksi bakti sosial bersama Bank Sampah Induk Surabaya, OPPA juga berkolaborasi dengan National Plastic Action Partnership (NPAP) dan the World Economic Forum menjalankan program “Informal Plastic Collection Innovation Challenge” (cutt.ly/IPC-Innovation-Challenge-2021). 

Program ini ingin mencari solusi atas tiga tantangan penanganan sampah sektor informal di Indonesia yaitu, menciptakan rantai pasokan yang lebih baik, meningkatkan literasi digital bagi pekerja sektor informal dan visibilitas yang lebih baik bagi pekerja sektor sampah di mata masyarakat.  

Digarap 4 Tahun, Film parHEREK Launching Juli
| Minggu, Juni 13, 2021

By On Minggu, Juni 13, 2021


PATIMPUS.COM - Film dokumenter bertema lingkungan parHEREK (Penjaga Kera) akan launching pada Juli mendatang setelah 4 tahun (2017 – 2021) proses penggarapannya.

Sang sutradara, Onny Kresnawan, mengatakan, pengambilan gambar terakhir pada proses film tersebut selesai dilaksanakan pada awal pekan kedua Juni lalu.

“Alhamdulillah produksi sudah selesai. Berikutnya masuk fase post production, dan launching mudah-mudahan bisa kita lakukan pada Juli mendatang,” kata Onny Kresnawan yang juga ketua Asosiasi Dokumentris Nusantara (ADN) Korda Medan ini, kepada wartawan di Medan, Sabtu (12/6/2021).

Film parHEREK merupakan kisah hidup keseharian Detim Manik, yang meneruskan cara hidup unik sepeninggalan ayahnya, Umar Manik, sebagai pawang monyet di Hutan Sibaganding, Simalungun, Sumatera Utara, sejak 1980-an. Film ini diproduseri oleh Ria Novida Telaumbanua dari Rumah Inspirasi yang juga Plt. Kadisbudpar Sumut. Film ini juga mendapat dukungan dari Pemerintah Propinsi Sumatera Utara, khususnya Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajeckshah.

Dikatakan Onny, dalam pengerjaan Film parHEREK, setidaknya sudah 50 kali tim melakukan kunjungan ke Hutan Sibaganding dan sekitar kawasan Danau Toba. “Banyak kisah suka duka terangkai selama produksi film ini,” kata Onny yang juga koordinator Komite Film di Dewan Kesenian Sumatera Utara (DKSU) ini. 

Meski film belum dirilis, lanjutnya, tapi dalam prosesnya sudah memberikan dampak positif. “Bahkan subjek utama, yakni Detim Manik, kini sudah sukses menjadi Youtuber berpenghasilan fantastis,” ujarnya. Dengan capaian 220 ribu subscriber, Detim Manik mendapat Silver Play Button untuk channel Anak Parherek Si Manik.

Setidaknya, kata Onny, dari penghasilan sebagai Youtuber, Detim kini bisa membeli sendiri makanan tambahan bagi primata di Taman Kera Sibaganding. “Sedikitnya 3 juta rupiah per bulan ia donasikan untuk pakan siamang dan kera,” ungkap direktur Sineas Film Documentary ini.

Sementara Detim Manik mengatakan, capaian yang dia raih tidak terlepas dari peran tim Film parHEREK. “Ini rezeki dari yang kita perbuat. Rezeki tempat ini dari film parHEREK. Belum selesai pun filmnya, sudah ada rezekinya,” ujarnya.

Dia mengakuti, proses film parHEREK yang melibatkannya sebagai subjek utama, membuatnya lebih percaya diri untuk berbicara di depan kamera. 

“Aku ingin tunjukkan ke khalayak melalui media sosial, baik YouTube maupun Facebook, bahwa tempat ini ada. Yang paling aku sering sebut saat live di media sosial adalah mengingatkan para pengguna jalan yang melintas agar jangan pernah memberi makan sekecil apapun kepada kera-kera. Jangan karena rasa kasihan itu akhirny membunuh mereka. Kalau mau kasih makan, datang kemari. Bisa photo-photo, menikmati hutan dan parkirnya aman,” paparnya. (don)



YP IT Al Ikhwan Desa Bangun Tanjung Morawa Fokuskan Tahfiz Qur'an dan Bahasa Arab
| Minggu, Juni 13, 2021

By On Minggu, Juni 13, 2021


PATIMPUS.COM - Membentuk generasi yang berakhlak, berprestasi, unggul dan siap berkompetisi di kehidupan sehari-hari serta berguna bagi agama, bangsa dan negara merupakan tujuan utama dunia pendidikan madrasah.

Pendidikan di Yayasan Perguruan Islam Terpadu (YP IT) Al Ikhwan yang terletak di Jalan Lokasi Dusun XIII - B, Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa, juga menerapkan Kurikulum Pendidikan Nasional, dengan mengajarkan mata pelajaran umum lainnya. 

YP IT Al Ikhwan sendiri fokus pada tingkatan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Swasta Islam Terpadu (MIS IT) setingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT). Selain mengajarkan program unggulan Tahfizul Qur'an yang dapat mencetak generasi Qur'an, 

Perguruan Al Ikhwan juga menerapkan Program Kurikulum Nasional serta membantu pemerintah menuntaskan wajib belajar 12 tahun dengan dibimbing oleh Tenaga Pengajar (Guru) yang memiliki background Sarjana Pendidikan yang linier dengan mata pelajaran yang diampuhnya.


Sejarah Perguruan Al Ikhwan

Inisiatif Yayasan Al Ikhwan, mendirikan Perguruan Al Ikhwan berawal dikarenakan wilayah tersebut tidak ada sekolah. Desa Bangun Tanjung Morawa tersebut merupakan pemukiman padat penduduk, tetapi tidak memiliki akses pendidikan untuk generasi muda sebagai ujung tombak bangsa dan negara.

Melihat jauhnya lokasi sekolah dari wilayah tersebut, Yayasan Perguruan Al Ikhwan mendirikan sekolah di daerah tersebut.

Mengawali kiprah di dunia pendidikan, awalnya Perguruan Al Ikhwan menerima lebih kurang 20 orang siswa yang dimulai dari Tingkat pendidikan TK, semakin banyaknya minat masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anaknya, pada Tahun 2008 Perguruan Al Ikhwan mendirikan Madrasah Ibtidayyah Swasta Islam Terpadu (MIS IT).

MIS IT Al Ikhwan sendiri merupakan sekolah favorit, dengan Bimbingan Guru yang Berpengalaman dan memiliki background lulusan Sarjana Pendidikan, dan bahkan lulusan Pesantren.

MIS IT Al Ikhwan memiliki program unggulan Tahfizul Qur'an yang siap melahirkan Generasi yang Berakhlak Qur'ani, yang berprestasi dan siap berkompetisi tidak saja di bidang pendidikan akademik tetapi juga pendidikan non akademik yang berfokus pada Tahfis Qur'an.

Adapun metode pengajarannya yaitu untuk siswa-siswi akan diajarkan dengan target setiap 1 semester minimal hafal 2 surat. selain tahzul qur'an siswa juga diajarkan praktek berwudhu, Sholat berjama'ah, dan setiap harinya belajar Iqra' dan Al-Qur'an serta praktek hafalan do'a.

MIS IT Al Ikhwan yang sudah berdiri selama 13 tahun ini, juga berkontribusi membantu program pemerintah menuntaskan  belajar 12 tahun sesuai dengan misinya. selain itu MIS Al Ikhwan juga memiliki kegiatan ekskul seperti Pramuka, Tahfis dan belajar dengan membiasakan Mufradat (belajar dengan membiasakan dan mengenalkan kosakata). seperti Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.



Pandemi Segera Berakhir

Kepala MIS IT Al Ikhwan Fina Yulita SPdI, saat ditemui patimpus.com berharap agar masa pandemi Covid-19 ini segera berakhir, sehingga anak didiknya dapat kembali belajar tatap muka langsung dibimbing gurunya. Fina merasa untuk mewujudkan visi sekolahnya yaitu melahirkan generasi yang berakhlak mulia, beriman kepada Allah SWT serta memiliki ilmu pengetahuan yang luas, belajar daring bukan solusi mencerdaskan generasi bangsa yang berakhlak dan beriman kepada Allah. Karena belajar dari google tidak mendapatkan pelajaran akhlak, dan pelajaran akhlakul karimah tidak bisa didapat dari internet.

Menurutnya solusi mewujudkan visi sekolah tersebut yaitu belajar tatap muka langsung dibimbing guru yang linier dengan kemampuan dibidang mata pelajarannya sehingga guru dapat langsung berinteraksi melihat perkembangan siswanya.

"Kita sebagai tenaga pendidik mengharapkan virus ini segera berakhir agar siswa bisa bertatap muka karena belajar dari google tidak mendapatkan pelajaran akhlak dan pelajaran akhlakul karimah itu tidak didapat dari internet yang membuat individual budi pekerti si anak semakin berkurang, jadi solusinya kita berharap belajar bertatap muka dengan dibimbing langsung oleh gurunya." ujar Fina.



Berdirinya SMP IT Al Ikhwan

Dengan dibimbing oleh guru yang berkompeten dibidangnya dan didukung program dan metode pendidikan yang baik, membuat MIS IT Al Ikhwan berkembang pesat, setiap tahunnya siswa yang terdaftar terus bertambah. 

Perkembangan dengan program dan metode pendidikan yang baik tersebut dengan sukses melahirkan generasi qur'ani, dan juga atas usulan dari masyarakat agar mendirikan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). 

Pada tahun 2015 Yayasan Perguruan Al Ikhwan meningkatkan mutu pendidikan sekolah dengan resmi membuka jenjang pendidikan tingkatan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT).

Sama seperti MIS IT nya, SMP IT  Al Ikhwan siap melahirkan generasi yang Berakhlakul Karimah, generasi cinta qur'an yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,  berprestasi serta siap berkompetisi di segala bidang.

SMP IT Al Ikhwan sendiri selama 6 tahun sudah berkiprah di dunia pendidikan sehingga memiliki program unggulan dengan mata pelajaran akademik dan non akademik. Untuk program Akademik sekolah fokus pada pelajaran umum seperti mata pelajaran IPA, IPS, Matematika dan lainnya. untuk program  non akademik, sesuai misi sekolah tersebut yaitu mengembangkan secara optimal bakat dan potensi yang dimiliki siswa, dengan menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif dan terprogram.

SMP IT Al Ikhwan memiliki program ekstrakurikuler unggulan seperti Tahfiz Qur'an, Memanah, Nasyid, Futsal dan Drum Band. Selain itu ada juga ekskul tambahan lain buat siswa yang berbakat dan bisa mengembangkan potensinya, seperti pidato tiga bahasa yaitu Bahasa indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, serta Tilawah Qur'an.

Dede Sulaiman S.Pd selaku Kepala SMP IT Al Ikhwan saat ditemui di ruang kerjanya, berharap pemerintah bisa segera menyelesaikan penanganan virus corona, dan bagi siswa tetap bersemangat belajar walaupun belajar daring. Selain itu juga Dede berharap agar pendidikan segera bertatap muka.

"Harapan saya selaku tenaga pendidik, terkhusus untuk siswa selaku generasi muda, ujung tombak negara kita, untuk tetap semangat walaupun belajar daring ataupun during, buat pemerintah semoga bisa segera menangani dan menyelesaikan virus covid ini, agar kita bisa kembali ke sekolah dengan belajar  bertatap muka tanpa kendala apapun." ujar Dede.


Menerima Murid Baru

Bagi masyarakat yang berdomisili di sekitaran  Dusun XIII-B, Desa Bangun Sari Tanjung Morawa dan sekitarnya, ingin anak-anaknya menjadi hafis qur'an, bisa dimasukkan atau didaftarkan ke Perguruan Islam Terpadu Al Ikhwan.

Perguruan Al Ikhwan membuka pendaftaran Siswa-siswi baru dengan Tahun Ajaran Baru 2021-2022 dengan Tingkatan Pendidikan MIS IT  dan SMP IT.

Dengan Persyaratan sebagai berikut :

Untuk MIS IT Al Ikhwan : 

1. Membawa foto copy KTP Ayah dan Ibu : 1 lembar
2. Foto Copy Akte Kelahiran : 1 lembar
3. Foto copy Kartu Keluarga (KK) : 1 lembar
4. Foto copy Ijazah TK : 1 lembar


Pendaftaran Bisa langsung datang ke sekolah atau Contact Person : Ummi Fina (0812-6037-4543) atau Buya Bambang (0823-6901-1939)


Untuk SMP IT Al Ikhwan :

1. Membawa foto copy KTP Ayah dan Ibu : 1 lembar
2. Foto Copy Akte Kelahiran : 1 lembar
3. Foto copy Kartu Keluarga (KK) : 1 lembar
4. Foto copy SKHU/ Ijazah  SD/MI : 1 lembar
5. Foto Copy Kartu NISN : 1 lembar

6. Pasphoto 3x4 : 1 lembar

Contact Person : Buya Dede : 0813-6206-5284 atau Ummi Wida : 0813-6264-7402

SMP IT memberikan diskon potongan harga buat siswa-siswi yang berprestasi disekolah sebelumnya baik SD/MI dan juga memberi potongan harga bagi Alumni MIS IT AL-Ikhwan. (son)

Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis