Sabtu, 06 Februari 2021

Selama Pandemi, YOAM Tidak Bisa Menjangkau Anak Penderita Kanker

    Sabtu, Februari 06, 2021  


PATIMPUS.COM - Selama pandemi Covid-19 di sepanjang tahun 2020, jumlah pasien baru anak penderita kanker menurun. Turunnya jumlah pasien tersebut bukan dikarenakan tidak ada yang sakit, melainkan tidak bolehnya menjangkau ke rumah sakit.


"Kami hanya bisa menjangkau berdasarkan rekomendasi saja," sebut Ketua Yayasan Onkologi Anak Medan (YOAM), Atika Rahmi SPsi MPsi, Jumat (6/2/2021)


Atika mengatakan, pada tahun sebelum pandemi Covid-19, Jumlah anak penderita kanker mencapai 80 sampai 90 orang pertahun. Tapi di tahun 2020 hanya 45 anak saja.


"Angka kematian anak di tahun 2020 itu mencapai 20 orang, tetapi yang exit itu bukan kasus baru, melainkan penderita yang sudah mengalami kanker sejak 3-4 tahun lalu," terangnya.


Jenis kanker yang paling banyak yang diderita anak-anak adalah leukimia dan kelenjar getah bening. Leukimia paling banyak diusia bawah 12 tahun, selanjutnya ada juga jenis kanker mata yang disebut retinoblastoma itu banyak menyerang anak usia  1 atau 2 tahun. 


Untuk memberikan pendampingan anak-anak dengan kanker ini, wanita cantik yang juga sekaligus dosen disalah satu perguruan tinggi di Medan ini melakukan berbagai cara. Seperti  pendampingan psikologis di rumah singgah, misalnya mengajak bermain dan belajar, terapi dan mengajak jalan-jalan keliling kota Medan. 


"Bagi anak yang berbulan-bulan keluar masuk rumah sakit kami ajak ke bioskop. Kami ajak main Timezone, kami cari donaturnya. Bukan hanya menghibur anak anak, orangtuanya juga ikut terhibur," katanya. 


Atika mengatakan, apabila penderita kanker sangat membutuhkan darah, maka pihaknya telah memiliki pendonor siaga. Pendonor siaga ini untuk mengantisipasi apabila RSUP H Adam Malik tidak memiliki stok darah. Caranya, mereka akan memposting bantuan darah kepada seluruh kolega atau rekan-rekan yang sudah bergabung dan membantu YOAM.


"Masyarakat luas juga ikut membantu mendonorkan darah. Namun sejak pandemi ini, jumlah pendonor juga menurun. Pada tahun 2020, terakhir melakukan penggalangan donor darah di bulan Februari, tapi sejak itu tidak ada lagi. Pernah ada anak leukimia yang membutuhkan darah karena trombositnya turun, tapi pendonor siaga tidak ada. Itu pernah terjadi," sebutnya. (don)


Previous
Next Post
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda
© 2023 patimpus.com.