Polsek Medan Baru Himbau Pelaku Usaha Tetap Prokes
| Jumat, Maret 11, 2022

By On Jumat, Maret 11, 2022


PATIMPUS.COM - Kepolisian Polsek Medan Baru bersama 3 Pilar Kelurahan Sarirejo Kec. Medan Polonia melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, Rabu (9/3/2022) malam.

Pada pelaksanaan kegiatan PPKM  tersebut dipimpin Kasi Tramtib Kec. Medan Polonia bersama Lurah Sarirejo A. Hj Nur Ainun SH, didampingi Bhabinkamtibmas Kel. Sarirejo Aiptu Fajar HS dan para Kepling Kel. Sarirejo.

Dalam kegiatan PPKM Level 3 itu, petugas menyambangi 4 lokasi seperti di Jalan SMA 2 KV Tunel,  Jalan SMA. 2 Warkop Hizra, Jalan Teratai Misop Kampung, Jalan Antariksa KV Iwan.

Kapolsek Medan Baru Kompol Teuku Fathir Mustafa SIK MH pada Kamis (10/3/2022) mengatakan, kegiatan PPKM Level 3 itu sebagai bentuk upaya mendukung program dari pemerintah, agar warga masyarakat selalu menjaga Harkamtibmas di masa pandemi Covid-19 dengan tetap menjaga disiplin protokol kesehatan.

“Kepada pemilik usaha diimbau untuk tetap mendukung program pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19, seperti menyediakan tempat cuci tangan  serta membuat jarak tempat duduk bagi pengunjung dan menaati waktu jam operasional agar menutup usaha pukul 21.00 wib," ujar Kompol Teuku Fathir Mustafa SIK MH.

Selain itu Kapolsek juga memohon bantuan dari masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan demi memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

"Peran masyarakat sangat lah di perlukan dalam memerangi penyebaran virus Covid -19 dengan  menerapkan protokol kesehatan demi kesehatan kita bersama," pungkas Kapolsek. (*)

BPBD : 89 Rumah Warga Terendam Banjir
| Kamis, Maret 10, 2022

By On Kamis, Maret 10, 2022


PATIMPUS.COM – Sebanyak 89 rumah warga pinggir sungai di Kota Medan, terendam banjir pada Rabu (9/3/2022) tengah malam.

Menigkatnya debit air dari hulu Sungai Deli terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur pada jam 23.30 WIB.

BPBD Kota Medan melaporkan banjir ini melanda tiga kelurahan yakni Kelurahan Sei Mati dan Kelurahan Aur yang terletak di Kecamatan Medan Maimun. Selanjutnya Kelurahan Beringin di Kecamatan Medan Selayang. 

Dari wilayah tersebut, sedikitnya 97 KK atau 327 jiwa terdampak atas kejadian ini. Ketinggian muka air yang masuk hingga ke pemukiman warga terpantau sekitar 20-50 sentimeter. Hingga kini belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun luka-luka. 

Sebagai respon cepat, BPBD Kota Medan segera terjun ke lokasi untuk melakukan pendataan dan kaji cepat. Selain itu, koordinasi kepada pihak terkait juga dilakukan untuk melakukan penanganan darurat.

Waspada peringatan dini juga sudah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa prakiraan cuaca wilayah Sumatera Utara hingga Jumat (11/3/2022) potensi dampak hujan lebat masih dapat terjadi di wilayah lereng timur dan pegunungan pada malam hari.

Diharapkan bagi warga yang tinggal disekitar aliran sungai lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Salah satunya, warga dapat melakukan pengecekan sekala berkala terhadap kenaikan debit air ketika hujan deras dengan intensitas tinggi terjadi. Warga di sepanjang aliran sungai dan sekitar lereng tebing agar bisa evakuasi sementara secara mandiri jika hujan intensitas tinggi terjadi secara menerus selama lebih dari satu jam. (*)

Stunting 13 Kabupaten/Kota Di Sumut Sangat Memprihatinkan
| Rabu, Maret 09, 2022

By On Rabu, Maret 09, 2022


PATIMPUS.COM - Berdasarkan Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, kondisi prevalensi stunting di Sumatera Utara (Sumut) sangat memprihatinkan. Pasalnya, 13 dari 33 kabupaten/kota yang berada di Sumut berstatus “merah” alias memiliki prevalensi stunting di atas angka 30 persen.


Malah Mandailing Natal dengan prevalensi stunting 47,1 persen memuncaki peringkat nomor 2 dari 246 kabupaten/kota pada 12 provinsi prioritas berdasar data SSGI 2021. Dengan Padang Lawas yang berprevalensi 42 persen, masuk dalam 10 besar daerah berstatus merah.


Status merah selain disandang Mandailing Natal dan Padang Lawas, juga mencakup Pakpak Bharat, Nias Selatan, Nias Utara, Dairi, Padang Lawas Utara, Nias, Kota Padangsidempuan, Langkat, Batubara, Labuan Batu Utara serta Tapanuli Selatan.


Sementara yang berstatus kuning atau yang memiliki prevalensi stunting di kisaran 20 hingga 30 persen meliputi Samosir, Simalungun, Nias Barat, Labuan Batu, Labuhan Batu Selatan, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Kota Gunung Sitoli, Kota Tanjung Balai, Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Karo, Toba Samosir, serta Binjai. Tepatnya daerah yang berstatus kuning di Sumut berjumlah 14 daerah.


Sementara yang berstatus hijau yang memiliki prevalensi stunting di kisaran 10 hingga 20 persen mencakup 6 daerah. Keenamnya terdiri dari Serdang Bedagai, Kota Meda, Asahan, Kota Tebingtinggi, Kota Pematang Siantar dan Deli Serdang.


Padahal stunting bukanlah kutukan melainkan stunting bisa dicegah sedini mungkin. Jika semua aspek dari hulu  hingga hilir,  potensi munculnya stunting bisa diantisipasi dengan baik maka setiap keluarga bisa terhindar dari lahirnya bayi-bayi stunting.


Persoalan stunting merupakan masalah serius mengingat sekitar 2 - 3 persen pendapatan domestik bruto atau PDB hilang pertahun akibat stunting. Dalam hitung-hitungan Wakil Presiden Ma’ruf Amin beberapa waktu lalu, dengan jumlah PDB Indonesia tahun 2020 sekitar Rp 15 triliun maka potensi kerugian akibat stunting akan mencapai Rp 450 triliun.


Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKN) yang diberi amanah oleh Presiden Joko Widodo melalui Peratutan Presiden/Perpres Nomor 72/2021 sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting Indonesia berharap konvergensi lintas sektoral sungguh-sungguh bisa terlaksana dan membutuhkan komitmen serta kerja keras semua pihak.


“Program, kegiatan dan anggaran untuk percepatan penurunan stunting menjadi saling melengkapi sehingga intervensi yang diberikan betul-betul diterima oleh rumah tangga sasaran. Dengan keberadaan 10.323 Tim Pendamping Keluarga atau TPK yang ada di Sumut atau setara dengan 30.969 orang penggerak pendamping keluarga, persoalan stunting di seantero Sumut harus bisa teratasi,” jelas Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K), Rabu (9/3) di Medan.


Menurut Hasto Wardoyo, kolaborasi semua pihak di Sumut menjadi kata kunci untuk percepatan penurunan stunting. Pelibatan 21 perguruan tinggi di Sumut yang memiliki program studi gizi dan program studi kelompok kesehatan sangat potensial untuk dilibatkan. Program kampus merdeka memungkinkan mahasiswa bisa mendapat nilai satuan kredit semester di Kampung-Kampung Keluarga Berencana yang tersebar di seluruh Sumut, sehingga kontribusinya dalam percepatan penurunan stunting bisa optimal.


“Saya berharap, keberadaan 385 perguruan tinggi yang ada di Sumut bisa melaksanakan kegiatan peduli stunting. Hingga saat ini baru sembilan perguruan tinggi atau sekitar 2 persen yang telah melakukan perjanjian kesepakatan pemahaman (MOU) peduli stunting dengan BKKBN. Pelibatan mahasiswa dan pengerahan maksimal TPK menjadi solusi untuk mengcover persoalan stunting yang ada di 6.132 desa yang ada di Sumut,” papar Hasto Wardoyo


Guna memastikan komitmen bersama, BKKBN menggelar Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) di Medan, Sumatera Utara pada hari Rabu (9 Maret 2022) ini. Sosialisasi RAN PASTI di Medan ini  menjabarkan  penjelasan mengenai mekanisme tata kerja percepatan penurunan stunting di tingkat provinsi, kabupaten dan kota serta desa. Diulas  juga mengenai pemantuan, pelaporan serta evaluasi. Dan yang tidak kalah pentingnya lagi, skenario “pendanaan” stunting di daerah juga dibahas dalam sosialisasi. Indikator penurunan stunting akan menjadi salah satu parameter keberhasilan kepala daerah dalam mensejahterakan warganya  dan menghelat kemajuan pembangunan daerah.


Dalam Sosialisasi RAN PASTI yang digelar di Medan ini menghadirkan para pembicara dari BKKBN  serta para Wakil Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pusat  dari unsur Sekretariat Wakil Presiden, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Bappenas, Kemendagri, serta Kemenkes.

Ijeck Optimis Kasus Turun

Sementara Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah yang juga Ketua Pelaksana percepatan penurunan stunting di Sumut bersama Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut Mhd Irzal mengaku optimis Sumut dapat mencapai target penurunan angka stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024. 

"Saya yakin dan percaya kalau kita bergerak sesuai dengan ketentuan yang telah disusun dan kerjasama yang baik antar OPD, dinas terkait hingga nanti juga bekerja sama dengan Kemenag dalam hal ini KUA. Kita optimis target tersebut bisa terlaksana," ujar Ijeck, kepada wartawan, Rabu (9/3). 

Lanjut Ijeck, Juli 2024 target kasus stunting harus turun 14 persen untuk Sumatera Utara juga nasional. "Dalam kaitan ini kita harus bergerak by data yang sudah disiapkan secara nasional by aplikasi Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) sampai dengan petugas lapangan di setiap desa," ujarnya.

Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Mhd Irzal menambahkan BKKBN telah siapkan sebanyak 30.969 pendamping keluarga yang akan disebar di seluruh Kabupaten/Kota di Sumut. 

"Tim pendamping keluarga ini adalah bidan, kader KB, dan anggota PKK di desa yang telah dilatih. Mereka akan mendampingi keluarga-keluarga yang berisiko stunting diantaranya calon pengantin, ibu hamil, ibu dalam masa interval kehamilan, serta ibu dengan anak usia 0 - 59 bulan. InshaAllah dengan pendampingan yang baik ini, kita optimis," ujar Mhd Irzal.

Lanjutnya, selain memberikan sosialisasi dan pendampingan, para tim pendamping akan melakukan koneksi data ke aplikasi sebagai upaya mendeteksi lebih awal terhadap potensi bayi yang akan dilahirkan dengan melihat kodisi calon pasangan pengantin. 

"Untuk koneksi selular para pendamping ini ke aplikasi kita, BKKBN keluarkan dana sebesar Rp100 ribu tiap bulan. Untuk pendampingan ada lagi biayanya," ujarnya. (don)

Serang Dohare Sekeluarga, 4 Anak Jermal 15 Ditangkap
| Selasa, Maret 08, 2022

By On Selasa, Maret 08, 2022


PATIMPUS.COM - Tim Siluman Sat Reskrim Polrestabes Medan menangkap empat pelaku penganiayaan di Jalan Perjuangan, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang.

Keempat pelaku yang ditangkap itu bernama Andreas Samosir (30) warga Jalan Perjuangan, Dusun II, Jermal 15, Darwin Karo-karo (38) warga Jalan Tanjungbunga, Desa Amplas, David Sijabat (35) warga Jalan Keramat Kuda, Satria Situmorang (17) warga Jalan Perjuangan, Jermal 15.

"Keempat pelaku yang ditangkap itu terbukti melakukan penyerangan dan penganiayaan terhadap korban Yulianus Dohare (34) warga Jalan Tanjung Bunga, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, dan Sarman Dohare (37) warga Jalan Maror, Pulo Brayan," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Senin (7/3/2022).

Dijelaskannya, korban Yulianus Dohare pada 21 Januari 2022 sekira jam 21.40 WIB, sedang berada di dalam rumah berkumpul dengan keluarganya. Kemudian tiba-tiba datang segerombolan orang dengan membawa parang masuk ke dalam lalu menganiaya korban hingga terluka.

Hadi mengungkapkan, kasus penyerangan dan penganiayaan itu pun dilaporkan korban ke Mapolrestabes Medan sesuai LP/258/I/2022/SPKT/Restabes Medan tanggal 22 Januari 2022.

"Personel Sat Reskrim Polrestabes Medan yang menerima laporan korban lalu melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap empat orang pelaku," ungkapnya dimana sebelumnya personel Sat Reskrim Polrestabes Medan juga menangkap dua pelaku lainnya bernama Josua Simamora dan Danil Limbeng.

"Kedua pelaku Josua Simamora dan Danil Limbeng yang diamankan itu turut melakukan perusakan rumah korban Yulianus Dohare," sebut Hadi Wahyudi.

Pada kesempatan itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol M Firdaus, menambahkan sesuai fakta warga yang ditangkap sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Para pelaku penganiayaan dan perusakan dipersangkakan melanggar Pasal 170 ayat (1) KUHPidana dengan ancaman hukuman lima tahun penjara," pungkasnya. (*)

Alween Ong Resmi Gabung PKS Sumut
| Kamis, Maret 03, 2022

By On Kamis, Maret 03, 2022


PATIMPUS.COM - Sociopreneur Alween Ong telah memutuskan dirinya bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di kantor Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Sumatra Utara Jalan Kenanga Raya. 

Alween Ong mengungkapkan ketertarikannya kepada PKS sejak lama. Ia juga menyatakan bahwa dalam setiap pergerakan PKS begitu menyamankan di hati.

"Terimakasih dalam sambutan hangatnya dari seluruh keluarga besar PKS atas kehadiran saya untuk bergabung di PKS. Adapun alasan saya karena saya sudah melihat begitu lama gerakan dari PKS yang begitu menyamankan di hati." ucapnya pada Kamis (3/3/2022).

Memiliki latar belakang pendidikan ilmu politik, ia menilai, PKS memiliki visi pergerakan melayani masyarakat. Sehingga, tagline inilah membuat ia jatuh hati kepada PKS dan memutuskan untuk bergabung.

"Sebagai anak ilmu politik yang akan kembali ke ranah politik saya tidak menampik bahwa suatu masa saya akan berada di jalan itu dan saya membutuhkan sebuah rumah yang membuat saya nyaman bersamanya kemudian kami bersama-sama melayani masyarakat melakukan pergerakan untuk kebermanfaatan yang lebih luas sehingga saya pilih PKS," pungkasnya.

Dikesempatan yang sama, Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) Sumatera Utara Salman Alfarisi, mengatakan hadirnya Alween Ong ke PKS memberikan energi positif untuk kaum perempuan dan milenial yang ingin berkiprah di politik dengan semangat yang tinggi.

"Dengan masuknya kak Alwen Ong ini nanti energi itu semakin bertambah. Insyaallah akan banyak yang bergabung tokoh-tokoh muda ke depannya. Terlebih di PKS ini perempuan dan milenial memiliki peluang yang sangat besar untuk berkiprah di PKS ini," ujar Salman Alfarisi. (son)

Kasus Covid-19 di Sumut Melandai
| Selasa, Maret 01, 2022

By On Selasa, Maret 01, 2022


PATIMPUS.COM - Hingga akhir Februari 2022, Kemenkes mencatat sudah ada 14 provinsi yang konsisten dalam penurunan kasus konfirmasi harian Covid-19. Sementara Sumatera Utara kasusnya melanda.

14 provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, Maluku, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua, dan Papua Barat.

Selain itu, 7 provinsi lain tercatat kasus hariannya sudah melandai di antaranya, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Gorontalo, Bengkulu, dan Lampung. Faktor inilah yang juga membuat posisi perawatan pasien di rumah sakit melandai karena kontribusi pasien di daerah dengan populasi besar juga ikut turun. Hingga Selasa (1/3/2022), pasien dirawat di rumah sakit secara nasional turun menjadi 34% dari hari sebelumnya di posisi 35%, Senin (28/2/2022).

“Per hari ini (1/3/2022), konfirmasi kasus harian berada di posisi 24.728 kasus per hari. Sangat jauh jika dibandingkan posisi tertinggi yang sempat mencatat angka 64.718 kasus per hari. Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR) juga masih sangat terkendali dengan kecenderungan menurun,” kata dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes.

Data Kemenkes juga menunjukkan bahwa di beberapa daerah dalam minggu terakhir Februari kemarin mengalami penurunan positivity rate, diantaranya: DKI Jakarta, Bali, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku, Papua, NTB, Papua Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Kalimantan Tengah.

“Meskipun dalam pantauan kami masih ada beberapa provinsi di Jawa dan luar Jawa yang meningkat, tapi secara agregat kita bisa melihat penanganan pandemi secara nasional membaik karena provinsi dengan kota-kota besar padat penduduk sudah melewati puncaknya dalam waktu yang cukup konsisten,” ujar dr Nadia.

Perbaikan indikator penanganan pandemi juga tampak dari angka kesembuhan pasien di rumah sakit yang terus meningkat secara nasional. Hingga Senin (28/2/2022), angka kesembuhan pasien ada di posisi 43.992. Angka ini lebih baik dari hari sebelumnya Minggu (27/2/2022) yang ada di posisi 39.384. 

“Beberapa hari yang lalu, kita juga mencatat rekor angka kesembuhan harian tertinggi sejak awal pandemi ini diumumkan sebesar 61.361, Jumat (25/2/2022), melewati rekor sebelumnya pada 6 Agustus 2021 yang sempat menyentuh angka 48.832,” ujar dr. Nadia.

Namun demikian, data menunjukkan risiko kematian tertinggi masih terjadi pada pasien yang belum menerima vaksinasi lengkap, lansia, dan memiliki komorbid. Dari catatan Kemenkes pada 5.013 pasien yang meninggal akibat Covid-19 dari 21 Januari-26 Februari 2022, komorbid terbanyak yang ditemukan di pasien meninggal adalah diabetes melitus dan bahkan 21% pasien memiliki komorbid lebih dari satu. 

“Hingga Sabtu (26/2/2022), dari 5.013 pasien yang meninggal akibat Covid-19, 69% belum divaksinasi lengkap, 57% di antara pasien meninggal tersebut adalah lansia dan 45% memiliki komorbid,” jelas dr. Nadia.

Untuk menekan angka kematian, Kemenkes terus meningkatkan dan memperluas layanan kesehatan serta mempercepat laju vaksinasi. Memberikan vaksinasi lengkap hingga booster adalah upaya agar pertahanan terhadap virus Covid-19 menjadi lebih tinggi, terutama bagi lansia, pasien dengan komorbid, dan anak-anak terhadap risiko bergejala berat hingga kematian akibat  Covid-19.

Untuk vaksinasi booster, kini sudah dapat diberikan kepada seluruh masyarakat yang berusia diatas 18 tahun, dan telah menerima vaksinasi dosis primer minimal tiga bulan sebelumnya. Pemerintah juga telah resmi menambahkan regimen vaksin booster, yakni vaksin sinopharm. dengan demikian ada 6 jenis regimen vaksin booster yang digunakan di indonesia; Sinovac, Astrazeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J&J), dan Sinopharm. (*)