Sepekan Kritis, Korban Begal Meninggal
| Senin, Februari 07, 2022

By On Senin, Februari 07, 2022


PATIMPUS.COM - Setelah sepekan tak sadarkan diri dan mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU RS Bunda Thamrin, Indrajit Dermawan (19) hembuskan nafas terakhirnya, Senin (7/2/2022) pagi tepatnya sekitar 10.20 WIB.

Korban yang masih berstatus siswa SMAN 4  Medan dan diduga menjadi korban aksi begal ini pun dikebumikan di kediamannya di kawasan Jalan Cengal Medan Petisah siang tadi. 

"Sudah dirawat di rumah sakit selama seminggu, tadi pagi meninggal sekitar jam 10.20 WIB," ujar nenek korban, Sabariah (54) saat ditemui awak media di rumah duka. 

Ia menceritakan kejadian mengerikan yang dialami cucunya ini bermula pada Sabtu (29/1/2022) dinihari, korban yang sedang pergi naik sepeda motor bersama teman-temannya berjumpa dengan gerombolan pemuda yang mengendarai sepeda motor di Jalan Kapten Sumarsono Medan.

"Karena melihat ada orang ramai-ramai, teriak-teriak, cucu saya sama teman-temannya minggir," kata Sabariah.

Dengan bengisnya, gerombolan pemuda ini malah menyerang korban dan membacoknya di bagian kepala hingga tempurung kepalanya pecah.

"Gak tahu mereka geng motor apa begal, siap jatuh dianiaya, temah-teman cucu saya lalu menolongnya dan membawa ke rumah sakit," kata sang nenek.

Awalnya, lanjut Sabariah korban menjalani perawatan di Rumah Sakit Advent, kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Bunda Thamrin Medan.

"Tempurung kepala pecah, pecahan masuk ke otak, itulah dioperasi," ujarnya.

Sabariah mengatakan pasca operasi korban tidak sadarkan diri, hingga akhirnya meninggal dunia, pada Senin pagi tadi.

"Sebelum kejadian korban mau ke Jakarta, jadi malam itu dia gak mau keluar. Tapi kawan-kawannya datang katanya perjumpaan terakhir, diajak nongkrong, rupanya balik dia udah gak sadarkan diri," tangis sang nenek.

Atas kejadian ini, pihak keluarga berharap bantuan LPSK untuk membantu biaya perawatan selama di rumah sakit.

"BPJS tidak mengcover, kami kena biaya Rp 201 juta, sudah kami bayar Rp 20 juta dari hasil pengumpulan donasi. Kami harap LPSK bisa membantu sisanya Rp 180 juta. Jasad cucu saya bisa keluar karena ada jaminan dari anggota DPRD," katanya.

"Kami keluarga juga berharap agar pelakunya segera ditangkap, supaya kejadian serupa tidak terulang," sambungnya.

Kapolsek Medan Helvetia Kompol Heri Sihombing menjelaskan pihaknya telah menerima laporan korban dan sedang melakukan penyelidikan untuk memburu pelakunya.

Sebelumnya diberitakan jika malam itu keluarga korban sempat dibantu anggota DPRD Medan Komisi 3, Rudiawan Sitorus untuk menjaminkan korban agar bisa mendapatkan perawatan di RS Bunda Thamrin. 

Korban pun menjalani operasi pada bagian batok kepalanya yang luka berat akibat bacokan. Pasca operasi, kondisi korban masih belum sadarkan diri hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit pagi tadi. (*)

Dirut Tirtanadi - Tim USU Telusuri Hutan Sibolangit
| Sabtu, Februari 05, 2022

By On Sabtu, Februari 05, 2022


PATIMPUS.COM - Direktur Utama Perumda Tirtanadi Kabir Bedi menyusuri hutan Sibolangit bersama tim LPPM USU, Sabtu (5/2/2022).

Kabir Bedi yang didampingi Kadiv PAM Arif Siregar, Kadiv PKA M.Ali Siregar, Ka.IPAM Sibolangit Dedi Gusman, Kabid Publikasi dan Komunikasi Sekper Martha Tobing, Kabid Aset Yunita Pohan. sangat antusias dan bersemangat berjalan puluhan kilometer di dalam hutan tersebut meskipun dalam kondisi hujan.

"Saya bersama tim dari USU serta yang lainnya, memastikan perkembangan keberadaan hutan Sibolangit ini sebagai resapan air untuk  kebutuhan hidup masyarakat, yang sudah puluhan bahkan ratusan tahun Tirtanadi sebagai pengelolanya dan jika ada manusia yang tidak bertanggung jawab merusak hutan ini akan meminta penegak hukum untuk memproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," tegas Kabir Bedi.

Hutan Lindung Geologi Hayati yang dikelola PDAM Tirtanadi sedang dirambah oknum yang tidak bertanggung jawab, dan ini sudah mengancam hajat hidup orang banyak khusus nya masyarakat di daerah deli serdang dan kota Medan. Bahkan dampak dari perambahan bisa juga menimbulkan bencana banjir yang dapat menimbulkan korban jiwa.

PDAM Tirtanadi Provinsi akan terus bekerjasama dengan seluruh stake holders untuk tetap mempertahankan keradaan Hutan di Sibolangit ini. (don)

Kasus Harian Tinggi, Tapi Pasien Covid-19 Sepi di RS
| Sabtu, Februari 05, 2022

By On Sabtu, Februari 05, 2022


PATIMPUS.COM - Hingga Jumat (4/2/2022), konfirmasi jumlah kasus harian Covid-19 mencapai 32.211. Kendati demikian, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit masih rendah. Selain itu, sebagian besar kasus terkonfirmasi merupakan kasus tanpa gejala dan bergejala ringan.

Meski kecepatan penularan dari varian Omicron ini lebih cepat daripada varian of concern Covid-19 yang lain, namun kasus kesakitan maupun kematian akibat varian ini rendah. 

“Hal ini dapat terlihat dari kondisi pasien yang dirawat di rumah sakit secara nasional masih sangat rendah. Rata-rata pasien yang dirawat di rumah sakit saat ini juga tidak bergejala dan gejala ringan. Dari data yang kita miliki, meski secara tren kenaikan kasus varian Omicron ini ada kemiripan dengan Delta, namun angka keterisian tempat tidur rumah sakit jauh lebih landai,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes.

dr. Nadia menyampaikan bahwa pemerintah menghimbau masyarakat yang positif Covid-19 namun tidak bergejala ataupun bergejala ringan tidak perlu ke rumah sakit.

 “Cukup melakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat, serta memanfaatkan layanan telemedisin jika tersedia, atau melapor ke Puskesmas terdekat. Dengan demikian kita dapat mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan, serta membantu menyelamatkan orang lain yang memiliki gejala sedang hingga kritis,” terang dr. Nadia.

Secara nasional, tren perawatan pasien atau yang biasa disebut Bed Occupancy Ratio (BOR) di Indonesia masih berada pada ambang batas yang aman. Hingga hari ini, baru 20% (16.712) pasien yang dirawat dari 80.344 tempat tidur yang tersedia untuk penanganan Covid-19. Jumlah ketersedian tempat tidur perawatan khusus pasien Covod-19 pun masih bisa ditambahkan lebih banyak lagi apabila dibutuhkan, seperti halnya langkah yang dilakukan pemerintah tahun lalu.

Data terbaru dari Kota Depok, Jawa Barat misalnya, menunjukkan bahwa meskipun konfirmasi kasus positif lebih tinggi daripada gelombang kedua 2021 lalu, pasien yang dirawat di rumah sakitnya baru mencapai 52%. Sementara itu kapasitas ruangan yang dialihkan untuk pasien Covid-19 masih 22% dari 30% ruangan untuk penanganan Covid-19. 

“Ini artinya masih ada setidaknya 8% persen tambahan ruang rumah sakit untuk dijadikan tempat intensif penanganan pasien Covid-19. Ini berbeda halnya dengan puncak kasus pada periode Juli-Agustus 2021 di mana jumlah konfirmasi kasus di Depok lebih sedikit daripada jumlah konfirmasi per hari ini, tapi pasien yang dirawat lebih banyak,” ujar dr. Nadia.

“Upaya yang perlu dilakukan saat ini adalah kembali menekan jumlah kasus dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan membatasi mobilitas masyarakat. Cakupan vaksinasi dosis lengkap juga harus terus dikejar berbarengan dengan dosis vaksin ketiga untuk memperkuat imunitas kelompok,” tegas dr. Nadia.

dr. Nadia juga menyampaikan bahwa cakupan vaksinasi yang cukup tinggi saat ini yang mencapai 89% untuk dosis pertama dan 62% untuk dosis kedua dinilai mampu mengurangi dampak kesakitan dan kematian dari infeksi Covid-19. 

“Kita masih perlu terus mendorong cakupan vaksinasi dosis lengkap yang lebih tinggi lagi untuk mencegah dampak lebih lanjut bagi kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak. Pemberian dosis ketiga (booster) juga sangat penting untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 lebih parah lagi,” tegas dr. Nadia

Masyarakat diimbau agar kembali sadar akan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Meski jumlah kasus meningkat dan keterisian rumah sakit dapat terkendali, namun menekan jumlah infeksi Covid-19 akan menjaga fasilitas layanan kesehatan tetap memadai,” tutup dr. Nadia. (*)

Bingung, Biaya RS Korban Begal Capai Ratusan Juta
| Kamis, Februari 03, 2022

By On Kamis, Februari 03, 2022


PATIMPUS.COM - Kisah pilu dialami Nurjannah. Janda anak 6 ini harus menanggung beban yang cukup berat. Buah hatinya, Indrajit Dermawan (17) kini tengah terbaring tak berdaya di ruang ICU RS Bunda Thamrin Medan. 


Selain harus memikirkan biaya perawatan yang cukup besar, kondisi anak keduanya yang menjadi kebrutalan para begal sudah tak sadarkan diri sejak lima hari belakangan. 


Kejadian itu sendiri berawal Sabtu (29/1/2022) dinihari lalu. Bersama temannya, Indrajit secara mendadak diserang orang tak dikenal dan membacok keduanya di kawasan Jalan Kapten Sumarsono. 


Indrajit pun langsung dilarikan ke RS Advent. Namun, Karena kondisi keuangan, dirinya sempat tak mendapatkan perawatan. Sementara BPJS tak mengcover karena korban tindak kriminal. 


"Malam itu pihak rumah sakit minta jaminan uang ke keluarga sekitar 5 juta. Karena kita gak punya uang sempat bingung malam itu. Apalagi BPJS tidak mengcover pasien korban kriminal" kenang sang nenek, Sabariyah kepada awak media, Kamis (3/2/2022). 


Beruntung, sambung nenek yang akrab disapa Iyah, malam itu keluarga korban dibantu anggota DPRD Medan Komisi 3, Rudiawan Sitorus yang hadir dan menjaminkan korban untuk membawanya ke RS Bunda Thamrin agar mendapatkan penanganan medis. 


Korban pun menjalani operasi pada bagian batok kepalanya yang luka berat akibat bacokan. Kini, kondisi korban masih belum sadarkan diri hingga harus mendapatkan perawatan serius di ruang ICU. 


Namun, masalah lain menghampiri keluarga korban. Biaya rumah sakit yang terus membengkak hingga Rp 110 juta membuat ibu korban dan keluarga makin kesulitan. 


"Rencananya saat ini mau dipindahkan ke RS Pirngadi lewat bantuan pak Rudiawan Sitorus karena di sini (RS Bunda Thamrin) biayanya cukup besar. Tapi yang jadi masalah kami belum punya biaya untuk melunasi biaya perobatannya yang cukup besar. Kami cuma bisa pasrah saat ini bang," ujar Iyah dengan baluran air mata yang terus mengalir di sudut kelopak matanya. 


Berharap Ada Donatur


Tak ada yang bisa dibuat Nurjannah dan keluarga saat ini. Pasrah dan doa menjadi senjata ampuh mereka agar anaknya bisa mendapatkan keajaiban. 


Keterbatasan ekonomi memaksa mereka untuk memposting kisah ini di akun sosial pribadinya. Harapannya sederhana. Ada malaikat tak bersayap yang datang dan menghampiri mereka untuk mengulurkan bantuan dan memberi secercah harapan atas masalah yang mereka hadapi kini. (*)


RSUD dr Pirngadi Medan Jelaskan Hak dan Kewajiban Pasien
| Rabu, Februari 02, 2022

By On Rabu, Februari 02, 2022


PATIMPUS.COM - Pelayanan rumah sakit baik dari segi fasilitas atau pun sikap para tenaga kesehatan (nakes) selalu menjadi keluhan pasien atau pun keluarga pasien yang sedang dirawat.

Oleh sebeb itu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi mengadakan pelatihan tentang hak dan kewajiban pasien, keluarga pasien dan para nakes selama tiga hari berturut-turut. 

Dari amatan wartawan, ada puluhan nakes yang terdiri dari perawat, dokter dan staf di RSUD Dr Pringadi sedang mengikuti pelatihan di ruang rapat rumah sakit, Rabu (2/2).   

Rapat yang dibuka oleh Direktur RSUD dr Pirngadi Medan itu, dr Syamsul Arifin Nasution itu menjelaskan beberapa hal kewajiban nakes kepada pasien dan keluarga pasien. 

"Pelatihan ini kita adakan ke seluruh staf RSUD Pringadi yang berjumlah 300 orang selama 3 hari berturut-turut secara bergantian," ucap Rina, Kepala Diklat RSUD Dr Pirngadi.

Pelatihan ini  menurut Rina, diadakan guna meminimalisir keluhan pasien terhadap Rumah Sakit terkait pelayanan oleh pihaknya.

"Pelatihan ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya yang juga merupakan amanat dari akreditasi dan wajib kita laksanakan," tuturnya. 

Dikatakan Rina bahwa sejauh ini RSUD Dr Pirngadi mendapat nilai keramahan 80 persen, kendati demikian masih banyak hal yang harus dibenahi dalam segi pelayanan.

"Kami mau membenahi sumber daya manusia kami perlu dilatih lagi untuk mencapai service excellent yang bagus untuk pelayanan Rumah Sakit kita,"ucapnya. 

Dijelaskan Rina bahwa beberapa hal kewajiban nakes yang harus dilakukan kepada pasien adalah ramah tamah sebelum memberikan berbagai macam penjelasan.

"Hal-hal sepele keluhan pasien itu seperti susternya sombong dan lain-lain makanya di pelatihan awal tadi kita jelaskan bahwa keramahan menyapa pasien sudah menjadi kewajiban para nakes," ucapnya. 

Dijelaskan Rina juga beberapa hak pasien di Rumah Sakit diantaranya mendapatkan pelayanan rumah sakit yang manusiawi.

"Hak yang harus didapatkan pasien ketika di Rumah Sakit itu mendapatkan pelayanan yang jujur, adil dan tanpa deskiriminasi," ucapnya. 

Selain itu wajib mendapatkan pelayan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan penyakit yang dialami pasien.

"Hal-hal hak pasien itu sangat wajib diterapkan dan inilah yang mau kita terapkan di tahun 2022 ini," ucapnya. 

Rina menjelaskan pastinya hak dan kewajiban pasien, keluarga pasien, dan para nakes itu tertera dalam UU Permankes no  4 tahun 2018 tentang hak dan kewajiban pasien kepada Rumah Sakit. 

"Apabila pasien atau keluarga pasien yang tidak mendapatkan pelayanan yang baik di RS itu bisa mengecek terlebih dahulu di UU. Apabila melenceng maka langsung laporkan kepada atasan rumah sakit tersebut," ucapnya. 

Dengan adanya pelatihan ini diharapkan para nakes dan staf di  RSUD dr Pirngadi bisa melaksanakan dengan baik. 

"Untuk pasien jangan takut untuk melaporkan karena kita sangat terbuka untuk kritikan yang membangun dan akan terus berbenah  pelayanan di rumah sakit ini," ucapnya. (*)

Jokowi Resmikan Pantai Bebas Parapat, Gubsu Berharap Jadi Magnet Wisatawan
| Rabu, Februari 02, 2022

By On Rabu, Februari 02, 2022


PATIMPUS.COM - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kawasan Pantai Bebas Parapat, Kabupaten Simalungun, yang baru saja ditata, Rabu (2/2/2022). 


Tampak perubahan yang besar pada kawasan Pantai Bebas jika dibandingkan sebelum ditata. Banyak perubahan sana sini. Kini kawasan tersebut lebih cantik, serta memiliki berbagai fasilitas yang bisa dinikmati masyarakat mulai dari jalur jogging, ampliteater, panggung geladak, menara pandang, dek pandang, area skateboard, area bermain, kios makanan, kamar kecil, dan parkir mobil. 


Edy Rahmayadi mengatakan, penataan Kawasan Pantai Bebas merupakan dukungan untuk memperindah Kawasan Destinasi Super Prioritas Danau Toba. Diharapkan dapat menjadi magnet wisatawan untuk berkunjung ke kawasan tersebut. 


Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, pertumbuhan ekonomi di Sumut juga akan meningkat. "Dengan meningkatnya kunjungan kesini, kita harapkan wisatawan banyak membelanjakan uangnya ke sini, dengan begitu peningkatan ekonomi masyarakat pun meningkat," ujar Edy Rahmayadi, usai peresmian di Kawasan Pantai Bebas.


Proyek penataan Kawasan Pantai Bebas tersebut menggunakan biaya Rp84,6 miliar dan dibangun selama setahun, dimulai tahun 2020 dan selesai tahun 2021. Luas kawasan tersebut 10.000 meter persegi.


Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi menyampaikan, selain fasilitas pariwisata, infrastruktur diharapkan dapat terhubung dengan sejumlah kawasan wisata. 


"Semua kalau bisa itu diintegrasikan, tapi tidak mungkin dalam waktu dekat karena juga semuanya ada mana yang skala prioritas, mana yang berikutnya," ujarnya.


Turut bersama Presiden dan Gubernur, Menteri Koordinasi Bisang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. 


Rombongan tiba di Kawasan Pantai Bebas Parapat menggunakan sepeda motor. Setibanya di kawasan tersebut, rombongan disambut masyarakat yang sudah menunggu sejak pagi. (*)


Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis