Pegadaian Medan Dukung Penegak Hukum Kasus Gadai Fiktif Oknum Karyawan UPC Perdamaian Stabat
| Selasa, November 09, 2021

By On Selasa, November 09, 2021


PATIMPUS.COM - Menanggapi pemberitaan tentang kasus fraud yang dilakukan oleh oknum karyawan PT Pegadaian atas nama Sdr. DAS di UPC Perdamaian Stabat, Kantor Cabang Langkat, Sumatera Utara dengan modus gadai fiktif dan gadai dengan jaminan emas palsu yang berpotensi mengakibatkan kerugian perusahaan senilai Rp.2,39 miliar, Pemimpin Wilayah I Medan Edwin S. Inkiriwang membenarkan kejadian tersebut.

Edwin mengatakan bahwa kasus tersebut telah ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan pelakunya sudah dilakukan penahanan untuk memperlancar proses hukum lebih lanjut.

“PT Pegadaian tidak mentolerir tindak kejahatan dan perilaku oknum karyawan yang bertentangan dengan Undang-undang, Peraturan Perusahaan maupun nilai-nilai Budaya AKHLAK yang menjadi pedoman seluruh Insan Pegadaian. Oleh karena itu Manajemen mendukung dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum, agar pelaku diproses secara adil dan transparan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," sebut Edwin.

Sikap tegas manajemen melalui proses hukum tersebut diharapkan menimbulkan efek jera serta menjadi peringatan keras kepada seluruh Insan Pegadaian agar bekerja dengan jujur dan penuh integritas.

Manajemen terus melakukan evaluasi, investigasi serta perbaikan sistem dan prosedur agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang serta terus berkomitmen untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG).

PT Pegadaian menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan atas kejadian tersebut dipastikan tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan nasabah.

“Kepada para nasabah maupun pemangku kepentingan lainnya diminta tetap tenang dan tidak perlu khawatir. Langkah hukum ini dilakukan sebagai bukti komitmen majanemen untuk mendukung program pemerintah dalam menegakkan hukum dan penindakan secara adil terhadap pelaku kasus korupsi,” pungkas Edwin.

Dibeking Oknum Aparat, PGN Pasang Pipa di Halaman Rumah Pensiunan PTPN 2
| Selasa, November 09, 2021

By On Selasa, November 09, 2021


PATIMPUS.COM - PT Perusahaan Gas Negara, Tbk  bersama PT Perkebunan Nusantara II diduga memaksakan diri melakukan pemasangan pipa gas di pekarangan rumah warga pensiunan PTPN II, Senin (8/11/2021) di Jalan Melati Dusun I, Desa Helvetia, Kec. Labuhan Deli, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara. 

Pemasangan pipa gas itu dibeking oleh sejumlah oknum aparat, Camat Labuhan Deli dan Kepala Dusun I hingga beberapa preman di lokasi.

Pemasangan pipa ini, diduga dipaksakan oleh PGN atas permintaan PTPN II untuk memindahkan pipa dari tengah lahan yang akan dibangun perumahan mewah oleh pengembang PT Ciputra ke pinggir Jalan Melati dan melintasi pekarangan rumah penduduk. Hal ini membuat kekecewaan warga yang tanpa memberitahukan atau sosialisasi sebelumnya oleh PGN yang memiliki pipa tersebut.

Seorang warga bernama Masidi yang juga pensiunan PTPN II, merasa kecewa dengan PGN terutama dengan PTPN II yang memaksakan perbuatannya untuk menggali dan merusak lahan miliknya. Sebab selama ini mereka tidak pernah memberitahukan kepada warga sekitar apalagi meminta izin kepada dirinya yang saat ini menempati rumah yang sudah berpuluh-puluhan tahun lamanya.

“Jelas kami menolak, tapi mereka memaksakan untuk memasang pipa dengan mengkerahkan beberapa oknum yang menggunakan pakaian dinas loreng dan pakaian ASN dari pemerintahan setempat. Jelas ini perbuatan perusakkan, bahkan beberapa preman juga ada,” jelas Masidi.

Sementara itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Muhammad Alinafiah Matondang, SH MHum mengungkapkan bahwa perusakan dengan alasan memindahkan pipa milik PGN ini merupakan kesalahan dan melawan hukum dapat dijerat dengan tuntutan pidana pasal 406 KUHP Jo. Pasal 170 KUHP. Sebab pemasangan pipa di lahan Pensiunan tanpa pemberitahuan dan izin si pemilik. Dan bila didalilkan ini pemindahan pipa gas, juga tidak ada persetujuan ke pihak PGN dari pensiunan dan diduga PGN hanya tutup mata yang seolah olah tidak ingin mengotori tangannya sendiri.

"Jelas ini melawan hukum, sebab tanpa izin si pemilik rumah walaupun alasannya untuk negara, kalau tidak ada izin ya tetap salah, soal lahan di Dusun I Desa Helvetia, Labuhan Deli, Deli Serdang yang saat ini masih ditempati oleh pensiunan adalah sudah eks atau bekas Hak Guna Usaha (HGU)," jelas Ali.

Ali juga menjelaskan soal lahan di Dusun I Desa Helvetia, Labuhan Deli, Deli Serdang yang saat ini masih ditempati oleh pensiunan adalah sudah eks atau bekas Hak Guna Usaha (HGU), serta diperkuat oleh data dan informasi atas surat DPRD Deli Serdang yang ditandatangani oleh Ketua DPRD Deli Serdang, Zakky Shahri, SH tanggal 13 Oktober 2021 dengan No.593/2496 prihal Permintaan Peta HGU No.111 kepada Kepala Kantor Pertanahan Kab. Deli Serdang.

“Nah DPRD Deli Serdang masih meminta untuk BPN Deli Serdang menunjukan Peta HGU No.111 yang berada di Dusun I Desa Helvetia, Deli Serdang, Maka sudah dipastikan lahan ini belum jelas haknya PTPN II kalau lahan 7,2 Heakter ini HGU. Jadi PGN harus transparan apa yang menjadi dasar dikabulkannya permohonan pemindahan pipa gas ini oleh PTPN II” sebut Ali.

Patut diketahui oleh masyarakat di sekitar areal pemindahan pipa gas milik PGN ini, selaku masyarakat juga memiliki hak untuk menyampaikan keberatan perihal pemindahan pipa gas ini yang lokasinya berdekatan dekat lokasi perumahan warga sekitar dan juga pensiunan karena sesuai pantauan di lapangan harusnya pemindahan harus dengan seizin Gubernur Sumut sebagai penguasa langsung tanah eks HGU, kemudian alternatif lain lokasi pemindahan bisa ke sisi lain lahan dekat parit besar yang lebih jauh dari permukiman penduduk, seterusnya terdapat potensi terjadinya kebocoran dan ledakan pipa gas sehingga diduga dapat berakibat keracunan dan kebakaran apabila terjadi salah atau lalai dalam pengerjaan dan operasional pipa gas. Dan bahkan dapat mengancam harta benda dan jiwa masyarakat sekitar jalur pipa gas.

Selanjutnya Area Head PT PGN Medan, Saeful Hadi saat dikonfirmasi melalui WhatApps tidak membalas dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh wartawan yaitu dengan pertanyaannya, apa benar pipa gas milik PGN di lahan eks HGU di Kebun Helvetia, Dusun 1 Desa Helvetia, Labuhan Deli, Deli Serdang tepatnya di depan KFC Simp. Marelan akan digeser di pinggir jalan dekat perumahan penduduk. 

Selanjutnya, Dasar apa PTPN II meminta melakukan penggeseran pipa gas milik PGN yang saat ini di Kawasan yang jauh dari pemukiman penduduk.  Dan Kenapa PGN tetap memaksakan pekerjaan pengalian dan pemasangan pipa yang belum ada sosialisasi kepada warga yang terdampak langsung dan warga sekitar.

Kemudian sampai kapan target pekerjaan pemasangan pipa gas ini akan selesai dan dibebankan ke siapa dana pemindahan ini, PTPN II atau PGN? dan berapa banyak dana pemindahan pipa gas ini? Sampai berita ini diterbitkan, Area Head PT PGN Medan, Saeful Hadi tidak mau berkomentar. (*)

Ustadz Ruslan Idris : Keistimewaan Manusia
| Jumat, November 05, 2021

By On Jumat, November 05, 2021

 


PATIMPUS.COM - Ketika Allah SWT. Memerintahkan Malaikat dan Iblis sujud kepada Adam, dengan lantang dan sombong Iblis menolak untuk sujud dan berkata aku lebih baik dari dia, aku diciptakan dari api sedangkan Adam dari tanah. Ini terdapat dalam Al Quran surah Al Baqarah ayat : 34.

Malaikat, Iblis dan Adam (manusia), ketiga golongan ini adalah makhluk ciptaan Allah, kemulian kita bukan dari apa, tetapi yang mulia disisi Allah adalah yang paling bertaqwa disisi Nya. Apa keistimewaan manusia sehingga Allah memerintahkan Malaikat dan Iblis utk sujud kepada Adam

1.Karena Akalnya

2. Karena Agamanya

3. Karena masih memiliki sifat malu

Jika ketiganya atau salah satunya tidak ada digunakan oleh manusia, maka akan lebih hina dari Iblis, karena Iblis diperintahkan sujud kepada Adam dia menolak, sedangkan manusia bahkan banyak yang tak mau sujud kepada Allah. Itu artinya manusia lebih sombong dari Iblis. 

Manusia adalah makhluk yg sempurna dari segi penciptaannya, tetapi Allah akan kembalikan ke tempat yang paling hina kecuali yang beriman dan beramal sholeh, terdapat dalam Surah Attin ayat 4-5.

Oleh karena nya mari kita kembali melihat diri kita yang begitu indah dari segi penciptaannya dan kompleks, kita jaga keistimewaan kita sehingga kita tak termasuk golongan yang dihinakan Allah SWT. Amin Ya Rabbal Alamin. (*)

Prof Farhat Ajak Dokter Tarik Wisatawan Mancanegara Berobat
| Kamis, November 04, 2021

By On Kamis, November 04, 2021


PATIMPUS.COM - Terpilih sebagai Ketua Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia (PERKEDWI) Sumatera Utara (Sumut) periode 2021-2024, dalam musyawarah cabang di Medan Club, Rabu (3/11/2021), Prof. Dr. dr. Farhat, M.Ked (ORL-HNS), Sp.T.H.T.K.L(K) mengajak dokter meningkatkan kualitasnya demi menarik pasien luar negeri untuk berobat sambil berwisata.


PERKEDWI merupakan satu-satunya Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan di Indonesia yang bernaung di bawah organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dijiwai oleh Sumpah Dokter Indonesia dan mematuhi Kode Etik Kedokteran Indonesia. 


Prof. Farhat menuturkan, terbentuknya PERKEDWI bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas dokter dalam kegiatan pelayanan kesehatan yang dikembangkan bersama dengan wisata Indonesia. 


"Pengembangan kesehatan tersebut berdasarkan ilmu pengetahuan kedokteran berbasis wisata seperti wisata pelayanan medis Indonesia, wisata kebugaran, estetika, anti penuaan, herbal Indonesia, wisata kesehatan olahraga Indonesia, dan wisata kesehatan ilmu kedokteran Indonesia," jelas Prof. Farhat kepada wartawan, Kamis (4/11/2021).


Menurutnya lagi, perhimpunan ini didirikan sebagai upaya dalam mendukung peningkatan kualitas pelayanan kedokteran wisata kesehatan. Selain itu, juga meningkatkan kualitas keselamatan pasien untuk mewujudkan kulitas hidup yang baik. 


"Jadi, PERKEDWI ini mengkombinasikan pelayanan kedokteran dengan wisata, diharapkan dapat meningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Kita juga mengharapkan bahwa dengan adanya kegiatan PERKEDWI, dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia dan promosi wisata Indonesia di mata dunia," imbuhnya.


Untuk mencapai tujuan dari dibentuknya PERKEDWI, lanjut Prof Farhat, maka dibutuhkan dukungan dan kerjasama lintas keilmuan kedokteran yang telah memasyarakat di tanah air. "PERKEDWI diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pelayanan kesehatan dan wisata di Indonesia, terutama Sumatera Utara," imbuhnya. 


Disebutkannya juga, PERKEDWI Sumut kedepan akan membuat satu kegiatan terpadu antara bidang kesehatan dan pariwisata, misalnya medical tourism. "Jadi bagaimana kawan-kawan di bidang kesehatan ini, bisa membuat masyarakat tidak berobat ke luar negeri untuk berobat. Contohnya, berobat diintegrasikan dengan berwisata ke Danau Toba atau lokasi wisata lainnya," ungkapnya.


Selain mengajak pasien dalam negeri, lanjutnya, para dokter Indonesia juga harus mengincar warga negara asing (WNA) atau masyarakat yang berada di luar negeri agar mau berobat ke Indonesia khususnya di Sumut. "Bagaimana orang-orang di luar negeri mau datang berobat ke Kota Medan yang digabungkan dengan pariwisata di Sumut. Di luar negeri seperti itu, misalkan berobat ke Penang, sekaligus bisa jalan-jalan," tuturnya.


Menurutnya, layanan kesehatan dengan destinasi wisata nantinya akan terintegrasi. Misalkan, orang Singapura berobat ke Medan, maka bisa sambil berwisata, dengan biaya lebih murah. "Jadi terintegrated antara layanan kesehatan dengan destinasi wisata," tutupnya.


Dalam Muscab kemarin, hadir juga Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia Dr. Mukti Eka Rahadian, MARS, MPH dan lainnya.


Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Medan dr. Wijaya Juwarna SpTHT-KL mengucapkan selamat kepada Prof. Farhat. "Selamat dan sukses atas terpilihnya kakanda Prof.DR,dr. Farhat, Sp.THT-KL(K) sebagai ketua PERKEDWI Sumut. Semoga PERKEDWI Sumut semakin maju dan berjaya di Sumatera Utara. Aamiin," kata Wijaya. (*)

Waspadai Gelombang Baru Covid-19 Melalui Celah Pintu Masuk Antar Negara
| Rabu, November 03, 2021

By On Rabu, November 03, 2021


PATIMPUS.COM - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Medan mengingatkan, walaupun pandemi virus Corona di Indonesia, termasuk di Medan, turun drastis, namun gelombang Covid-19 babak baru bisa saja muncul, jika ada celah di pintu masuk negara.


“Begitu pintu masuk negara ada celah, maka potensi gelombang covid babak yang baru bisa saja muncul,” kata Ketua IDI Medan dr. Wijaya Juwarna, SpTHT-KL, Rabu (3/11/2021).


Disebutkannya, pintu masuk negara seperti bandara dan pelabuhan harus dijaga dengan baik. Artinya, kalau ada orang dan barang dari luar negeri datang ke Indonesia, lakukan tindakan kekarantinaan yang ketat dan profesional. “Jangan sampai kecolongan,” tegasnya lagi.

 

Begitu juga warga Indonesia, lanjutnya, dilarang ke negara yang sedang terkena wabah. “Walaupun saat ini Indonesia cukup bernafas lega dengan penurunan kasus Covid-19 yang signifikan, tidak boleh kecolongan lagi,” katanya lagi.


Dia khawatir, jika gelombang Covid-19 babak baru muncul, maka tenaga kesehatan (Nakes) akan tergerus jumlahnya. “Mundur tidak, hanya saja jika tergerus jumlahnya, dikhawatirkan pelayanan kesehatan bisa saja kolaps,” pungkas Wijaya.


Dia mengingatkan warga agar tetap memakai masker, hindari keramaian dan cuci tangan. “Wajib pakai masker jika keluar rumah. Hindari keramaian dan cuci tangan dengan sabun jadikan budaya. Jangan lupa berdoa semoga Allah SWT mengampuni dosa kita dan segera menjauhkan kita dari wabah dan musibah,” tutupnya. (*)

KNPI Medan Maimun Bantu Remaja Patah Tulang
| Selasa, November 02, 2021

By On Selasa, November 02, 2021



PATIMPUS.COM - Dewan Pimpinan Kecamatan Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPK KNPI) Medan Maimun melakukan Giat Peduli dengan bergerak memberikan bantuan kepada masyarakat dimasa pandemi Covid-19.

Kegiatan ini merupakan program sosial kemasyarakatan KNPI Maimun yang telah menjadi agenda rutin.

Banyak masyarakat yang terbantukan dengan program sosial KNPI Maimun ini. Bantuan yang diberikan berupa dana, sembako, kursi roda dan lain-lain.

Terakhir, KNPI Maimun melakukan giat peduli kepada seorang remaja bernama Risky Pratama (13) warga Jalan Kampung Aur, yang mengalami patag tulang tangan kirinya.

Risky Pratama saat ini sedang mendapatkan perawatan medis di RSUD dr Pirngadi Medan.

Bantuan terhadap Risky diberikan langsung oleh Ketua KNP Medan Maimun, Amri Tanjung yang didampingi sejumlah pengurus berupa biaya perobatan. Bantuan tersebut diterima kakek Risky di Jalan Kampung Aur, Kelurahan Aur, Medan Maimun, Selasa (02/11/2021).

Kepada wartawan, Amri mengatakan Giat KNPI Peduli Kemanusiaan ini menjadi program rutin sebagai pengabdian KNPI kepada masyarakat. Program tersebut juga untuk membantu meringankan beban masyarakat yang sedang membutuhkan pertolongan. Masyarakat yang dibantu akan disurvey dulu dan dimusyawarahkan, apakah layak dibantu atau tidak.

"Alhamdulillah!! Giat KNPI Peduli Kemanusiaan ini agenda rutin dari Pengurus KNPI Medan Maimun sebagai bentuk kepedulian dan pengabdian kita kepada masyarakat, selagi kita masih bisa membantu InsaAllah kita coba bantu," Jelas Amri.

Amri juga menjelaskan bahwa program kemanusiaan ini akan terus digalakkan dan sumber dananya dari donasi kepedulian seluruh pengurus KNPI dan juga dari donatur.

Mengenai Tali Asih kepada Risky, Amri memaparkan berawal adanya informasi dari warga.

"Jadi tali asih buat adek Risky awalnya kita dapat info dari seorang warga yang juga sahabat kita dan meminta kita untuk membantu. Jadi setelah kita investigasi dan kita survei, lalu kita musyawarahkan. Maka kita sepakat memberi bantuan," lanjut Amri Tanjung.

Sehubungan Risky Pratama masih dirawat intensif di rumah sakit bantuan Giat KNPI peduli diserahkan langsung kepada kakeknya Risky bernama Zainuddin Chan di rumahnya.

Pihak keluarga mengucapkan rasa terimakasihnya kepada DPK KNPI Medan Maimun dan berharap kegiatan peduli ini tetap dijalankan.

"Kami dari keluarga mengucapkan terimakasih, buat KNPI. Semoga murah rezeki dan diberi kesehatan. Teruslah berbuat kebaikan ini," ujar Zainuddin Chan. (son)

Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis