Mayat Covid-19 Bermunculan di Tepi Sungai Gangga, India
| Minggu, Juni 27, 2021

By On Minggu, Juni 27, 2021


PATIMPUS.COM - Mayat-mayat Covid-19 yang dikuburkan asal-asalan di pinggir Sungai Gangga, India, tiba-tiba bermunculan di permukaan tanah.

Selain itu tampak juga kayu bakar yang digunakan untuk proses kremasi jenazah Covid-19.

Kemunculan mayat fan kayu bakar tersebut diakibatkan karena naiknya permukaan air Sungai Gangga.

"Ini adalah mayat-mayat yang terkubur sangat dekat dengan sungai dan telah masuk ke dalamnya dengan naiknya permukaan air," kata pejabat kota bernama Neeraj Kumar Singh kepada Reuters, Minggu (27/6/2021). 

Singh menambahkan sebanyak 25 orang petugas dikerahkan untuk mengevakuasi mayat tersebut. 

Pemerintah Uttar Pradesh mengakui banyak mayat yang meninggal karena corona dibuang ke sungai tersebut pada Mei 2021. Sebab, warga tak mampu membayar biaya pemakaman serta takut akan penularan virus tersebut. 

"Instruksi telah diberikan kepada setiap hakim distrik untuk mengkremasi mayat dengan hormat. Ada mayat yang dikubur di tepi sungai dan itu karena tradisi lokal," kata juru bicara pemerintah Uttar Pradesh, Navneet Sehgal.

Sementara itu, 108 mayat dilaporkan dikremasi di tepi Sungai Gangga dalam tiga pekan terakhir.

Oknum Security PTPN II Penganiaya Ketua FUI Labuhan Deli Belum Ditangkap
| Sabtu, Juni 26, 2021

By On Sabtu, Juni 26, 2021


PATIMPUS.COM - Oknum Security PTPN II pelaku pemukulan dan penganiayaan kepada Ketua Forum Umat Islam (FUI) Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara dan juga pemilik panglong atau mebel masih bebas berkeliaran.

Adapun para pelaku tersebut merupakan oknum Security PTPN II berinisal S yang merusak usaha mebel yang dimiliki Ibnu Khaldun alias Adun Kadus II Desa Helvetia yang juga Ketua FUI pada Senin (7/6/2021) sekira pukul 09.00 Wib yang lalu.

Setelah kejadian pemukulan dan penganiayaan tersebut, Adun Kadus II Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli langsung membuat laporan ke Polres Pelabuhan dan ditangani oleh Juper Aipda Asmi Harahap, Senin (7/6/2021), namun hingga sekarang pelaku masih bebas berkeliaran.

Adun juga menceritakan keluh kesahnya tentang kelakukan para oknum security PTPN II yang telah merusak usaha mebelnya hingga terjadi pemukulan pada dirinya, namun tidak ditangkap Polres Pelabuhan Belawan, padahal bukti videonya pun ada.

Adun berharap dengan dimuatnya berita tentang kasus dirinya agar supaya Kapoldasu bisa mendengar dan menegur Kapolres Pelabuhan Belawan tentang laporan pengaduan masyarakat yang masih belum tidak ditindak lanjuti.

"Kalau setiap kantor polisi tidak merespon laporan masyarakat apalagi masyarakat miskin, maka pihak Security PTPN II bisa merajalela memukuli orang sesuka hati dan untuk apa ada polisi yang disebutkan siap melayani laporan masyarakat ternyata tidak direspon dan tidak menangkap pelaku," sebut Adun di rumah kediamannya, Sabtu (26/06/2021).

Adun juga menjelaskan bahwa bila Polres Pelabuhan Belawan masih belum menangkap para pelaku pemukulan dan penghancuran usaha tersebut, maka Adun akan menyurati langsung Kapoldasu dan tembusan ke mabes Polri tentang kinerja pihak Polres Pelabuhan Belawan yang tidak becus melayani masyarakat.

"Biarpun pelaku pemukulan dan pengancuran usaha miliknya seorang Security PTPN II mengapa tidak ditangkap sedangkan anak kepala negara aja bila bersalah bisa ditangkap apa lagi hanya seorang security PTPN II,”geram Adun sebagai Ketua FUI Labuhan Deli yang juga Kadus II Desa Helvetia, Labuhan Deli.

Sementara itu kuasa hukumnya Raja A. Makayasa Harahap, SH yang berkantor pada Biro Pengacara Hukum "Citra Keadilan" Jalan Sutomo No.6 Medan mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyurati Kapolres Pelabuhan Belawan pada tanggal 10 Juni 2021 dengan No.6323/CK-P/VI/2021 Prihal Permohonan Percepatan Penyidikan LP. No.: LP/248/VI/2021/SPKT III Polres Pelabuhan Belawan tertanggal 07 Juni 2021.

"Pada prinsipnya kita sangat menunggu hasil penyelidikan dari penyidik polres belawan, karena seluruh rangkaian fakta, bukti dan saksi sudah kami serahkan ke penyidik. Hakikatnya asas equality before the law harus dipedomani dalam hal penanganan perkara yaitu semua manusia sama dan sejajar dimata hukum. Apakah karena oknum security bekerja di perusahaan plat merah sehingga harus dilindungi, ada apa???," jelas Raja A. Makayasa Harahap, SH melalui pesan WhatsAppnya.

Bahkan Raja A. Makayasa Harahap, SH menambahkan bahwa tidak ada alasan penyidik untuk tidak segera menetapkan terlapor sebagai tersangka, karena fakta dan bukti yang kami berikan sudah lebih dari 2 sehingga sudah sangat relevan menetapkan seseorang sebagai tersangka.

"Tidak ada alasan penyidik untuk tidak segera menetapkan terlapor sebagai tersangka, karena fakta dan bukti yang kami berikan sudah lebih dari 2 sehingga sudah sangat relevan menetapkan seseorang sebagai tersangka," tegas Raja. 

Atas hal ini, awak media mencoba melakukan konfirmasi ke Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Dr Mhd R Dayan SH MH dengan nomor WhatsApp di 0821 XXXX XXX7 tidak aktif dan melalui via telpon dengan No. 0811 XXX XX8 juga tidak di jawab hingga berita ini diterbitkan. (don)

Perhumas Medan Sosialisasikan PEN Melalui Diskusi Online
| Kamis, Juni 24, 2021

By On Kamis, Juni 24, 2021


PATIMPUS.COM  -  Bekerjasama dengan Mahasiswa Universitas Darma Agung, Badan Pengurus Cabang Perhimpunan Hubungan Masyarakat (BPC Perhumas) Medan dan Perhumas Muda Medan menggelar diskusi online seri ke empat yang disiarkan langsung melalui Aplikasi Zoom dan live YouTube Perhumas Medan pada Kamis (24/6/2021).

Acara ini merupakan kegiatan dari BPC Perhumas Medan dan penyelenggaraannya diserahkan kepada Perhumas Muda Medan sebagai ajang latihan untuk melakukan suatu acara yang besar dengan topik dan tema yang terkini yang begitu sangat penting dipahami.

Kegiatan tersebut sudah  berlangsung memasuki seri ke empat dan mengangkat tema “Mengkomunikasikan Pemulihan Ekonomi Nasional di Sumatera Utara”. 

Pada Seri ini Mahasiswa Universitas Dharma Agung berperan sebagai penyelanggara acara, setelah sebelumnya seri satu diselenggarakan di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, seri dua di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIK-P) "Pembangunan" Medan, dan seri tiga di Universitas Panca Budi Medan.

Dalam kegiatan tersebut tercatat sebanyak 120 peserta yang hadir mulai dari mahasiswa, akademisi, pengamat humas, media massa, dan profesional se Indonesia.

Ketua BPC Perhumas Medan, Saurma MGP Siahaan, M.IKom, MIPR dalam sambutanya menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari Perhumas Muda Medan Public Relations Talk Show Series yang merupakan program yang akan berlangsung hingga sepuluh seri.

"Kegiatan ini dilaksanakan Perhumas Muda Medan yang merupakan wadah mahasiswa/i Ilmu Komunikasi dari sepuluh kampus di Sumatera Utara yang tiap bulannya dilaksanakan secara bergilir hingga sepuluh seri, dan bulan depan giliran Universitas Medan Area (UMA) dengan tema yang berbeda," ucapnya.

Pada acara tersebut Saurma juga mengatakan bahwa acara kali ini sangat penting karena situasi Indonesia khususnya Sumut sedang dalam masa pandemi Covid-19 di mana permasalahannya tidak hanya soal kesehatan tetapi juga dampak ekonomi yang sangat besar dan sangat berpengaruh kepada masyarakat di Sumut khususnya.

"Untuk itu kita harapkan pada kegiatan PR Talk seri empat ini kita bisa mendapatkan pencerahan serta masukan di mana para peserta kami izinkan untuk memberikan pertanyaan sehingga dapat bermanfaat bagi langkah-langkah kita selanjutnya," sambungnya.

Saurma juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini yaitu kepada semua pihak dan sponsor yang telah terlibat mendukung suksesnya acara ini, kepada semua narasumber, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, Pelindo 1, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Orbit Digital Daily dan Universitas Darma Agung dan berharap ke depan tetap dapat bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan bermanfaat demi meningkatkan Sumber Daya Manusia.

Sementara itu Rektor Universitas Darma Agung (UDA) Medan, Dr Jaminuddin Marbun, SH, M.Hum mengatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial artinya manusia itu berteman antara yang satu dengan yang lain baik secara individu maupun dengan masyarakat, jadi harus ada alat penghubungnya, namanya komunikasi.

Artinya menghubungkan antara individu-individu yang lain sehingga dapat tercapai apa maksud tujuannya masing-masing mengingat zaman sekarang ini ada Covid-19. Jadi peran dari hubungan masyarakat atau pun komunikasi antara sesama instansi dengan instansi lain, antara instansi dengan masyarakat sangat diperlukan baik dari segi sosial maupun dari ekonomi maupun dari segi sosial dan kesehatan.

Pada kesempatan itu, Deputi Direktur Pengawasan Industri Jasa Keuangan (IJK) dan Perizinan OJK Sumbagut, Anton Purba turut memberikan sambutannya. Dia mengatakan pemulihan ekonomi di Sumut menjadi peran utama OJK. Menurutnya bahwa OJK memiliki total kewenangan sebesar 19 triliun dan yang di mana 7% nya merupakan aset perbankan.

“OJK membuka peluang untuk bersinergi dengan mahasiswa dengan stakeholder guna meningkatkan perekonomian nasional di Indonesia,” ujar Anton.

Selanjutnya Vice Precident Public Relation Pelindo 1, Fiona Sari Utami mengatakan bahwa Pelindo 1 memiliki peluang yang sangat besar dalam meningkatkan perekonomian nasional dengan cara menarik minat kapal-kapal untuk berlabuh di pelabuhan Indonesia khususnya di Sumut.

“Jadi untuk mengawal project strategis pemerintah dalam meningkatkan perekonomian nasional pelindo 1 membuat talk show online untuk terus mengkomunikasikan progres-progres yang telah dilakukan oleh pelindo 1,” jelas Fiona.

Kemudian dari sisi Entrepreneur, Alween Ong mengatakan bahwa agar masyarakat bergandengan tangan dalam membangun perekonomian Indonesia secara bersama-sama.

“Pada masa pandemi Covid-19 ini merupakan peluang yang sangat besar di dunia wirausaha. kolaborasi adalah hal yang paling benar dilakukan dalam kondisi saat ini, dengan hadirnya pelaku UMKM sangat membantu kestabilan ekonomi nasional,” ucap Alween mengakhiri acara. (son)

Boss Ferrari Diduga Dalang Penembakan Wartawan Siantar
| Kamis, Juni 24, 2021

By On Kamis, Juni 24, 2021



PATIMPUS.COM - Sang pemilik Tempat Hiburan Malam (THM) Ferrari diduga otak pelaku penembakan wartawan Mara Salem Harahap. Satu dari dua eksekutornya adalah oknum aparat.

Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Siantar Kamis (24/6/2021) menerangkan, masing-masing tersangka berinisial YFP, A dan S. YFP adalah humas Ferrari sementara S pemilik Ferrari.

Dari 3 orang tersangka itu terdapat seorang oknum TNI berinisial A. Ia bertindak sebagai eksekutor penembakan terhadap Marsal Harahap.

“Tersangka inisial A adalah oknum, makanya bapak Pangdam I Bukit Barisan turut serta dalam konferensi pers ini,” ujar Kapolda.

Modus operandi pembunuhan berawal sakit hati terhadap korban. Tersangka S meradang karena korban sering memberitakan peredaran narkoba di tempat hiburan malam miliknya.

Dalam perencanaan S meminta A dan YFP memberi pelajaran kepada korban. Ia kemudian mengirim uang sebesar Rp 15 juta untuk membeli senjata api jenis pistol pabrikan USA.

Awalnya tersangka A dan YFP menuju warung tuak untuk membuntuti korban. Kemudian kedua tersangka menuju rumah korban di Desa Karang Anyer, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun.

Namun korban diketahui belum kembali ke rumah, masih beraktifitas di kota Siantar. Mengetahui korban tidak berada di rumah, kedua tersangka berniat kembali ke Kota Siantar. Namun tak berselang lama, para tersangka dan korban berpapasan di tempat kejadian perkara.

Kedua tersangka pun memutar balik sepeda motornya dan kemudian membuntuti korban dari belakang. Hingga di tempat kejadian perkara, tersangka A langsung menembak korban.

“Jalannya tanjakan yang membuat laju mobil korban pelan. Tembakan itu mengenai paha atas sebelah kiri,” ujar Irjen Panca. Berhasil mengeksekusi korban, dua tersangka kembali ke Kota Siantar. Mereka menuju THM Ferrari dan mabuk-mabukan.

“Saat ditemukan warga, korban masih hidup. Dalam perjalanan ke rumah sakit, korban meninggal dunia. Peluru mengenai tulang paha korban dan pecah menjadi 3 bagian. Pecahan peluru mengenai pembuluh arteri korban dan menyebabkan pendarahan yang cukup parah. Dari pengakuan S pemilik ferrari, ia merasa sakit hati terhadap korban karena usaha hiburan malamnya sering diberitakan korban” ujar Kapolda.

Marsal Harahap, Pemred lassernewstoday. com tewas ditembak di dalam mobilnya pada Jumat dini hari (18/6/2021). Saat ditemukan warga sekitar 300 meter dari kediamannya di Desa Karang Anyer, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, korban belum meninggal.

Marsal meninggal dalam perjalanan menuju RS Vita Insani Pematang Siantar. Penembakan ini diduga terkait gencarnya media yang dipimpinnya memberitakan tentang peredaran narkoba di tempat hiburan malam di Siantar dan Simalungun.

Dihalangi Ke PN Jakpus, Massa Rizieq Bentrok Dengan Polisi
| Kamis, Juni 24, 2021

By On Kamis, Juni 24, 2021


PATIMPUS.COM - Langkah massa simpatisan Habib Rizieq Syihab diblokade polisi sehingga terjadi bentrokan di kawasan Fly Over Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Dalam kericuhan itu, massa mendorong mobil anggota polisi ke selokan besar yang berada di lokasi.

"Sebenarnya tadi ada kendaraan anggota yang sempat dimasukkan ke sungai (selokan besar) oleh pengunjuk rasa sehingga menimbulkan sedikit kericuhan," ucap Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Erwin Kurniawan kepada wartawan di lokasi, Kamis (24/6/2021).

Erwin menyatakan, bentrokan ini tak berlangsung lama. Kedua pihak bisa menahan diri. Meski begitu polisi menegaskan tak bisa memberikan akses masa simpatisan ini mendekat ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

"Tetapi bahwa masing-masing pihak bisa menahan diri, itu bisa dihentikan. Kami negosiasi dengan koordinatornya, tapi karena keinginannya tidak bisa kami akomodir maka tentu kami sampaikan itu tidak bisa kami akomodir," jelasnya.

Dalam kasus data swab di RS Ummi, Bogor, Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur memvonis Mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab dengan hukuman penjara selama 4 tahun.

Merespons vonis hakim, Rizieq menyatakan tidak terima atas putusan hakim tersebut. Dalam persidangan, Rizieq langsung mengutarakan keinginannya untuk mengajukan banding atas vonis hakim.

"Saya sampaikan majelis hakim dengan ini saya menolak putusan majelis hakim dan saya menyatakan banding," ujar Rizieq dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (24/6/2021).

Pria 71 Tahun Setengah Abad Kayuh Sepeda Butut Jual Roti Keliling Jam 2 Pagi
| Selasa, Juni 22, 2021

By On Selasa, Juni 22, 2021


PATIMPUS.COM - Pak Mustajab baru saja mencagakkan sepeda bututnya di atas trotoar Jalan Hj Ani Idrus (dulu Jalan Pandu) Medan, Senin (21/6/2021). 

Waktu telah menunjukkan jam 02.30 WIB. Nyaris tidak ada kendaraan yang lewat. Sunyi dan hanya diterangi oleh lampu jalan.

Pria 71 tahun itu tidak melakukan apa-apa. Di atas sepeda jondernya yang sudah berusia 65 tahun warisan orangtuanya, ada sebuah box besar terbuat dari stainless steel. Dia lalu bersandar di jerjak pintu sebuah toko. Seperti menunggu seseorang datang.

Tak berapa lama seorang pengendara becak barang bermotor datang, berhenti di pinggir jalan. Mustajab dengan sigap membuka pintuk box stainless steelnya. 

Terlihatlah sederetan roti yang bertingkat. Ada tiga tingkat. Setiap tingkatnya terdapat beberapa macam jenis roti. Ada roti tawar, roti kelapa, roti coklat tepung, roti coklat sate, roti pisang coklat, roti selai moca, roti kacang hijau, roti meses, roti isi coklat, roti coklat keju, dan lain sebagainya.

Pengendara becak bermotor tadi memesan empat roti, roti coklat dan roti tawar pakai srikaya. Lalu bapak sembilan anak dari dua istri ini pun menyerahkan keempat roti yang dibungkus plastik kresek kepada pria pengendara becak bermotor tadi. Setelah menyerahkan uang, pengendara becak bermotor tadi pun pergi.

Kembali Mustajab ditemani sepi. Hanya satu atau dua kendaraan saja yang lewat. Suara jangkrik terdengar di antara lubang drainase.

Ketika didatangi, Mustajab tampak senang. Dia pun kembali membuka tutup box rotinya.

"Beli roti apa?" tanyanya kepada Patimpus.com. Setelah menyebut beberapa roti, Mustajab pun memasukannya ke kantong plastik asoy.

"Tambah dua lagi ya biar pas 20 ribu," pintanya sambil memasuki dua roti kelapa dan coklat ke dalam plastik asoy.

Kepada Patimpus.com, Mustajab mengatakan, sejak pandemi Covid-19, penjualan rotinya menurun. Alhasil, kebutuhan rumah tangganya juga terganggu. Bermodalkan Rp 400 ribu, belum tentu penjualan rotinya habis terjual.

"Dulu saya jualan keliling, sejak tahun 1972. Berangkat dari rumah jam 2 pagi. Beli rotinya di pabrik dekat rumah," sebut Pak Mustajab yang tinggal di Jalan Selam, Mandala Bypass.

Dari pabrik pembuatan roti, Mustajab mengayuh sepeda jonder yang membawa roti hangat di dalam box stainless steel tersebut. Mengayuh menembus udara malam yang dingin melewati Jalan Denai, kemudian menerobos simpang Sukaramai menuju Jalan Sutrisno.

Jalanan yang sepi ini tak membuat Mustajab takut. Dia terus mengayuh sepedanya hingga sampai di Jalan Sutomo. Lalu masuk ke Jalan Hj Ani Idrus dan sampai di tempat mangkalnya yang sudah berpuluh tahun dia temlati.

"Jam segini kan sudah sepi Pak. Apa tidak takut dan ada pembelinya?" tanya wartawan kepada Mustajab.

Mustajab menjawab, bahwa sejak 49 tahun lalu berjualan roti keliling hingga sekarang, dirinya mengaku belum pernah mendapatkan gangguan. Namun kalau ada orang yang minta roti tanpa membayar, dia ikhlaskan saja.

"Alhamdulillah, ada juga pembelinya. Kebanyakan orang baru pulang dari pajak (pasar)," pungkasnya.

Kalau sudah subuh dan roti masih banyak, Mustajab pergi berjualan di Taman Ahmad Yani, Jalan Imam Bonjol. Pulang jualan ketika matahari sudah mulai tinggi.

Ketika disinggung, kenapa masih berjualan dan tidak beristirahat mengingat usia sudah uzur? Mustajab mengatakan, dirinya adalah tulang punggung keluarga. Mau tidak mau dia harus mencari nafkah demi keluarganya. Sedangkan anak-anaknya, semuanya sudah berkeluarga dan sebagian masih menggantung hidup pada dirinya.

"Sebenarnya sudah tidak sanggup lagi, tapi mau kekmana lagi. Tidak ada yang mau menggantikan aku," ujarnya. (don)

Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis