Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Senin, 20 November 2023

RS Pirngadi Tingkatkan Kualitas Pelayanan Perawat ICU

    Senin, November 20, 2023  


PATIMPUS.COM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan meningkatkan kemampuan dan kualitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan dan perawatan ICU yang memenuhi kualifikasi sebagai perawat ICU.


Hal itu dikatakan Direktur RSUD Dr Pirngadi Kota Medan dr Suhartono SpPD SubspHOM (K) Finasim usai membuka pelatihan keperawatan intensif dasar kemarin.


Ia mengatakan kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 13-17 November 2023. Peserta yang terlibat terdiri dari perawat dari unit RSUD Dr Pirngadi Kota Medan sebanyak 25 orang.


"Narasumber terdiri dari Himpunan Perawat Critical Care Indonesia (HIPERCCI) dan PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia)," ujarnya.


Ia mengatakan pelatihan itu membahas konsep dasar keperawatan ICU, etik legal keperawatan ICU, monitoring haemodinamik, manajemen airways dan hal lainnya terkait keperawatan ICU.


"Pelatihan keperawatan intensif dasar  ini bekerjasama dengan HIPERCCI merupakan kegiatan pertama untuk Tahun 2023," ungkapnya.


Suhartono mengharapkan agar semua peserta yang telah terpilih untuk ikut serta dalam pelatihan keperawatan intensif dasar ini serius dalam mengikuti semua materi yang disampaikan para narasumber.


"Dimana pelatihan ini tidak hanya bermanfaat bagi peningkatan layanan ICU di RSUD Dr Pirngadi Kota Medan, akan tetapi menjadi investasi bagi peserta itu sendiri," harapnya. (don)


Rabu, 15 November 2023

JKN Melindungi Sri dan Keluarga dari Ketidakpastian Biaya Berobat

    Rabu, November 15, 2023  


PATIMPUS.COM - Adanya imbauan menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari penyelenggara ibadah umrah dan haji khusus, membuat Sri Wahyuni (40) harus memastikan keaktifkan kepesertaan ibunya sebagai peserta Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.


Aturan dari Kementerian Agama tersebut mengingatkan agar calon jemaah umrah dan calon jemaah haji segera terdaftar menjadi peserta Program JKN.


Ditemui oleh wartawan pada Senin (13/11) di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Medan, Sri datang mewakili ibunya untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan pada segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas tiga.


“Atas izin Allah, insyaallah tahun depan ibu saya bisa naik haji. Sekarang saya datang ke sini untuk mengurus kepesertaan BPJS Kesehatan ibu saya. Katanya sekarang kalau mau naik haji harus menjadi peserta BPJS Kesehatan. Sebenarnya dulu kami sekeluarga belum familiar dengan asuransi kesehatan seperti ini, jadi dulu jika saya dan keluarga ada yang jatuh sakit maka nantinya kita akan bayar sendiri,” ujar Sri.


Lebih lanjut, Sri  menceritakan proses perjalanannya yang semula tidak begitu menganggap penting jaminan kesehatan hingga akhirnya jadi peserta JKN. Sebagai ibu tumah tangga yang fokus kepada anak dan keluarga, Sri terkadang tidak terlalu memperhatikan kesehatannya sendiri.


Hingga pada suatu waktu ia merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya. Ditemukan benjolan kecil yang berada pada payudaranya yang membuat Sri sedikit khawatir.

Ia menjelaskan terkait hasil pemeriksaan yang didapatkannya menunjukkan bahwa ia memiliki tumor jinak yang harus cepat mendapat tindakan operasi sebelum menjadi lebih parah.


Mendengar kata operasi tentulah langsung membuatnya berpikir tentang biaya yang besar. Hal ini yang kemudian menyadarkan Sri akan pentingnya jaminan kesehatan. Sri memutuskan untuk  segera mendaftarkan dirinya dan keluarga dan kemudian berobat menggunakan BPJS Kesehatan.


“Tidak menyangka juga kala itu saya bisa terkena tumor jinak dan saya yakin biaya penanganannya pasti akan besar. Saya langsung terbayang betapa sulitnya nanti keadaan jika tidak ada penjamin untuk kesehatan ini, saat itu saya putuskan untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan. Tidak hanya untuk saya saja tapi juga untuk anak-anak saya,” ungkap Sri.


Sri tidak pernah menyangka dirinya akan mengalami kejadian seperti ini. Seumur hidupnya menjadi pasien dengan menggunakan biaya pribadi membuatnya sadar akan pentingnya memiliki BPJS Kesehatan, baik ketika kondisi yang sehat maupun sakit. 


Pengalaman pertama yang juga tidak terlupakan oleh Sri adalah saat ia memanfaatkan pelayanan untuk berobat. Fasilitas kesehatan tempatnya berobat memberikan penanganan yang terbaik, sehingga Sri tidak perlu dirawat inap terlalu lama. Sri juga merasa beruntung dapat dirawat dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama di rumah sakit, sehingga ia sudah dapat kembali menjalani aktivitas rutinnya. 


Sejak kejadian tersebut, terhitung sudah satu tahun lebih lamanya Sri dan keluarga menjadi bagian dari BPJS Kesehatan.


“Saya sedikit kaget waktu pertama kali menjadi pasien BPJS Kesehatan. Saya mengira akan diperlakukan secara berbeda, tetapi ternyata tidak sama sekali. Proses rujukan dan mendaftar antrean juga mudah tanpa ada kesulitan. Saya juga menggunakan Aplikasi Mobile JKN untuk pendaftaran antrean di rumah sakit. Jadi waktu saya sampai di rumah sakit sudah tinggal menunggu sebentar saja,” kata Sri.


Menutup pembicaraan, Sri mengungkapkan harapannya kepada masyarakat terhadap BPJS Kesehatan untuk dapat selalu mendukung jalannya program jaminan kesehatan dengan saling menolong. 


Menurutnya, pemerintah sudah membuat program jaminan kesehatan yang sangat baik untuk masyarakat. Banyak orang sakit yang bisa terbantu dengan adanya JKN ini sebagai penjamin kesehatannya.


"Maka dari itu, kita sebagai rakyat berkewajiban untuk terus mendukung program ini dengan menjadi peserta aktif dan rutin membayar iuran. Meskipun saat ini kita sehat dan merasa tidak perlu menggunakannya, ketahuilah bahwa iuran kita bisa membantu saudara-saudara kita juga,” tutur Sri. (don)

Kamis, 09 November 2023

Driver Ojol Rentan TBC, Dinkes Sumut Gelar Cek Kesehatan

    Kamis, November 09, 2023  


PATIMPUS.COM - Untuk memutus mata rantai penularan penyakit tuberkulosis (TB) paru, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Dinkes Sumut) melakukan skrining (pemeriksaan) kesehatan terhadap pengemudi ojek online (ojol) di Kota Medan.


"Pemeriksaan TB Paru pada pengemudi ojol guna memutus mata rantai penularan. Apalagi, Sumut menempati posisi ke-4 provinsi seluruh Indonesia," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr Alwi Mujahit Hasibuan melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sumut, Hamid Rijal Lubis SKM MKes, di Kantor Grab Medan, CBD Polonia, Rabu (8/11/2023).


Hamid juga mengatakan, eliminasi TB Paru ditargetkan pada tahun 2030. Akan tetapi, target tersebut diminta dapat dipercepat.


"Karena itu, upaya mempercepat mencapai target tersebut salah satunya dengan melakukan skrining kesehatan pekerja sektor informal dengan target sasaran pengemudi ojek online. Makanya, hari ini kita lakukan skrining kesehatan kepada pengemudi ojol yang bermitra dengan Grab dan Gojek," jelas Hamid.


Selain skrining TB Paru, Dinkes Sumut juga melakukan pemeriksaan penyakit tidak menular (PTM) dan penginderaan (mata).


“Jika ditemukan ada pengemudi ojol yang terdeteksi TB Paru, PTM dan mata, maka akan kita rujuk ke Puskesmas.


Dengan begitu, penularan TB Paru dan PTM cepat diketahui sehingga penanganan yang dilakukan juga lebih cepat,” sambung Hamid.


Dia menuturkan, skrining kesehatan tersebut merupakan bagian dari kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59.


"Puncak kegiatan HKN ke-59 akan kita lakukan pada 19 November di Gedung Eks Medan Club. Ada Festival Ayo Sehat,” tandas Hamid.


Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Pulo Rijal Togatorop menambahkan, kegiatan pemeriksaan kesehatan ini juga sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.


Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan tersebut bekerja sama dengan UPT Rumah Sakit Paru, RS Mata, Laboratorium Kesehatan Sumut, Dinas Kesehatan Kota Medan dan beberapa Puskesmas.


"Skrining kesehatan yang dilakukan antara lain pemeriksaan PTM, penyakit menular, kesehatan jiwa hingga kesehatan mata.


Targetnya, sekitar 350 pengemudi ojol. Namun demikian, kita tidak membatasi berapa jumlah pengemudi ojol yang dilakukan skrining kesehatan. Untuk pelaksanaannya, khusus hari saja sampai pukul 15.00 WIB," sebutnya.


Sementara itu, Ketua Panitia Teknis HKN ke-59 Dinkes Sumut, Jefri Manurung menuturkan, skrining kesehatan tersebut dilakukan juga bertujuan agar pekerja sektor informal khususnya pengemudi ojol yang tidak memiliki waktu untuk pemeriksaan kesehatan karena sibuk maka bisa mengikuti kegiatan ini.


"Tak hanya skrining, ada juga diberikan penyuluhan kesehatan. Selain skrining kesehatan fisik, mereka juga dilakukan skrining kesehatan jiwa," ujar Jefri didampingi Enda Mora Dalimunthe SKM MKes yang juga Ketua Panitia Teknis HKN ke-59 Dinkes Sumut. (don)

Sabtu, 04 November 2023

Dinkes Sumut Akan Selesaikan 4 Persoalan Sebabkan Kematian Tinggi

    Sabtu, November 04, 2023  


PATIMPUS.COM - Dinas Kesehatan Sumatera Utara akan menyelesaikan empat persoalan yang sangat penting di dalam sektor kesehatan, sebab mengakibatkan angka kematian yang cukup banyak pada masyarakat.


"Empat persoalan ini cukup tinggi di Sumut yaitu penyakit jantung, stroke, ginjal dan kanker. Sehingga secara umum kita akan menyelesaikan persoalan yang ada," sebut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr Alwi Mujahit Hasibuan MKes,

pada wartawan, Jumat (3/11/23).


Di Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 pada 12 November 2023 mendatang sesuai tema Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju diharapkan bisa melakukan lompatan dan menyelesaikan persoalan-persoalan kesehatan yang ada di Indonesia khususnya di Sumut.


"Kita menyadari dengan kejadian Covid-19 ternyata struktur kesehatan kita itu rapuh, daya tahan sistem kesehatan kita itu rapuh. Sehingga kita harus berbenah. Suatu saat nanti diharapkan kita bisa mengatasi tantangan itu dan kita bisa lebih siap. Jadi tema transformasi itu seperti itu arahnya nanti. Jadi, secara umum kita akan menyelesaikan persoalan yang ada seperti empat persoalan tadi," terangnya. 


Untuk itu, kedepan secara mendasar akan dilakukan promosi pencegahan, upaya promotif dan preventif. Sehingga penekanan prioritasnya itu terpusat disana apalagi ada angka kematian karena empat persoalan itu maka ini akan segera diselesaikan.


"Selanjutnya, kita akan menata promotif dan preventif kita lebih maju, lebih siap dalam menyelesaikan masalah. Terutama kita melakukan pencegahan. Pencegahan ini akan membuat biaya lebih ringan, karena kalau masuk ke dalam pengobatan biayanya akan lebih mahal," bebernya.


Tahun ini, pihaknya akan melibatkan seluruh komponen yang ada terutama yang aktif dibidang kesehatan termasuk dalam hal ini institusi kesehatan yang ada, kelompok kelompok masyarakat peduli kesehatan termasuk wartawan yang peduli dalam bidang kesehatan.


"Jadi kita harapkan seluruhnya terlibat untuk menyelesaikan persoalan ini. Termasuk rumah sakit, klinik, perguruan tinggi dibidang kesehatan. Kita harapkan institusi kesehatan ini melakukan kegiatan internal dan kegiatan keluarga dan HKN ini milik kita sama-sama," jabarnya.


Ditambahkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinas Kesehatan Sumut, Hamid Rijal Lubis SKM MKes menjelang HKN ini Dinas Kesehatan Sumut mencoba berkolaborasi dengan berbagai pihak. 


"Diawali dari pelayanan di KB kemudian akan dilanjutkan dengan kolaborasi dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat USU untuk memberikan layanan skrining kesehatan pada lansia di tanggal 7 November. Selanjutnya kita melakukan skrining kesehatan berupa penginderaan, Penyakit Tidak Menular (PTM) dan TBC pada pekerja informal sasaran driver ojol di tanggal 8-9 November. Kita juga melakukan upacara peringatan HKN lalu ada aksi bergizi pada siswa di Medan. Puncaknya ada Festival Ayo Sehat di 19 November nanti di eks Medan Club," pungkasnya. (don)

Rabu, 01 November 2023

Pergeseran PMT Sumut untuk Optimalisasi Penanggulangan Stunting

    Rabu, November 01, 2023  


PATIMPUS.COM - Pergeseran anggaran belanja pemberian makanan tambahan (PMT) lokal tahun 2023 oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumut hakekatnya untuk optimalisasi penanggulangan stunting.


“Pergeseran dari PMT lokal menjadi belanja susu balita usia di atas tiga tahun dan susu ibu hamil itu juga untuk efektivitas anggaran sekaligus menghindari duplikasi anggaran,” ujar Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahit melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Hamid Rijal Lubis SKM MKes, Rabu (1/11).


Hal ini ditanyakan wartawan sehubungan info seolah-olah diduga ada penyimpangan petunjuk teknis (juknis) tentang PMT dalam penanggulangan masalah stunting di Sumut.


Kabid memaparkan Dinkes Sumut tahun 2023 ini memiliki anggaran belanja penambah daya tahan tubuh yang semula direncanakan untuk PMT Lokal. Sasarannya ibu hamil kurang energi kronis (KEK), balita berat badan tidak naik, balita berat badan kurang dan balita gizi kurang.


“Rencana lokasi pemberian PMT adalah di Kabupaten Nias Utara, Mandailing Natal, Padang Lawas, Dairi dan Batubara,” jelasnya.


Kemudian pada Mei 2023 Kemenkes RI menerbitkan Juknis PMT Berbahan Pangan Lokal untuk Balita dan Ibu Hamil. Pada Bagian 3 Juknis disebutkan pembagian peran pada penyelenggaran PMT Lokal adalah Pusat sebagai Penyusunan Petunjuk Teknis, Sosialisasi dan Orientasi PMT kepada Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota/Puskesmas/Mitra serta Monitoring Evaluasi.


Kemudian Provinsi/Kabupaten/Kota berperan dalam Sosialisasi/Orientasi Kegiatan PMT dan Monitoring Evaluasi. Selanjutnya Puskesmas berperan dalam Pertemuan Tingkat Kecamatan untuk penentuan sasaran, lokasi pelaksanaan PMT, menu dan jadwal, pembekalan kepada penyelenggara PMT di desa dan pemantauan PMT.


Untuk Desa berperan dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), Perencanaan PMT, Pelaksanaan PMT dan Pemantauan PMT dan terakhir Posyandu berperan dalam pendataan sasaran, deteksi gangguan tumbuh kembang, edukasi dan pencatatan


“Berdasarkan juknis PMT Lokal bahwa tahapan penyelenggaraan mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan sampai pencatatan dan pelaporan, peranan utamanya adalah puskesmas dan desa,” jelasnya.


Masih dari Bagian 3 Juknis tersebut disimpulkan bahwa pelaksana PMT Lokal sebaiknya langsung dilaksanakan oleh Puskesmas bersama Desa. Sementara Dinas Kesehatan Provinsi berperan untuk Sosialisasi Orientasi Kegiatan PMT dan Monitoring Evaluasi.


Dalam hal ini lanjutnya Dinas Kesehatan Sumut juga kesulitan untuk melaksanakan langsung kegiatan PMT Lokal. Hal itu mengingat tahapan kegiatannya harus terlibat secara penuh pada seluruh proses, mulai dari pembelian bahan makanan, pengolahan bahan makanan, penyiapan makanan dan mendistribusikan makanan kepada sasaran termasuk pencatatan dan pelaporan pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak serta Aplikasi Sigizi Terpadu.


Faktor lain yang menjadi penyulit bagi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara adalah rentang kendali yang begitu jauh apabila langsung terlibat dalam pelaksanaan PMT Lokal, mengingat area geografis untuk daerah yang ditetapkan sebelumnya yaitu Kabupaten Nias Utara, Mandailing Natal, Padang Lawas, Dairi dan Batubara.


“Kemudian pada sisi lain, untuk Tahun Anggaran 2023, Kemenkes RI melalui mekanisme BOK Salur juga menganggarkan PMT Lokal senilai Rp 96.207.772.995 kepada 29 Kabupaten/Kota se Sumatera Utara termasuk Kabupaten Nias Utara, Mandailing Natal, Padang Lawas, Dairi dan Batubara,” jelasnya.


Dikemukakan pelaksanaan PMT Lokal dari Kemenkes RI ini langsung dikelola oleh Puskesmas mulai dari Perencanaan, Pelaksanaan sampai kepada Pelaporan.


“Dengan adanya anggaran PMT Lokal di Puskesmas (BOK Salur) maka seluruh sasaran Ibu Hamil KEK dan Balita bermasalah gizi dinilai dapat diintervensi. Jadi apabila Dinas Kesehatan Sumut tetap melaksanakan PMT Lokal maka dikhawatirkan akan terjadi Duplikasi Sasaran atau Duplikasi Anggaran sehingga menyalahi prinsip pembiayaan sebagaimana pada Bagian 6 tentang Pembiayaan dan Administrasi Juknis PMT Lokal,” jelasnya.


Dikemuakkan penanggulangan Stunting tidak hanya melalui pendekatan Pemberian Makanan Tambahan Berbahan Pangan Lokal. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk kelompok sasaran mulai dari remaja, pasangan usia subur, ibu hamil, bayi dan balita.


Beberapa kajian ilmiah menyebutkan pendekatan yang saling melengkapi dengan PMT Berbahan Lokal untuk mencegah Stunting antara lain Kajian Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan MS (Guru Besar Pangan dan Gizi IPB) pada 1.600 Balita di Sumba dengan intervensi susu dan telur selama 3-6 Bulan maka ditemukan anak berat badan sangat kurang turun dari 42,1 % menjadi 4,2 %. Selanjutnya ditemukan juga anak gizi baik naik dari 13,6 % menjadi 68 %.


Kemudian penelitian Nita Dwi Astikasari dan Wa Ode Sitti Apri Harliyanti menemukan bahwa Ibu hamil yang mengkonsumsi susu ibu hamil memiliki ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Berat Badan yang lebih besar dari ibu yang tidak mengkonsumsi susu ibu hamil.


Selanjutnya penelitian Sri Sumarni menyatakan terdapat peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil setelah pemberian susu ibu hamil maupun setelah pemberian tablet Fe dan terdapat perbedaan kadar hemoglobin antara ibu hamil yang diberi susu dan ibu hamil yang diberi tablet Fe.


Lebih jauh bila dilihat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.01.07/MENKES/1928/2022 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stunting pada bagian Pencegahan Primer (Promotif) disebutkan pencegahan dapat dilakukan pada saat Posyandu dengan mengupayakan PMT yang mengandung protein hewani, seperti telur, ayam, ikan, daging, susu dan produk olahan susu.


“Berdasarkan peran Dinas Kesehatan Provinsi dalam pelaksanaan PMT Lokal, Rentang Kendali Pelaksanaan yang terlalu jauh, Pengalokasian Anggaran PMT Lokal di Puskesmas TA 2023 (BOK Salur), Pencegahan Duplikasi Sasaran dan Anggaran, kajian ilmiah manfaat susu untuk Balita dan Ibu Hamil serta Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stunting maka Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara melakukan pergeseran anggaran Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh dimana didalam rincian kegiatan semula Belanja Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal menjadi diantaranya Belanja Susu Balita untuk usia diatas 3 Tahun dan Susu Ibu Hamil,” jelasnya. (don)

Kemenkes RI Siapkan Vaksin Untuk Eliminasi TBC

    Rabu, November 01, 2023  


PATIMPUS.COM - Guna mengeliminasi kasusnya di Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia  (Kemenkes RI) sedang mempersiapkan vaksin Tuberculosis (TBC) dari tiga negara termasuk Jerman dan China.


"Indonesia lagi siapkan vaksin TBC. Hal ini sebagai upaya percepatan eliminasi TBC di 2030. Ada tiga kandidat yang sudah sudah kita uji klinik tahap dua, diantaranya dari Jerman dan China. Sehingga dalam satu atau dua tahun ke depan vaksinasi TBC kita harapkan bisa berjalan di negara kita dan negara lain," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Dr dr Maxi Rein Rondonuwu DHSM MAR, kepada wartawan, Rabu (1/11) di Medan.


Ditambahkannya, untuk situasi dalam tahun ini Kemenkes RI menargetkan hampir sejuta kasus baru TBC yang harus dicari atau minimal 800 ribu.


Hingga saat ini kondisi sampai triwulan tiga masih 535 ribu lebih. Selanjutnya penemuan kasus baru tersebut akan diobati sampai tuntas.


"Target kita harusnya 90 persen ditemukan dan diobati. Sebab tiap tahun ada 144 ribu angka kematian di Indonesia. Maka dari itu kita akan lawan TBC ini seperti kita berhasil tanggulangi Covid-19. Setiap kasus minimal 10 orang harus kita tracing, kita cari kontak eratnya dan yang positif diberikan terapi pencegahan. Dari satu TBC aktif kita cari 10 orang, kemudian treatment pengobatan TBC. Kita sudah punya pengalaman dan punya ruang isolasi Covid-19. Jadi kita rawat di rumah sakit sampai tuntas dan ini butuh dukungan dari masyarakat lintas sektor," terangnya.


Sementara itu, untuk di Sumatera Utara (Sumut) sendiri, disebutkan Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan, MKes guna memperjuat komitmet seluruh pihak, Pemerintah Provinsi Sumut sudah menerbitkan SK Gubernur No.188.44/667/KPTS/2023 Tentang Tim Pecepatan Penanggulangan TBC per 18 Agustus 2023, dan sudah disosialisasikan kepada seluruh anggota tim percepatan pada tanggap 23-24 Oktober 2023.


"Tim percepatan penanggulangan TBC ini juga harus segera diterbitkan oleh Bupati/Walikota sehingga dapat menjadikan acuan atau regulasi tim penanggulangan TBC di Kabupaten/Kota masing-masing dengan melibatkan berbagai pihak," jelasnya. 


Selain itu, dalam meningkatkan penemuan kasus TBC di Sumut juga melakukan perjanjian kerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk pelaksanaan skrining. 


"Skrining ini juga akan dilakukan di Universitas, Perguruan Tinggi, Sekolah, Pesantren, Lapas/Rutan bahkan di perusahaan," pungkasnya. (don)

Senin, 30 Oktober 2023

RS Pirngadi Kerjasama Dengan Travel Sambut Pasien Luar Negeri

    Senin, Oktober 30, 2023  


PATIMPUS.COM - Rumah Sakit Umum (RSUD) Dr Pirngadi Medan sudah melakukan kerjasama dengan pihak-pihak pendukung wisata medis seperti travel untuk menyambut pasien lokal maupun mancanegara.


"Secara fasilitas sarana dan prasarana RSUD Dr Pirngadi Medan siap 

memberikan pelayanan kepada pasien wisata medis. Upaya komunikasi dengan pihak-pihak lain yang terkait dengan pariwisata seperti rencana kerjasama dengan pihak tour and travel dalam promosi wisata medis sudah dilakukan," ungkap Wadir SDM dan Pendidikan RSUD Pirngadi, Rina Amelia SPSI Mpsi, Senin (30/10).


Ia juga menjelaskan RS Pirngadi juga sudah merencanakan berbagai fasilitas pendukung seperti penambahan jenis layanan.


"Recana penambahan jenis pelayanan kesehatan yang menjadi unggulan wisata medis. Rencana pengembangan untuk pelayanan dalam mewujudkan menu pelayanan yang sesuai dan menarik untuk wisata medis," tegasnya.


Rina juga menjelaskan bahwa pihaknya sangat optimis masyarakat akan berobat di dalam kota.


"Kita sangat optimis, karena program wisata medis dijalankan oleh 12 rumah sakit yang ada di Kota Medan dengan berbagai macam bidang layanan kesehatan yang menjadi unggulan di masing-masing rumah sakit, sebagai contoh RSUD dr Pirngadi Medan mengedepankan pelayanan Gigi Spesialis dan THT


Keunggulan rumah sakit yang terletak di Jalan Profesor HM Yamin Medan yakni Pelayanan Gigi Spesialis dan THT. 


Sementara itu, Program Medan Medical Tourism atau Wisata Medis di Medan tengah dipromosikan oleh Dinas Pariwisata Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Melalui program tersebut, masyarakat bisa berobat dan berwisata. (don)

Minggu, 29 Oktober 2023

Jelang HKN, Dinas Kesehatan Sumut Gelar Pelayanan BKB

    Minggu, Oktober 29, 2023  


PATIMPUS.COM - Hari Kesehatan Nasonal (HKN) diperingati setiap tahunnya pada 12 November dan untuk Tahun 2023, Tema HKN yang ditetapkan adalah Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju.


Tema ini diharapkan dapat mendorong institusi kesehatan bersama para pemangku kepentingan lainnya di bidang Kesehatan untuk memperkuat implementasi transformasi Kesehatan.


Tujuan dilaksanakan peringatan HKN Tahun 2023 adalah untuk mengakselerasi program kemitraan institusi kesehatan dengan lintas organisasi pemerintah, profesi, dan masyarakat dalam rangka mendukung transformasi Kesehatan. Selain itu diharapkan juga HKN ini dapat mendukung gaya hidup sehat pada setiap siklus hidup melalui kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat.


Menyambut HKN Tahun 2023, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara akan menyelenggarakan berbagai kegiatan yaitu Pelayanan Kesehatan BKB, Aksi Bergizi, Skrining Massal Kesehatan Pekerja Informal, Skrining TBC, Donor Darah, Anjangsana Panti Sosial/Jompo bersama DWP Unit Dinkes Sumut, berbagai perlombaan dan diakhiri dengan Festival Ayo Sehat.


Untuk Pelayanan BKB, maka kegiatan diselenggarakan di acara Road Show Bus KPK yang dipusatkan di Area Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) pada tanggal 26-27 Oktober 2023. Dari pelaksanaan kegiatan tersebut tercatat dilakukan pelayanan khitanan kepada 147 anak, pengobatan spesialistik penyakit dalam kepada 102 orang, pemeriksaan laboratorium sederhana kepada 197 orang dan pelayanan obat kepada 100 orang.


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr H Alwi Mujahit Hasibuan MKes menjelaskan bahwa HKN Tahun 2023 adalah momentum untuk menggerakkan seluruh potensi masyarakat dalam mendukung transformasi Kesehatan.


“Transformasi Kesehatan adalah agenda besar Kementerian Kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat Indonesia dan untuk itu harus kita dukung bersama dalam pelaksanaannya,” katanya kepada Wartawan di Medan, Sabtu (28/10).


Lebih lanjut, dr Alwi menyampaikan Pelayanan BKB di acara Road Show Bus KPK merupakan bentuk dukungan untuk kegiatan tersebut sekaligus merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan HKN tahun 2023 di tingkat Provinsi Sumatera Utara. 


“Kegiatan ini adalah bentuk dukungan kita terhadap acara Road Show Bus KPK dan kita masukkan juga sebagai bagian dari rangkaian HKN Tahun 2023”, terangnya. (rel)


Minggu, 15 Oktober 2023

Dinas Kesehatan Sumut Gelar Pemeriksaan Mata Gratis

    Minggu, Oktober 15, 2023  


PATIMPUS.COM - Dalam rangka memperingati “World Sight Day” (Hari Penglihatan Mata Sedunia) tahun 2023 dengan tema Global “ Love Your Eyes” dan tema Nasional “ Love Your Eyes at Work” (Sayangi dan Lindungi Mata Anda di Tempat Kerja), Pemprov Sumatera Utara melalui Dinas Kesehatan Provsu melaksanakan kegiatan, Pemberian kaca mata gratis dan pemeriksaan mata gratis. 


Kegiatan Pemberian Kaca Mata dan Pemeriksaan Mata Gratis ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Hari Penglihatan Sedunia, dimana sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan Operasi Katarak di Kepulauan Nias, Minggu (15/10).


Pelayanan kesehatan pemeriksaan mata (skrinning gangguan penglihatan) tersebut langsung dilaksanakan oleh tim UPTD Rumah Sakit Khusus Mata Provsu termasuk pelayanan kesehatan oleh dokter spesialis mata, didukung penuh oleh Kepala Dinas Kesehatan Provsu dr. Alwi Mujahit Hasibuan MKes dan Direktur UPTD RSK Mata dr Dewi Chailaty, MKes.  


Dilanjutkan dengan pembagian kacamata gratis kepada masyarakat yang telah melaksanakan pemeriksaan mata. Bagi masyarakat dengan hasil pemeriksaan mata normal diberikan souvenir berupa Sunglasses. Kepada masyarakat yang hadir juga dibagikan leaflet berisi informasi tentang kesehatan mata diharapkan kegiatan ini memberi manfaat untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dalam menjaga kesehatan mata.


Kegiatan pemberian kaca mata ini dilaksanakan secara serentak di 16 Provinsi Hari Minggu, 15 Oktober 2023 oleh Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (GAPOPIN) dan di Sumatera Utara dilaksanakan di UPTD Rumah Sakit Khusus Mata Provsu, pada 15 Oktober 2023. 


Dalam mendukung kegiatan tersebut dilaksanakan juga pemeriksaan Vital Sign, Kolesterol dan KGD yang berkerjasama dengan Puskesmas Sei Agul dan Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan.


Dari Hasil kegiatan yang telah dilaksanakan sebanyak 222 orang mengikuti pemeriksaaan mata dan seluruhnya mendapatkan kacamata gratis . Dan sebanyak 142 orang mendapatkan pemeriksaan kesehatan vital sign, kolesterol dan KGD.


Dalam Kegiatan ini Kadis Kesehatan Provsu dr Alwi Mujahit Hasibuan MKes menyampaikan ucapan terimakasih kepada GAPOPIN yang telah memberikan peran dan perhatian kepada masyarakat serta membantu dalam membagi kaca mata gratis.


Kadis Kesehatan Sumut dr Alwi pun menyampaikan kepada masyarakat agar tetap menyayangi mata dan menjaga kesehatan mata. (don)


Rabu, 11 Oktober 2023

BBPOM Sita Kosmetik Ilegal Senilai Rp825 Juta

    Rabu, Oktober 11, 2023  


PATIMPUS.COM - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Medan mengamankan produk kosmetik tanpa izin edar (TIE) senilai Rp825 juta dari dua tempat berbeda.


"Operasi penindakan produk TIE itu dilakukan petugas BBPOM di Medan didampingin Korwas PPNS Polda Sumut," kata Kepala BBPOM di Medan Drs. Martin Suhendri Apt, M.Farm, Rabu (11/10) di BBPOM Jln. Williem Iskandar Deli Serdang.


Martin menjelaskan, pada Selasa petugas BBPOM didampingi Korwas PPNS melakukan operasi penindakan di Medan Johor dengan nilai temuan 20 jenis kosmetik dan Obat Tradisional Tanpa Izin Edar sebesar Rp25 juta diperoleh dari rumah yang dijadikan tempat usaha secara online dengan pelaku inisial A.

Lalu, pada Rabu, lanjut Martin, di Medan Baru mengamankan 9 jenis kosmetik Tanpa Izin Edar yang berasal dari luar neheri sebesar Rp800 juta di rumah yang juga digunakan pelaku inisial SN sebagai tempat usaha secara online.


"Pemilik online shop diduga melanggar UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 197, setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banya Rp1,5 M. Yang telah diperbaharui dengan UU RI Nomor 17 tahun 20223 tentang kesehatan," jelas Martin.


Martin juga menyampaikan, jenis produk kosmetik itu jenis pelangsing dan pemutih. Informasinya barang tersebut dari luar negeri.


"Sudah ada yang beredar di lapangan, maka kami lakukan gelar perkara. Pemiliknya, hukumannya diats 5 tahun penjara, memenuhi syarat dilakukan penahanan oleh pihak kepolisian," ujarnya.


Karena itu, Martin mengimbau kepada pengusaha, tolong lindungi masyarakat Sumut dan jangan menjual kosmetik tanpa izin edar. (don)


IDI Medan Dampingi 3 OP Kesehatan MoU Dengan Bank Sumut

    Rabu, Oktober 11, 2023  


PATIMPUS.COM - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan mendampingi tiga organisasi profesi kesehatan untuk melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Sumut, Rabu (11/10/2023) Siang.


Ketua IDI Medan, dr Eri Suhaimi, mengatakan, MoU dengan Bank Sumut ini bertujuan untuk mensejahterakan 3 OP Kesehatan yang terdiri dari profesi Bidan, Keperawatan dan Apoteker, dalam pembiayaan dan fasilitas profesinya.


"Tiga OP Kesehatan ini bersama-sama mewujudkan kesejahteraan anggota apabila ada kesulitan pembiayaan fasilitas kesehatan maka Bank Sumut bersedia untuk memberikan pendanaan," sebut dr Eri Suhaimi.


Sementara Direktur Utama Bank Sumut, Babay Farid Wazdi, mengatakan, Bank Sumut harus mendukung organisasi kesehatan dalam pendanaan fasilitas kesehatannya.


"Sejauh ini Bank Sumut telah banyak mensuport pendanaan pada sektor kesehatan di Sumatera Utara, termasuk apoteker, keperawatan dan bidan," tukas Dirut Bank Sumut, Babay Farid Wazdi.


Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Medan, Rohma Sitanggang, mengatakan adanya MoU ini dirinya bersama 4000 anggota dapat memanfaatkan bantuan dana dari Bank Sumut untuk memperbaiki fasilitas-fasilitan kesehatan di bidang kebidanan.


Ketua Persatuan Perawat Nasional (PPNI) Kota Medan, Jefri Banjarnahor mengatakan mereka sangat senang adanya MoU dengan Bank Sumut untuk mensuport 11.000 anggota PPNI Di Medan dalam hal pendanaan atau pinjaman lunak.


Begitu juga dengan Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Medan Asirun Al Khairi Lubis, menyebutkan, dengan adanya suntikan dana dari Bank Sumut, maka apoteker di Kota Medan yang berjumlah 1500 orang tersebut dapat meningkatkan suplay obat-obatan ke masyarakat.


MoU ini juga disaksikan oleh Ketua Koperasi Jasa Sukses Bersama Dokter Indonesia, Prof Dr dr Farhat MKed. (don)


Selasa, 03 Oktober 2023

BPJS Kesehatan Terus Transformasi Mutu Layanan Faskes Bagi Peserta JKN

    Selasa, Oktober 03, 2023  


PATIMPUS.COM - Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus berupaya melakukan transformasi mutu layanan di fasilitas kesehatan (faskes) bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).


Seperti yang dijelaskan Asisten Deputi Bidang SDM Umum dan Komunikasi – BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah I, Syafrizal, transformasi ini memiliki 3 tujuan utama yakni melalui akses, perlindungan finansial dan kualitas.


“BPJS Kesehatan membuka akses layanan. Terutama pada masyarakat-masyarakat yang kurang mampu di pedesaan mempunyai hak akses yang susah untuk mendapatkan pelayanan baik karena alasan geografis, kemudian akses transportasi serta menderita sakit sehingga perlu diberikan pengobatan. Seperti kita tahu sebagian besar masyarakat kita berada diambang batas kemiskinan,” katanya di Medan dalam pertemuan Pernas Faskes Berkomitmen Tahun 2023 dan Launching Transformasi Mutu Layanan Program JKN, Senin (2/10/23).


Disebutkannya, masyarakat yang berada diambang kemiskinan sangat banyak jumlahnya. Dimana masyarakat ini akan kesulitan mendapatkan penghasilan dan tentunya kesulitan memperoleh biaya perobatan.


“Nah, dengan adanya JKN ini tentu saja memberikan perlindungan finansial, mereka bisa mengakses pelayanan kesehatan secara mudah, cepat dan terlindung dari resiko finansial,” jelasnya.


Selain itu, yang utama lainnya adalah dari JKN ini peningkatakan kualitas pada peserta. Peningjatan kualitas ini, diharapkan dari dahulu pada masyarakat bisa mengakses pelayanan kesehatan.


“Bagaimana pasien bisa dilayani dengan lebih baik, lebih manusiawi dan tidak mendapatkan diskriminasi yang didapatkan di pelayanan kesehatan. Intinya pelayanan mudah dan cepat di fasilitas kesehatan untuk di 2023 ini,” ucapnya.


Dalam pelayanan, BPJS Kesehatan juga selalu berupaya meningkatkan pelayanan dengan membuka saluran pelayanan online.


Selain itu, juga bersinergi dengan seluruh Faskes dan Rumah Sakit untuk bagaimana kedepannya pasien bisa mengakses BPJS dengan mudah.


“Kita berharap perbaikan layanan ini bisa melalui eksternal dan bagaiamana bisa mendapatkan pelayanan manusiawi, berkualitas dan tidak mengeluarkan biaya saat di rumah sakit sesuai harapan dari peserta itu dengan memberikan pelayanan dengan mudah, cepat dan setara,” tambahnya.


Dalam kegiatan itu, Kadis Kesehatan Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan menuturkan BPJS Kesehatan selalu berdiskusi dengan Dinas Kesehatan Sumut khususnya dalam peningkatan pelayanan dan kepesertaan.


“Diharapkan suatu saat di Sumut bisa menjadi Universal Health Coverage (UHC). Kita saat ini belum ya, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama. Karena tergantung dengan dana yang dialokasikan dari APBD. Disebut sudah UHC kalau sudah 95% tapi di Sumut baru 86%. Jadi masih kurang,” pungkasnya.


Dalam kegiatan ini juga diberikan apresiasi penghargaan kepada sejumlah fasilitas kesehatan di Sumut yang berkomitmen dalam meningkatkan mutu pelayanan JKN tahun 2023. (don)

BKKBN Sumut Lantik 312 Penyuluh KB Ahli Pratama dan Terampil

    Selasa, Oktober 03, 2023  


PATIMPUS.COM - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara melantik 312 orang pegawai Penyuluh KB Aula Makan dan Aula Latbang, Senin (2/10/2023).


Ke 312 Penyuluh KB yang dilantik tersebut terdiri dari 182 orang PKB Ahli Pratama dan 130 orang ahli teranpil.


Rodhy, Humas BKKBN Sumut, Selasa (3/10) mengatakan, selain pelaksanaan pelantikan, dilaksanakan juga sosialisasi BPJS dan pembuatan rekening di Bank BSI.


Rodhy mwngatakan Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, mengucapkan selamat bergabung kepada seluruh PPPK Formasi tahun 2022 dalam keluarga besar Perwakilan BKKBN Sumut.


"Kami  sampaikan  bahwa saudari/i  akan  ditempatkan  sesuai  dengan  kebutuhan  dan  Peraturan  Perundang Undangan  yang  berlaku," sebut Kepala Perwakilan BKKBN Sumut.


Keper menambahkan berdasarkan  Peraturan  BKKBN  Nomor  6  Tahun  2023  tentang  Pelaksanaan  Pemberian Tunjangan  Kinerja  Bagi  Pegawai  di  Lingkungan  BKKBN  bahwa  pembayaran  tunjangan kinerja  Penyuluh  KB  dan  PLKB  diberikan  dengan  memperhatikan  komponen  penentu berdasarkan  laporan  kinerja  Penyuluh  KB  dan  PLKB  melalui  e-visum  paling  banyak 80 persen  dalam  1   bulan  dan  kedisiplinan  paling  banyak  20 persen  dalam  1 bulan. 


Per  September  2023,  Presensi  PKB  dan  PLKB  dapat  langsung  dilakukan  penarikan  dari evisum,  sehingga  tidak  lagi  menggunakan  rekapitulasi  presensi  manual  yang ditandatangani  Kepala  OPD  KB  sebagai  dasar  pembayaran  tunjangan  kinerja. 


Keper menambahjan untuk  pelaksanaan  pembinaan,  monitoring  dan  evaluasi  keberadaan  dan  pelaksanaan tugas  fungsi  PKB  dan  PLKB,  maka  akan  disusun  tim  kerja  pengelola  e-visum  yang  ada di  Perwakilan  BKKBN  Provinsi  Sumatera  Utara  maupun  pada  OPD  KB  se-Sumatera Utara.


Tim  kerja  pengelola  e-visum  Penyuluh KB  dan PLKB  ini  bertugas untuk  memeriksa, memantau  dan memberikan  umpan  balik  laporan  kinerja  PKB  dan  PLKB. OPD  KB  Kabupaten/Kota  diminta  untuk  terus  melakukan  evaluasi  terhadap  Perjanjian Kinerja  PKB/PLKB/PPPK  tahun  2023. (don)

Minggu, 01 Oktober 2023

Penderita Jantung di Sumut 2.657 Orang

    Minggu, Oktober 01, 2023  


PATIMPUS.COM - Jumlah kasus kardiovascular (sakit jantung) di Provinsi Sumut hingga September 2023 mencapai 2.657 orang. Jumlah itu diperoleh wartawan dari Dinas Kesehatan Sumut berdasarkan laporan 33 kabupaten/kota se Sumut.


Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan MKes mengatakan penyakit kardiovascular termasuk penyakit tidak menular. Dimana penyakit ini penyebab kematian tertinggi di Indonesia bahkan di dunia.


"Penyebab kematian tertinggi 

di dunia adalah penyakit jantung iskemik (16,17%) dan stroke (11, 59%). Sedangkan di Indonesia, penyebab kematian tertinggi adalah penyakit stroke (19,42%) dan jantung iskemik (14,38%)," katanya tepat diperingatan Hari Jantung Sedunia pada Jumat (29/9).


Ia mengatakan yang mempengaruhi penyakit kardiovaskular terbagi atas dua yaitu faktor resiko yang tidak dapat di modifikasi dan faktor resiko yang dapat dimodifikasi. Faktor resiko yang dapat dimodifikasi adalah pola makan yang sehat (diet yang seimbang), kurang aktifitas fisik, merokok dan minum alkohol.


Sedangkan faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah umur, jenis kelamin, ras dan genetik. Jadi, kedua faktor ini sangat mempengaruhi penyakit kardiovaskular. Apabila kedua faktor ini tidak bisa dikendalikan, maka, menyebabkan komplikasi misalnya ke mata, ginjal, otak bahkan penyakit sumbatan ke pembuluh darah. 


"Sehingga kita lebih berperan pada faktor resiko yang dapat dimodifikasi untuk pencegahan terkena penyakit kardiovaskular," ungkapnya.


Disinggung seberapa pengaruh gaya hidup tidak sehat mempengaruhi penyakit kardiovaskular di Sumut. Ia mengatakan sangat berpengaruh karena gaya hidup tidak sehat menyebabkan faktor resiko yang dapat dimodifikasi seharusnya bisa dapat dicegah, namun dapat memperparah keadaan seseorang untuk mengidap penyakit kardiovaskular.


Contohnya, kurang aktifitas fisik menyebabkan penimbunan lemak yang menyebabkan menyempitnya pembuluh darah. Merokok dan diet yang tidak seimbang serta minum alkohol juga faktor resiko yang mempengaruhi penyakit kardiovaskular.


Gaya hidup tidak sehat akan berdampak pada kesehatan tubuh, seperti sindrom metabolik. Ini adalah sekelompok kondisi yang meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke dan diabetes.


Sindrom metabolik mencakup tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh dan kadar kolesterol yang tidak normal. Jadi, faktor yang dapat dimodifikasi berpengaruh lebih 60% mempengaruhi penyakit kardiovaskular. 


Ia menyampaikan jumlah penyakit kardiovaskular di Sumut mencapai 2.657 orang. Penyakit kardiovaskular tertinggi adalah Kota Medan 861 orang dan Kota Pematangsiantar 280 orang. "Terkait usia yang rentan terkena penyakit kardiovaskular kebanyakan pada usia produktif," sebutnya.


Imbauan kepada masyarakat sesuai dengan faktor resiko yang dapat dimodifikasi adalah dengan pola hidup sehat yaitu makanan diet yang seimbang, rajin aktifitas fisik, tidak merokok dan tidak minum alkohol serta sering memeriksa kesehatannya agar nantinya lebih awal mengetahui derajat kesehatan seseorang. (don)

© 2023 patimpus.com.